Taylor Swift Nekat Jadi Sutradara Film Panjang Meski Jarang Tampil di Layar Lebar

Bila kita telusuri jejak kariernya, Taylor Swift terbilang jarang tampil atau terlibat dalam film panjang.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 14 Des 2022, 10:30 WIB
Taylor Swift menerima penghargaan untuk album pop favorit untuk "Red (Taylor's Version)" di American Music Awards di Microsoft Theater di Los Angeles pada Minggu, 20 November 2022. Taylor Swift jadi musisi yang paling banyak menerima piala penghargaan di AMA 2022. (AP Photo/Chris Pizzello)

Liputan6.com, Jakarta Taylor Swift dikenal sebagai salah satu penyanyi yang tergolong sukses di jagat hiburan skala global. Bahkan sejumlah prestasi, ulasan positif, serta penjualan album yang terbilang laris sudah pernah didapatnya. Tampaknya, hal itu mendorongnya untuk bereksplorasi ke luar lingkup musik.

Melansir comicbook.com, disampaikan Senin (12/12/2022), Taylor Swift telah resmi menjalin kontrak dengan rumah produksi Searchlight Pictures untuk menjadi sutradara untuk film panjang pertamanya yang belum diumumkan secara rinci.

Padahal bila kita telusuri jejak kariernya, Taylor Swift terbilang jarang tampil atau terlibat dalam film panjang. Belum diketahui apa genre proyek film baru yang akan disutradarai Taylor Swift serta apa alasan ia nekat terjun sebagai sutradara.

Namun, kabar baru ini telah sampai ke telinga salah satu sineas Hollywood terkemuka, Guillermo Del Toro. Menariknya, sutradara Hellboy dan The Shape of Water itu menyambut positif kehadiran Taylor Swift sebagai sineas film panjang.


Pujian Sineas kepada Taylor Swift

Taylor Swift menerima penghargaan untuk album pop favorit untuk "Red (Taylor's Version)" di American Music Awards di Microsoft Theater di Los Angeles pada Minggu, 20 November 2022. Taylor Swift mengalahkan Adele, Bad Bunny, Beyonce, Harry Styles, dan The Weekend. (AP Photo/Chris Pizzello)

Guillermo Del Toro memuji keberanian Taylor Swift menjadi seorang sutradara. Ia juga menyampaikan perihal kecintaan Taylor Swift terhadap kisah-kisah bergenre fantasi. Bahkan Del Toro mendukung Swift dengan memberi buku-bukunya.

"Dia sutradara yang sangat ulung. Dia sangat pandai bicara dan mendalami hal yang dia coba lakukan," kata Del Toro dalam pernyataannya, melansir Comicbook.

"Minatnya pada dongeng dan mitos serta asal-usul dongeng cukup mendalam. Saya memberinya beberapa buku yang saya pikir akan menarik baginya," sambung Del Toro.

 


Sutradara Video Musik

Taylor Swift (Al Powers/Powers Imagery/Invision/AP)

Salah satu buku yang diberikan oleh Guillermo Del Toro kepada Taylor Swift adalah The Science of Fairy Tales yang menjadi referensi filmnya, Pan's Labyrinth yang dirilis pada 2006.

Meskipun jarang tampil atau terlibat di film-film panjang, Taylor Swift memiliki pengalaman sebagai sutradara untuk beberapa video musiknya. Salah satunya adalah All Too Well: The Short Film.


Sempat Ungkap Rasa Penasaran

Sebelumnya, Taylor Swift sempat mengungkapkan bahwa ia sangat penasaran untuk menjadi sutradara film besar. Alhasil semua rasa penasaran itu pun akan tercurahkan di proyek pertamanya ini.

"Akan sangat luar biasa untuk menulis dan mengarahkan sesuatu... Sebuah fitur (film panjang), saya tidak melihatnya lebih besar, dalam hal skala. Saya suka membuat film yang begitu intim," ungkap Taylor Swift.

 

Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya