Liputan6.com, Jakarta Timnas Argentina menjadi favorit juara Piala Dunia 2022. Namun legenda Brasil, Ronaldo, memilih mendukung Maroko meski menyebut Prancis yang akan merengkuh trofi untuk kedua kali secara berturut-turut.
Argentina jelas rival abadi Brasil di pentas sepak bola Amerika Selatan dan dunia. Meski demikian, Ronaldo mengakui bila Argentina layak menjadi unggulan dan berpeluang mengangkat trofi untuk kali ketiga setelah Piala Dunia 1978 dan Piala Dunia 1986.
Baca Juga
Advertisement
Argentina sendiri melangkah ke semifinal akan menghadapi runners-up Piala Dunia 2018 Kroasia di Stadion Lusail Iconic, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. Pada laga semifinal lainnya, juara bertahan Prancis bertemu tim kejutan, Maroko, di Stadion Al Bayt, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
"Saya bukan seorang munafik. Saya senang bila Argentina menjadi juara dunia. Tetapi saya melihat sepak bola sebagai hal yang romantis. Jadi, saya akan memberikan apresiasi siapa pun yang menjadi juara," ucap Ronaldo seperti dikutip sports.ndtv.com.
Meski menyebut Argentina sebagai salah satu favorit, namun prediksi juara Ronaldo tak berubah. Dirinya tetap mengunggulkan Prancis. Legenda Selecao yang membawa Brasil dua kali menjadi juara dunia ini menyatakan sejak awal dirinya menjagokan Brasil bertemu Prancis di final. Sayangnya, langkah Brasil kandas. Kroasia memupus harapan Brasil lewat drama adu penalti di laga perempat final.
"Sejak awal prediksi saya adalah Brasil bertemu Prancis di final. Namun Brasil akhirnya gagal. Jadi Prancis kini yang menjadi favorit," kata eks striker Barcelona dan Real Madrid ini.
Tim Komplit
Bukan tanpa alasan bila Ronaldo lebih menjagokan Prancis. Pasalnya mereka merupakan tim yang komplet. Prancis tidak hanya mengandalkan Kylian Mbappe semata karena ada Olivier Giroud dan Antoine Griezmann. Kegagalan striker veteran Karim Benzema masuk skuad karena cedera tak melemahkan barisan depan.
Di sektor tengah, Les Bleus kehilangan Paul Pogba dan N'Golo Kante yang cedera sehingga absen di Piala Dunia. Meski demikian masih ada gelandang Juventus Adrien Rabiot dan Aurelien Tchouameni.
Begitu pula lini belakang, pelatih Didier Deschamps mengandalkan bek senior Raphael Varane bersama Dayot Upamecano, Theo Hernandez, dan Jules Kounde. Sementara, kiper Hugo Lloris kian solid berdiri di bawah mistar.
Skuad yang tidak hanya dihuni pemain dengan teknik individu tetapi memiliki kekompakan. Ini menjadikan Prancis sebagai tim yang solid dengan organisasi permainan yang rapi sehingga berpeluang mempertahankan trofi juara.
Advertisement
Negara Ketiga
Bila mampu melakukannya, Prancis menjadi negara ketiga yang mampu mencetak brace.
Dalam sejarah Piala Dunia, hanya dua negara yang pernah memenangi Piala Dunia dua kali berturut-turut, yaitu Italia (Piala Dunia 1934 dan 1938) dan Brasil (1958 dan 1962).
Prancis memang bukan tim dengan 'one man show' yang dibebankan kepada Mbappe. Meski demikian, performa bintang Paris Saint-Germain ini tidak dipungkiri sangat impresif di Piala Dunia. Ketajamannya tak diragukan sehingga Mbappe menjadi figur paling menonjol di tim. Apalagi, dirinya telah membuktikan kemampuannya membobol gawang lawan sehingga menjadi top skor sementara setelah mengemas lima gol.
"Dia tahu bagaimana memaksimalkan skill individu. Dia juga mampu berlari lebih cepat dibandingkan yang lain," kata Ronaldo yang terkesan dengan Mbappe.
Tak Yakin
"Dia bisa memaksimalkan kemampuannya untuk membuat assist maupun mencetak gol. Ini momen bagi dia. Bagaimana skill dia, rasa haus dan talenta yang dimilikinya," ujar dia lagi
Ronaldo sesungguhnya turut mendukung bila Maroko mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia. Namun dirinya tak yakin The Atlas Lions mampu melakukannya.
"Saya tentu berharap Maroko menjadi juara. Tetapi saya tak yakin mereka mampu melakukannya. Meski demikian Maroko telah membuat kisah sepakbola besar ketika tim Afrika mencapai semifinal Piala Dunia. Saya menyaksikan bagaimana reaksi di Maroko [setelah mencapai semifinal]. Apa yang diberikan sepak bola itu memang indah," ucap Ronaldo.
"Namun Prancis memang tim yang solid. Mereka sangat bagus dan bertahan dan menyerang. Lini tengah mereka juga bagus," tutur eks pemain yang pernah dua kali memenangi Ballod d'Or ini.
Sementara, bek Prancis Jules Kounde menuturkan bila Prancis sama sekali tak meremehkan Maroko. Menurut dia Maroko merupakan tim yang istimewa sehingga mampu menembus empat besar.
"Kami tahu mereka telah melakukan hal yang istimewa di Piala Dunia dengan mengalahkan tim-tim besar. Jadi kami menjadikan pertandingan semifinal ini sangat serius," kata Kounde.
"Tidak ada yang namanya kejutan. Mereka layak tampil di semifinal. Kami berharap bisa mengalahkan mereka dan lolos ke final," ucapnya.
Prancis menjadi favorit setelah melewati setiap babak dengan kemenangan yang meyakinkan. Di perempat final, mereka menang 2-1 atas Inggris. Maroko sendiri mengungguli Portugal 1-0.
Advertisement