Liputan6.com, Jakarta PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel melalui Program Mitratel Berbagi menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak Gempa Cianjur.
Penyerahan bantuan disampaikan langsung oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk. Ian Sigit Kurniawan dan diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Budhi Rahayu Toyib, S.Sos, MM di Pendopo Kantor Bupati Cianjur.
Advertisement
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Budhi Rahayu Toyib, S.Sos, MM mengapresiasi bantuan Mitratel Berbagi dapat bermanfaat untuk masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Cianjur mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Mitratel yang telah memberikan empati dan terpenting adalah doa terhadap masyarakat Cianjur yang sedang terkena gempa dengan memberikan bantuan dana tunai sejumlah Rp100 juta”, ujarnya, Selasa (13/12/2022).
“Semoga Mitratel semakin jaya, berkembang, dan terus memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia”, tambahnya.
Ian Sigit Kurniawan selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel juga menyampaikan harapannya, agar bantuan yang diberikan ini dapat membantu meringankan beban para warga yang terdampak di Kabupaten Cianjur.
“Mitratel adalah sebagai perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang dalam kegiatan bisnisnya banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam kesempatan ini Kami menyampaikan rasa turut berduka cita dan berbelasungkawa atas musibah gempa bumi yang melanda Cianjur dan sekitarnya”, ujar Ian.
Bantuan Untuk Karyawan
Selain itu, di hari yang sama Ian juga menyerahkan bantuan kepada beberapa orang karyawan setempat yang juga menjadi korban gempa Cianjur sebagai wujud solidaritas dan empati para Mitratelians dan perusahaan.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya mewakili Management Mitratel dan seluruh Mitratelians menyampaikan rasa belasungkawa, sekaligus menyampaikan donasi keluarga besar karyawan Mitratel kepada karyawan yang terdampak gempa Cianjur,” kata Ian.
Pertemuan ditutup dengan harapan agar bantuan Mitratel yang diserahkan dapat bermanfaat dan semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan warga yang terdampak serta masyarakat Cianjur dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Advertisement
Perbaikan RSUD yang Dihantam Gempa Cianjur Selesai Pekan Ini, Pasien Tak Lagi Tidur di Tenda
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang. Rumah sakit ini adalah salah satu fasilitas sosial (fasos) atau fasilitas umum (fasum) yang terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat.
Ditargetkan tiga bangunan utama selesai renovasi pekan ini guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi pasien yang masih berada di tenda halaman rumah sakit.
Ketiga bangunan di RSUD tersebut ialah ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantai 1, gedung rawat inap Bougenville, dan ruang operasi atau Central Sterile Supply Department (CSSD). Selanjutnya, disusul ruang rawat inap Flamboyan dan ruang rawat inap Aromanis serta gedung radiologi.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, perbaikan ketiga gedung utama yakni ruang IGD, ruang rawat inap Bougenville, dan ruang operasi dikerjakan dalam 1,5 bulan.
Diharapkan pada Rabu 14 Desember 2022 dapat selesai, sehingga Kamis 15 Desember 2022 sudah dapat difungsikan untuk melayani pasien.
"Diharapkan pasien di tenda-tenda di luar dapat masuk secara bertahap, kita harap 50 persen minggu ini bisa masuk dengan diatur oleh manajemen rumah sakit," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2022).
Perbaikan RSUD Sayang di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero) yang melibatkan 62 tenaga kerja. Lingkup pekerjaannya meliputi struktur, arsitek, Mechanical, Electrical and Plumbing (MEP), hingga lansekap.
Sangat Parah
Menurut Iwan, perbaikan RSUD Sayang yang terdampak gempa cukup parah tidak hanya sekadar mengembalikan fungsi bangunan seperti semula, tetapi juga dilakukan penguatan struktur dan perbaikan arsitektural agar bangunan lebih tahan gempa.
Bagian-bagian pada luasan dinding yang lebih dari 9 meter persegi ditambah dengan kolom praktis agar struktur bangunan lebih kuat.
Untuk ruang IGD dilakukan perbaikan dinding, perbaikan plafon dan rangka plafon. Selanjutnya gedung Bougenville mulai dari pembersihan puing, perbaikan dinding, plester dinding, perapihan dan pemasangan rangka plafon. Terakhir, untuk gedung CSSD dilakukan perbaikan dan perkuatan dinding.
Perbaikan RSUD Sayang juga dilakukan pada gedung rawat inap Flamboyan dan Aromanis lantai 1 dan 2, disusul bangunan radiologi.
“Kita prioritaskan bagian dalam dulu, fasilitas lain saya kira bertahap. Terutama bagian luar seperti pengecetan luar kita selesaikan di akhir, tetapi bagian dalam kita upayakan semua fungsional,” tutur Iwan.
Advertisement