Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menginisiasi gerakan makan telur bagi anak untuk mencegah stunting.
Advertisement
Total ada 700 siswa dari sejumlah sekolah di Banyuwangi berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung di halaman Dinas Pertanian setempat.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Muhammad Khoiri mengatakan, gerakan ini menjadi upaya pihaknya untuk turut terlibat secara aktif dalam menurunkan angka stunting di Banyuwangi.
Caranya adalah dengan mengajak anak rutin dan terbiasa memakan telur sebagai asupan makanan yang memiliki protein tinggi.
"Pesertanya anak-anak balita, siswa TK dan siswa SD. Ini menjadi gerakan untuk pemenuhan gizi bagi anak-anak. Kegiatan dilakukan secara serentak. Di kantor dinas ada sekitar 700 anak dan kegiatan sama dilakukan di kantor BPP (Balai Penyuluh Pertanian). Total ada 500 anak yang terlibat," kata Khoiri, Rabu (14/12/2022).
Selain gerakan makan telur, dalam kegiatan tersebut anak-anak juga mendapat materi tentang tata cara berkebun. Seperti cara menanam hingga cara merawat tanamannya.
"Walaupun ini tadi hanya sekilas setidaknya anak-anak ini sudah memiliki gambaran. Oh bagaimana cara menanam sayur-sayuran dan bagaimana cara merawatnya," tegasnya.
Ribuan Anak Banyuwangi Pulih Dari Stunting
Diketahui, angka stunting di Banyuwangi Per Agustus 2022 tinggal dua ribuan kasus. Lewat Program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) dan kerja keroyokan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi membuahkan hasil. Lebih dari 1.500 anak penderita stunting dipulihkan.
Catatan Dinas Kesehatan setempat di tahun 2021, kasus stunting di Banyuwangi masih relatif tinggi yakni 4.371 kasus. Per Agustus 2022, hanya tinggal 2.704 kasus saja.
Advertisement