Tiga Ledakan Terdengar di Ibu Kota Ukraina, Layanan Darurat Dikerahkan

Penyebab pasti dari ledakan yang terdengar di Kyiv masih belum diketahui.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Des 2022, 13:08 WIB
Petugas pemadam kebakaran bekerja setelah sebuah serangan pesawat tak berawak di gedung-gedung di Kyiv, Ukraina, Senin (17/10/2022). Pesawat tak berawak menghantam sejumlah gedung ibu kota Ukraina pada Senin pagi ledakan tesebut menggema di seluruh Kyiv dan menimbulkan kepanikan sehingga orang-orang berlarian ke lokasi yang aman. (AP Photo/Roman Hrytsyna)

Liputan6.com, Kyiv - Tiga ledakan terdengar di pusat ibu kota Ukraina, Kyiv.

Dilansir Al Jazeera, Rabu (14/12/2022), Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan layanan darurat telah dikirim ke distrik Shevchenkivskyi.

"Rinciannya nanti," tambahnya di saluran Telegramnya.

Oleksiy Goncharenko, seorang politikus Ukraina, mengatakan di Twitter bahwa dia telah mendengar tiga ledakan pada pukul 06.30 waktu setempat (04:30 GMT).

Alarm serangan udara berbunyi pada pukul 05.55 pagi (03:55 GMT) dengan penduduk didesak untuk tetap tinggal di tempat penampungan sampai semuanya aman.

"Warga Ukraina bangun bukan dari jam alarm, tetapi dari ledakan," tulis Goncharenko. 

“Terima kasih kepada tetangga Rusia! Selamat pagi!"

Sistem pertahanan udara diaktifkan dan “mencapai sasaran” kata gubernur Oblast Kyiv Oleksiy Kuleba.

Ledakan itu terjadi ketika Ukraina meminta sekutunya untuk menyediakan sistem pertahanan udara yang lebih canggih untuk membantunya menembak jatuh rudal dan pesawat tak berawak Rusia. Pesawat itu diketahui telah menghancurkan infrastruktur energi negara itu, dan meninggalkan jutaan orang tanpa pemanasan di musim dingin yang pahit.

Zelenskyy mengatakan daerah lain yang mengalami kondisi "sangat sulit" dengan pasokan listrik termasuk ibu kota Kyiv dan wilayah Kyiv, serta empat wilayah di Ukraina barat dan wilayah Dnipropetrovsk di tengah negara.

Laporan pada hari Selasa mengatakan Amerika Serikat sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina.


Sistem Pertahanan Ukraina

Rekrutan memegang senjata saat pelatihan militer di lapangan tembak di wilayah Krasnodar, Rusia, 21 Oktober 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu mengumumkan mobilisasi militer parsial. Akan ada 300.000 tentara cadangan dikirim berperang ke Ukraina. (AP Photo)

Menurut pejabat, rencana AS adalah mengirim satu baterai Patriot. Baterai Patriot yang dipasang di truk mencakup hingga delapan peluncur, yang masing-masing dapat menampung empat rudal.

Seluruh sistem, yang mencakup radar array bertahap, stasiun kontrol, komputer, dan generator, biasanya membutuhkan sekitar 90 tentara untuk mengoperasikan dan memelihara.

Namun, hanya tiga tentara yang dibutuhkan untuk benar-benar menembakkannya, menurut Angkatan Darat AS.


Infrastruktur Ukraina Jadi Sasaran

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato lewat video yang disetel saat upacara pembukaan Festival Film Cannes edisi ke-75 di Cannes, Prancis selatan, Selasa (17/5/2022). Zelensky menyinggung kembali kekuatan sinema dan bioskop saat Perang Dunia II silam. Khususnya film Charlie Chaplin 1940 bertajuk The Great Dictator yang mengejek Adolf Hitler. (Photo by Vianney Le Caer/Invision/AP)

Moskow telah menghantam infrastruktur energi Ukraina kira-kira setiap minggu sejak awal Oktober, karena terpaksa mundur di beberapa medan pertempuran dalam perang yang hampir berlangsung 10 bulan.

Rentetan rudal minggu lalu menewaskan sedikitnya empat orang dan mematikan listrik tepat saat pemadaman darurat setelah serangan sebelumnya akan segera berakhir.

Pada bulan Oktober, beberapa orang tewas di Kyiv menyusul serangkaian serangan termasuk yang disebut drone kamikaze.


Ukraina Amankan 1 Miliar Euro Demi Hadapi Musim Dingin di Tengah Gempuran Rusia

Seorang pejalan kaki berjalan saat salju pertama turun di Kota Lviv, Ukraina, 17 November 2022. Salju pertama musim ini turun di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (YURIY DYACHYSHYN/AFP)

Sekutu Barat Ukraina menjanjikan tambahan €1 miliar (Rp 16,5 T) dalam bantuan musim dingin darurat pada Selasa (13 Desember), menanggapi permohonan dari Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk membantu negara itu menahan serangan gencar Rusia terhadap jaringan energinya.

Sekitar tujuh puluh negara dan organisasi internasional berkumpul di Paris untuk pertemuan yang bertujuan memungkinkan warga Ukraina "melewati musim dingin ini", kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya