Astra Jual 519.085 Unit Mobil hingga November 2022

Pangsa pasar Astra International terhadap penjualan domestik per November 2022 tercatat 56 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Des 2022, 12:48 WIB
PT Toyota Astra Motor memberikan new Toyota Calya berbagai perubahan minor. Secara umum penyegaran pada mobil ini terletak pada tampilan eksterior dan interior, serta penambahan beberapa fitur baru. (TAM)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan hingga November 2022. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—November 2022 sebanyak 942.494 unit, naik 19,22 persen dibanding 790.529 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada November saja mencapai 91.081 unit. Naik 4,17 persen dibandingkan posisi November 2021 sebanyak 87.437 unit. Adapun pangsa pasar Astra International terhadap penjualan domestik per November 2022 tercatat sebesar 56 persen.

Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—November mencapai 166.895 unit, naik 25.24 persen dari 133.258 unit pada periode yang sama tahun lalu. Pada November saja, total penjualan LGCG yakni 20.169 unit, naik 80,29 persen dibandingkan November 2021 sebanyak 11.187 unit.

Market share atau pangsa pasar Astra pada total penjualan LCGC ini mencapai 69 persen. Astra mencatatkan penjualan mobil sebanyak 519.085 unit selama periode Januari—November 2022. Raihan ini naik dibanding 437.795 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan Astra pada November saja tercatat sebanyak 50.795 unit. Angka itu turun tipis 2,75 persen dibandingkan November 2021 sebanyak 52.229 unit. Penjualan Astra pada November 2022 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 26.513 unit. Disusul Daihatsu 18.781 unit. Lalu Isuzu 3.450 unit, UD Trucks 221 unit, serta Peugeot 40 unit.

"Penjualan mobil nasional hingga bulan November 2022 naik 19,2 persen menjadi 942.494 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara penjualan mobil Astra hingga bulan November 2022 naik sebesar 18,5 persen menjadi 519.085 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto dalam keterangannya, dikutip Rabu (14/12/2022).

Untuk penjualan produk Astra LGCG secara akumulatif untuk periode Januari—November tercatat sebanyak 124.605 unit. Naik dari 104.440 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan produk Astra LCGC pada November 2022 saja tercatat sebanyak 14.007 unit. Naik 57,36 persen dibandingkan November 2021 sebanyak 8.901 unit.

"Astra berharap kinerja yang baik ini akan terus berlanjut hingga penutup tahun 2022," ujar Boy.

 

 


Astra International Raup Laba Rp 23,3 Triliun, Melambung 56 Persen hingga Kuartal III 2022

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2022. Pertumbuhan kinerja laba dan pendapatan tersebut dinilai didorong pemulihan ekonomi dan harga komoditas.

PT Astra International Tbk (ASII) meraup pendapatan Rp 221,35 triliun hingga September 2022. Pendapatan bersih perseroan naik 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 167,40 triliun.

Pendapatan tersebut mendorong laba bersih naik 56 persen menjadi Rp 23,33 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun. Adapun laba bersih sebelum keuntungan nilai wajar atas investasi pada GOTO naik 49 persen menjadi Rp 22,24 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun.

Beban pokok pendapatan perseroan naik 29,68 persen dari Rp 131,14 triliun hingga September 2021 menjadi Rp 170,07 triliun hingga September 2022. Laba bruto bertambah 41,4 persen menjadi Rp 51,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,25 triliun.

Dengan melihat kondisi tersebut, laba bersih per saham naik 56 persen menjadi Rp 576 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 370.

Astra International membukukan ekuitas Rp 237,86 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 215,61 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 174,15 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 151,6 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 412,01 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 367,31 triliun.

 


Tantangan

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Mengutip keterangan tertulis perseroan, nilai aset bersih per saham pada 30 September 2022 sebesar Rp 4.674, 10 persen lebih tinggi dibandingkan 31 Desember 2022.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp37,1 triliun pada 30 September 2022, dibandingkan dengan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp41,5 triliun pada 30 September 2022 dibandingkan dengan Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2021.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menuturkan, kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama 2022 cukup baik terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas lebih tinggi.

“Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebutkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global.

 


Kontribusi Masing-Masing Divisi

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun kontribusi laba dari masing-masing divisi antara lain tertinggi dari  divisi infrastruktur dan logiistik yang tumbuh 294 persen menajdi Rp 386 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 98 miliar.

Selain itu, dari divisi alat berat, pertambangan konstruksi dan energi yang menguat 105 persen menjadi Rp 9,53 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,65 triliun. Diikuti divisi teknologi informasi tumbuh 75 persen menjadi Rp 49 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28 miliar.

Kemudian kontribusi dari bisnis otomotif naik 23 persen menjadi Rp 6,79 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,51 triliun. Selanjutnya divisi jasa keuangan naik 30 persen menjadi Rp 4,41 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,38 triliun.

Selain itu, dari divisi agribisnis susut 17 persen menjadi Rp 969 miliar hingga September 2022 dari dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun. Divisi properti merosot 17 persen menjadi Rp 109 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya