Liputan6.com, Jakarta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya (Persero) Tbk Wiwi Suprihatno mengungkapkan PT Waskita Karya berhasil menyelesaikan 103 proyek berkat dukung pemerintah.
Dia menjelaskan Angka tersebut merupakan bagian dari total 148 proyek yang mendapatkan fasilitas pendanaan kredit modal kerja (KMK) dengan penjaminan pemerintah sampai dengan bulan Oktober 2022.
Advertisement
“Dukungan ini memberikan tambahan modal kerja bagi Perseroan dalam rangka perolehan kas dari termin proyek. Tentunya ini menjadi bukti kerja Perseroan terhadap pemerintah yang sampai saat ini, perseroan telah menyelesaikan sebanyak 130 proyek per Oktober kemarin,” ujar Wiwi dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022).
Wiwi menerangkan dalam mendukung penyelesaian proyek tersebut, Perseroan telah melakukan penarikan atas fasilitas tersebut sebanyak 10 kali dengan total Rp 10,8 triliun sejak November 2021. Perseroan telah melakukan pelunasan sebesar Rp4,72 triliun sehingga tersisa outstanding sebesar Rp6,08 triliun.
Sedangkan dari plafon sebesar Rp8,07 triliun, Perseroan masih memiliki sisa plafon sebesar Rp2 triliun. Adapun saat ini masih terdapat 45 proyek dengan pendanaan KMK yang masih dalam tahap konstruksi.
“Adanya dukungan dari Pemerintah tersebut tentunya sangat berdampak positif pada posisi top line Perseroan yaitu dari segi akselerasi produksi pada proyek serta penyerapan Pendapatan Usaha Perseroan,” terangnya.
Lebih lanjut, untuk mendukung pendanaan proyek baru serta penyelesaian proyek on-going saat ini, Perseroan akan mengajukan kembali fasilitas pendanaan KMK tahap 2 dengan Penjaminan Pemerintah pada tahun depan dengan target proceed sebesar Rp1,7 triliun sehingga proyek–proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.
Waskita Karya Pamer Proyek di Luar Negeri, dari Masjidil Haram hingga Dubai
PT Waskita Karya (Persero) Tbk memamerkan sejumlah pencapaian proyek bangunan, jalan, hingga jembatan di mancanegara. Salah satunya adalah proyek renovasi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Pengerjaan proyek di Tanah Suci ini masuk ke dalam proyek King Abdullah Makkah Extension (KAME). Dalam proyek ini, Waskita Kry menambahkan tingkatan lantai di Masjidil Haram dri tiga lantai menjadi 9 lantai.
"Waskita juga mengerjakan beberapa pekerjaan seperti mock-up, pekerjaan di Mataf, dan fabrikasi besi," kata Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho, Senin (12/12/2022).
Pengerjaan mataf ini memperluas arena yang mengelilingi Kabbah, yang tadinya mataf hanya bisa menampung 48.000 jemaah menjadi 105.000 jemaah.
Sementara untuk metode yang digunakan adalah formwork slab dan cantilever beam yang menggunakan PERI system. Sedangkan untuk formwork kolom menggunakan metal (kolom berbentuk segi delapan).
"Formwork dinding balok menggunakan panel baja, dan bottom beam menggunakan plywood dan peri kayu. Ada hal menarik yang sempat dirasakan oleh salah satu pegawai Waskita saat mengerjakan proyek di Masjidil Haram, Makkah yakni banyak yang tidak mengetahui kalau Indonesia punya perusahaan konstruksi," terangnya.
Advertisement
King Abdullah Financial District (KAFD)
Tak hanya di Masjidil Haram saja, di negara Raja Abdullah ini, Waskita juga pernah membangun King Abdullah Financial District (KAFD) tepatnya di 2010-2012.
KAFD merupakan sebuah pusat keuangan untuk Arab Saudi. Bangunan ini juga merupakan bangunan hijau dan bangunan hemat energi. Bangunan ini juga menggunakan LED sebagai lampu penerang di area gedungnya.
Proyek ini memiliki luas lantai 61,215 m2 dengan tinggi 31 lantai. Tak hanya di Arab Saudi saja, Waskita juga pernah membangun Burj View Development di negara Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan yakni Dubai, Uni Emirat Arab.
Ini termasuk proyek Waskita pertama di luar negeri tepatnya di 2007-2008 dengan luas 19.400 M2 dan waktu pengerjaan sekitar 365 hari atau 1 tahun.
Perseroan pun setiap tahun terus melebarkan sayapnya di mancanegara. Pada 2008, Waskita dipercaya untuk membangun Abu Dhabi Financial Centre-Podium & Stock Exchange yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Ari mengatakan, Waskita mengerjakan proyek tersebut selama 380 hari atau 1 tahun lebih sedikit. Gedung ini merupakan pusat dari keuangan Abu Dhabi.
"Jadi bisa dibilang, Waskita sudah beberapa kali mendapatkan proyek yang berhubungan dengan Abu Dhabi atau Uni Emirat Arab sebelum proyek hibah Masjid Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah yang merupakan replika masjid dengan nama yang sama di Abu Dhabi," imbuhnya.