Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyiapkan sejumlah manajemen rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan pada masa liburan akhir tahun serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Manajemen operasional termasuk rekayasa lalu lintas akan diterapkan di jalan tol dan nontol," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).
Advertisement
Hendro menjelaskan manajemen rekayasa lalu lintas di antaranya seperti contra flow, one way di kawasan khusus, manajemen rest area, pembatasan operasional angkutan barang, pembatasan u-turn, hingga optimalisasi gerbang tol.
Ia mengatakan Ditjen Perhubungan Darat terus berupaya memastikan kesiapan prasarana dan angkutan umum melalui pemeriksaan kendaraan bermotor dan pengemudi.
Pihaknya akan melakukan inspeksi angkutan umum termasuk pengemudi (ramp check) pada masa mudik dan balik Angkutan Natal dan Tahun Baru di beberapa terminal dan tempat wisata.
Selain itu, Kemenhub juga mewajibkan agar bus pariwisata masuk ke terminal selama penyelenggaraan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Kami bersama pemangku kepentingan lainnya seperti Korlantas Polri, Jasa Marga, hingga Pemerintah Daerah terus menjalin koordinasi dan sinergi untuk menyiapkan penyelenggaraan angkutan Natal dan tahun baru supaya berjalan lancar, aman, dan selamat," ujarnya.
Lebih lanjut Hendro menyampaikan bahwa Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga bersepakat untuk membatasi operasional angkutan barang selama masa Angkutan Nataru.
Potensi Pergerakan
Berdasarkan survey Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub menyatakan potensi pergerakan nasional pada masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 adalah 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 44,17 juta orang.
Adapun pergerakan masyarakat akan didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen.
Sedangkan penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan jumlah total sekitar 67,97 persen.
Adapun posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dimulai dari tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023, khusus angkutan laut sampai dengan 8 Januari 2023.
Advertisement
44,17 Juta Orang Diprediksi Bepergian pada Natal dan Tahun Baru 2023
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 44,17 juta orang akan melakukan perjalanan selama masa Natal dan Tahun Baru.
"Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), potensi pergerakan nasional pada Nataru 2022/2023 adalah 44,17 juta orang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI dikutip dari Antara, Selasa (13/12/2022).
Dalam raker yang membahas mengenai kesiapan infrastruktur dan transportasi terkait Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Menhub mengatakan bahwa jumlah potensi pergerakan masyarakat tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2021 lalu sebanyak 13 persen penduduk.
Adapun pergerakan masyarakat akan didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen.
Sedangkan penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan jumlah total sekitar 67,97 persen.
Ia menyebut, provinsi asal pelaku perjalanan terbanyak diperkirakan dari wilayah Jabodetabek sebanyak 16,5 persen atau 7,1 juta orang. Kemudian disusul Jawa Timur sebanyak 14,5 persen atau 6,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 13,6 persen atau 5,8 juta orang, dan selanjutnya Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Untuk provinsi tujuan pelaku perjalanan terbanyak diprediksi menuju wilayah Jawa Tengah sebanyak 19,7 persen atau 8,7 juta orang, Jawa Timur 17,5 persen atau 7,7 juta orang, Jawa Barat 14,6 persen atau 6,5 juta orang, dan sisanya menuju Jabodetabek dan Yogyakarta.
"Sementara untuk Kota/Kabupaten daerah wisata menjadi tujuan terbanyak pergerakan Nataru yaitu Yogyakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Malang, Kota Bandung, dan Kabupaten Bogor," ujarnya.
Angkutan Umum
Lebih lanjut Menhub menyampaikan prediksi jumlah penumpang angkutan umum Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada moda transportasi darat (angkutan jalan) sebanyak 3,23 juta orang, atau naik 12 persen dibandingkan tahun 2021/2022 yaitu sebanyak 2,87 juta orang.
Jumlah penumpang angkutan penyeberangan diprediksi sebanyak 2 juta orang, atau naik 7 persen dibandingkan tahun 2021/2022 yaitu sebanyak 1,87 juta orang.
Angkutan kereta api sebanyak 5,1 juta orang, atau naik 127,6 persen dibandingkan tahun 2021/2022 yaitu sebanyak 2,24 juta orang.
Angkutan udara diprediksi sebanyak 3,16 juta orang, atau naik 53,4 persen dibandingkan tahun 2021/2022 yaitu sebanyak 2,06 juta orang.
Sementara untuk angkutan laut sebanyak 1,23 juta orang, atau naik 156 persen dibandingkan tahun 2021/2022 yaitu sebanyak 0,48 juta orang.
Menhub menambahkan, posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dimulai dari 19 Desember 2022 - 3 Januari 2023, khusus angkutan laut hingga 8 Januari 2023.
"Prediksi total penumpang angkutan umum Nataru ini 14,72 juta orang, naik 54,62 persen dibanding tahun lalu," katanya.
Advertisement