Isak Tangis Anak Mendiang Otis Pamutih Mengenang Sosok Ayahnya, Dambakan Punya Rumah Ibadah

Bagi Sukma Ageng Wahyudi, putra sulung Otis Pamutih, almarhum adalah panutan hidupnya dan saudara-saudaranya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 19:40 WIB
Sukma Ageng Wahyudi, putra Otis Pamutih di TPU Cipinang Asem, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). (M. Altaf Jauhar)

Liputan6.com, Jakarta Meninggalnya aktor senior Otis Pamutih menyimpan duka bagi anak-anaknya. Terutama saat mereka mengenang sosok mendiang ayahnya yang selalu mendidik dengan keras dan tegas.

Usai prosesi pemakaman di TPU Cipinang Asem, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022), anak-anak Otis Pamutih mengungkapkan seperti apa pribadi mendiang semasa hidup.

Bagi Sukma Ageng Wahyudi, putra sulung Otis Pamutih, almarhum adalah panutan hidupnya dan saudara-saudaranya.

"Buat saya...," ujar Sukma Ageng Wahyudi lalu terdiam.

Didampingi kedua adiknya, mereka tak kuasa menahan kesedihan terhadap kepergian almarhum.


Sosok yang Tegas

[Foto: dok. KapanLagi.com/Istimewa]

Setelah merasa tenang, Wahyudi pun melanjutkan ceritanya.

"...bapak tegas. Dia mendidik anaknya keras. Buat saya, dia panutan. Beliau selalu bilang, semua butuh proses dalam hidup ini. Itu yang diomongin dia," ujar Wahyudi.

 


Dijenguk Teman-Teman Sewaktu Sakit

Kabar Duka, Aktor Otis Pamutih Tutup usia Tepat di Hari Ulang Tahun ke-76. (Twitter Yan Widjaya)

Dikatakan Wahyudi, banyak perhatian dari teman-teman artis dengan datang menjenguk ketika ayahnya terbaring di atas tempat tidur akibat stroke. Meski mengenali siapa saja yang datang, kata Wahyudi, kondisi mendiang hanya bisa terdiam.

"Banyak, teman-teman artis, teater, banyak yang datang. Walaupun dia cuma bisa lihatin doang, enggak bisa ngomong sama sekali. Cuma dia (almarhum) mengenali," ungkapnya.

 


Bersyukur Menemani Sebelum Sang Ayah Meninggal

Sukma Ageng Wahyudi, putra Otis Pamutih di TPU Cipinang Asem, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). (M. Altaf Jauhar)

Wahyudi bersyukur, dirinya serta adik-adiknya sempat menemani sang ayah sebelum ajal menjemput. Mereka juga sempat membacakan surat Yasin bersama-sama.

"Tadi pagi habis saya salat Subuh, bapak sudah pucat. Sudah susah napasnya juga. Ya, saya panggil adik-adik saya untuk kumpul semua. Terakhir kita Yasinan bareng, baca Al-Fatihah. Setelah selesai Yasin, ya sudah," ungkap Wahyudi.

 


Keinginan yang Belum Terwujud

Wahyudi menambahkan, ada banyak keinginan yang ingin diwujudkan mendiang semasa hidupnya. Ia pun mengungkap salah satu impian almarhum yang belum sempat terwujud hingga saat ini.

"Ada banyak (keinginannya). Salah satunya ingin punya rumah ibadah," pungkas Wahyudi. (Liputan6.com/M. Altaf Jauhar)

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya