Liputan6.com, Kupang Hidup rukun bersama di tanah yang sama dengan segala perbedaan pasti menjadi harapan setiap daerah. Begitu pula dengan Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh yang menginisiasi Kampung Kerukunan di Kolhua.
Ya, untuk hidup rukun antar sesama memang tak bisa datang tiba-tiba. Untuk mencapai kerukunan dengan adanya perbedaan, harus menumbuhkan toleransi dan kebersamaan.
Advertisement
"Keberadaan Kampung Kerukunan di dalamnya perlu ada semangat untuk hidup rukun. Di sisi lain, harus ada simbol untuk mempersatukan," ujar George Hadjoh saat meresmikan Kampung Kerukunan di Kelurahan Kolhua beberapa waktu lalu.
Peresmian Kampung Kerukunan itu juga merupakan keputusan dari FKUB Kota Kupang sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragam. Sekaligus dalam upaya untuk mewujudkan Kupang Kota Kasih sebagai rumah bersama.
George Hadjoh juga menginginkan agar adanya kerja kolaborasi. Menurut George, tanpa kerja sama maka mewujudkan kampung kerukunan tidak akan terlaksana.
"Itu karena kemampuan yang ada dalam diri tiap manusia sudah sama. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja bersama untuk melahirkan sebuah perubahan terutama dalam Kota Kupang," ujarnya.
Singgung Keimanan dan Kebersihan
Dalam acara peresmian itu, George juga meminta partisipasi dan keterlibatan masyarakat Kota Kupang menyoal keimanan dan kebersihan.
Menurutnya keimanan dan kebersihan yang selama ini dilakukan merupakan bagian dari iman umat beragama. Lewat peresmian Kampung Kerukunan itu, lanjut George, harus menjadi bagian penting dalam rangka meningkatkan persatuan warga.
"Kelurahan Kolhua harus hati-hati, semua harus rukun. Untuk rukun, hanya satu, harus ada komunikasi. Ini akan membuat warga yang dapat dibanggakan oleh NTT dan Indonesia," ujar George.
Maka dari itu, George meminta agar Kampung Kerukunan bisa diperluas ke kecamatan lain. Dengan demikian menegaskan bahwa Kota Kupang menjadi wilayah dengan kerukunan tertinggi secara nasional.
(*)