Liputan6.com, Jakarta - Lazimnya, seorang anak memiliki ayah dan ibu. Mereka berdualah orang yang harus dihormati dan disayangi.
Namun, tak semua begitu. Ada pengecualian untuk dua Nabi yang tak memiliki ayah di dunia ini, yakni Nabi Nabi Adam AS dan Nabi Isa AS.
Nabi Isa
Nabi Isa lahir di Betlehem(Baitullahm), Palestina. Daerah tersebut terletak di antara dua dataran dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Jaraknya kurang lebih 10 kilometer arah selatan dari Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku berjudul Kelahiran Nabi Isa a.s karya Mohd. Zaid Sani, 2003, tertulis telah lahir seorang anak laki-laki dari rahim seorang perempuan suci bernama Maryam binti Imran. Dia adalah Nabi Isa AS.
Suatu hari, Maryam yang tengah menyendiri di sebuah tempat kaget karena didatangi oleh Malaikat Jibril yang menyamar menjadi seorang pria. Dia pun memanjatkan doa yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 18 yang artinya
"Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa".
Malaikat Jibril pun berusaha menenangkan Maryam yang terlihat amat ketakutan,
"Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci," kata Malaikat Jibril.
Maryam semakin kaget saat mendengar ucapan Malaikat Jibril. Dia tidak bersuami, tak pernah bersentuhan dengan laki-laki dan ia juga bukan seorang pezina, bagaimana mungkin dia bisa memiliki seorang anak. Tapi Malaikat Jibril meyakinkan bahwa bagi Allah SWT hal itu mungkin saja terjadi atas kehendak-Nya.
Saksikan Video Pilihan ini:
Mukjizat Nabi Isa
Tak lama kemudian, Maryam pun hamil. Perempuan suci yang dijamin masuk surga itu pergi mengasingkan diri hingga tiba di Betlehem. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Maryam berhenti di sebuah dataran tinggi dan bersandar di bawah pohon kurma. Di tempat inilah konon Nabi Isa dilahirkan.
Setelah melahirkan Nabi Isa, Maryam kembali menemui kaumnya. Maryam mendapat banyak pertanyaan mengenai ayah dari anak yang dilahirkannya.
"Wahai Maryam, sesungguhnya engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina," kata salah seorang dari mereka.
Saat itulah muncul keajaiban pada Nabi Isa yang masih bayi dan dalam ayunan sang ibu diberi keajaiban Allah SWT untuk bisa berbicara. Nabi Isa kecil menjawab, membela sang ibu dari keraguan kaumnya
"Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." Keajaiban Nabi Isa ini disebutkan dalam Al-Quran Surat Maryam ayat 30 dan 31.
Allah SWT berfirman dalam Surat Maryam ayat 34 dan 35:
"Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: 'jadilah', maka jadilah ia."
Advertisement
Kisah Nabi Adam
Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk mengambil tanah di Bumi untuk menghidupkan Nabi Adam AS. Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT yang menjadi nabi dan pemimpin di muka bumi
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada pada malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (QS. Al-Baqarah: 30)
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna yang dibekali dengan akal, tubuh dan jiwa. Para malaikat pun diminta untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai bentuk penghormatan. Namun iblis menolak untuk bersujud karena mereka merasa lebih baik dari manusia karena diciptakan dari api. Hal ini membuat Allah SWT murka dan mengusir iblis dari surga dan menuju neraka.
Nabi Adam menetap dan hidup di surga dalam beberapa waktu. Hingga suatu ketika, ia merasa bosan dan Allah SWT menciptakan Hawa dari tulang rusuknya. Keduanya diizinkan untuk tinggal di surga dengan syarat tidak mendekati pohon Khuldi
Nabi Adam dan Hawa mematuhi aturan tersebut hingga perlahan setan merayu mereka dengan tipu dayanya. Akhirnya ia memetik buah dari pohon tersebut dan memakannya bersama Hawa.
Setelah itu mereka diperintahkan Allah SWT untuk turun ke bumi. Mereka diturunkan di tempat berbeda dan berusaha mencari satu sama lain selama 40 tahun. Akhirnya mereka berdua bertemu di Padang Arafah atau Jabal Rahmah.
Setelah turunnya Nabi Adam dan Hawa dari surga, keduanya memohon ampun kepada Allah SWT dan bertobat atas perbuatannya. Mereka kemudian membangun keluarga dengan melahirkan 40 anak kembar.
Penulis : Putry Damayanty