Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengenaskan datang lagi dari Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022. Kali ini, ada seorang penjaga keamanan alias satpam yang dinyatakan tewas saat bekerja di Stadion Lusail Qatar. Hal tersebut disampaikan oleh Komite Tertinggi Pengiriman & Warisan, pada Rabu (14/12) waktu setempat.
Pihak penyelenggara itu mengungkapkan korban terjatuh dari tangga Stadion Lusail hingga tim medis sesegera mungkin membawanya ke Rumah Sakit Medis Hamad memakai ambulans. Lalu, korban langsung dirawat di ruang darurat sebelum dipindahkan ke ruang perawatan berjalan.
Advertisement
“John Njau Kibue jatuh pada hari Sabtu. Ditambahkan bahwa tim medis segera mendatangi tempat kejadian dan memberikan perawatan darurat sebelum dia dipindahkan ke unit perawatan intensif Rumah Sakit Medis Hamad melalui ambulans,” tulis Komite Tertinggi Pengiriman & Warisan melalui pernyataan resminya, dikutip dari ESPN, Kamis (14/12/2022).
Sayangnya, Tuhan berkehendak lain pada Selasa waktu setempat, pria berusia 24 tahun tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari.
"Dengan menyesal kami umumkan bahwa, terlepas dari upaya tim medis, dia meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa, (13/12/22), setelah berada di unit perawatan intensif selama tiga hari. Keluarga terdekatnya telah diberitahu. Kami mengirimkan belasungkawa tulus kami kepada keluarga, kolega, dan teman-temannya selama masa sulit ini,” ujarnya lagi.
Meski demikian, Qatar telah meluncurkan tim penyelidik keselamatan pekerja atas kematian seorang warga Filipina menyusul laporan meninggalnya satpam saat bekerja di Stadion Lusail.
Keluarga Korban Minta Bantuan untuk Diusut Tuntas
John Njau Kibue jatuh tepat pukul 02.00 waktu Qatar, bahkan seorang saksi mengungkapkan Kibue terjatuh dari concourse luar tertinggi di dekat gerbang 30 Stadion Lusail. Lalu, pihak keluarga Kibue baru menerima serta mengetahui berita kematiannya per Selasa kemarin.
“Kami menerima berita [pada hari Selasa] pagi bahwa dia meninggal dunia. Tentu kami sangat patah hati,” ujar Anne Wanjiru sebagai saudara perempuan Kibue, seperti dikutip dari The Guardian.
Lebih lanjut, Wanjiru meminta bantuan dari pemerintah Kenya dan presiden FIFA, Gianni Infantino untuk memberikan jawaban yang pasti serta menginginkan kasus tersebut diusut tuntas.
"Kami ingin jawaban atas kematiannya. Mereka mengklaim dia mabuk. Kami mendengar dia telah bekerja selama berjam-jam. Kejelasan bagaimana dia jatuh tidak keluar. Kami tidak tahu harus mulai dari mana. Ini sangat menyakitkan mereka seharusnya membantu kami,” bebernya lagi.
Advertisement
Selain Satpam, Tiga Jurnalis Juga Tewas
Sebelum kematian satpam, tiga jurnalis juga dikabarkan meninggal saat bekerja untuk meliput selama Piala Dunia Qatar 2022 bergulir. Tiga jurnalis itu yakni Grant Wahl (AS), Khalid Al-Misslam (fotografer Al Kass TV), dan Roger Pearce (ITV Sports).
Grant Wahl sendiri meninggal saat meliput laga Belanda vs Argentina di perempat final. Jurnalis AS tersebut kolaps di tribun akhirnya nyawa pun tak tertolong. ESPN melaporkan Grant Wahl mengidap aneurisma bagian jantung.
Sementara fotografer Khalid Al-Misslam kelelahan ketika bekerja di Qatar. Sayangnya tim medis enggan buka suara terkait penyebab kematian Khalid. Terakhir, Roger Pearce sebagai direktur teknis ITV Sports meninggal saat menjelang pertandingan Wales vs Amerika Serikat, pada 21 November lalu.
"Kami memiliki berita yang sangat menyedihkan untuk membawa Anda dari sini di Qatar," kata presenter Mark Pougatch, dikutip dari Metro.
"Direktur teknis kami, Roger Pearce, yang berada di sini untuk Piala Dunia kedelapan, dengan sedih meninggal dunia. Roger adalah sosok yang sangat dihormati di industri penyiaran olahraga, untuk ITV dia berperan penting dalam perencanaan logistik dan liputan Piala Dunia Rugby, Piala Dunia Sepak Bola, dan Kejuaraan Eropa. Dia selalu memiliki senyum di wajahnya dan meninggalkan senyum di wajahmu," katanya lagi.
Messi: Final Akan Jadi Pertandingan Terakhir di Piala Dunia
Usai laga melawan Kroasia, kapten Argentina Lionel Messi mengatakan final pada akhir pekan ini akan menjadi pertandingan terakhirnya di Piala Dunia bersama timnas Argentina.
Messi diketahui telah melakoni lima edisi berbeda yakni 2006, 2010, 2014, 2018, dan 2022 hingga mampu menciptakan rekor demi rekor yang ia ukur dalam sejarah sepakbola.
Dia juga mampu mengantarkan La Albiceleste melenggang ke partai final Piala Dunia sebanyak dua kali (2014 dan 2022).
"Saya sangat senang menyelesaikan perjalanan saya di Piala Dunia dan di final, untuk memainkan pertandingan terakhir di final. Itu sangat memuaskan," ungkap Messi," dikutip dari BBC.
"Semua yang saya jalani di Piala Dunia ini sangat emosional, melihat betapa banyak hal itu dinikmati di Argentina. Ada banyak tahun dari tahun ini ke tahun berikutnya. Saya rasa saya tidak akan mampu melakukan itu. Menyelesaikan dengan cara ini adalah brilian,” pungkasnya.
Advertisement