Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi tengah berambisi untuk membangun gedung pencakar langit tertinggi dan terbesar di dunia. Mereka berencana membangun gedung setinggi sekitar 2.000 meter dan akan dibangun di pusat ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Biaya pembangun gedung tersebut diperkirakan bisa mencapai 4 miliar pound sterling dan membuka kesempaatan bagi para desainer untuk mengikuti kompetisi desain gedung tersebut dengan hadiah uang sebesar 840 ribu pound sterling atau sekitar Rp16 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Melansir laman The Sun, Senin, 12 Desember 2022, dengan tinggi sekitar 2.000 meter, berarti gedung ini nantinya akan dua kali lebih tinggi dari Burj Khalifa. Menara di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) itu masih tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia dengan tinggi sekitar 821 meter.
Dengan tinggi yang begitu menjulang, gedung itu akan membuat gedung-gedung tertinggi lainnya di Amerika Serikat dan Eropa terkesan seperti bangunan pendek. Itu karena tingginya bisa mencapai empat kali lipat dari tinggi gedung One World Trade Centre di New York dan 20 kali lebih tinggi dari Big Ben di London.
Menurut Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban (Council on Tall Buildings and Urban Habitat,), sebuah lembaga internasional dalam bidang bangunan tinggi dan rancangan urban yang mapan, gedung yang tingginya lebih dari 300 meter disebut Supertall, dan yang lebih dari 600 meter disebut Megatall.
Saat ini, ada 173 gedung pencakar langit di dunia yang termasuk kategori Supertall,. Namun, hanya ada empat gedung yang masuk kategori megatall di dunia, yaitu Burj Khalifa di Dubai, Merdeka 118 di Kuala Lumpur (Malaysia), Shanghai Tower (Shanghai), and the Makkah Royal Clock Tower in Makkah (Arab Saudi)
Proyek MbS
Ada delapan perusahaan yang terpilih untuk berpartisipasi dalam kompetisi desain yang dijalankan oleh Public Investment Fund (PIF). Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) selaku Dewan Direksi PIF mengumumkan lomba desain gedung yang untuk sementara diberi nama The Line itu pada Juli lalu.
Rencana pembangunan The Line merupakan bagian dari ambisi proyek NEOM Saudi yang digagas langsung Pangeran MbS. MbS juga mengatakan keputusan membangun proyek itu dilakukan berdasarkan kesimpulan persiapan dan perencanaan yang sudah dilakukan selama tiga tahun belakangan ini.
Ia menambahkan, infrastruktur proyek itu akan bernilai 100 miliar hingga 200 miliar dolar AS. Proyek gedung itu akan didominasi oleh fasad cermin di tiap sisinya.
Bangunan ini dirancang sebagai bagian dari pengembangan Neom yang ditargetkan dapat menjadi alternatif bagi sejumlah kota-kota tradisional di Saudi yang lokasinya lebih banyak tersebar di beberapa wilayah. Selain menyiapkan lokasi hijau, pemerintah Arab Saudi memastikan seluruh bangunan di The Line akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan dan dirancang sebagai alternatif berkelanjutan untuk kota-kota tradisional lainnya.
Advertisement
Uni Emirat Arab
Tak hanya Arab Saudi, UEA juga sangat ambisius. Memiliki satu gedung tertinggi di dunia sepertinya belum cukup bagi UEA. Mereka akan segera meresmikan gedung tempat tinggal tertinggi di dunia yang diberi nama Burj Binghatti Jacob & Co. Residences atau Burj Binghatti.
Saat ini, Dubai memiliki menara Burj Khalifa yang masih memegang rekor sebagai gedung tertinggi di dunia dengan 163 lantai. Kalau Burj Khalifa berfungsi sebagai kantor, tempat usaha dan tempat tinggal, Burj Binghatti akan menjadi tempat tinggal saja.
Melansir New York Post, 22 November 2022, gedung tersebut kabarnya akan terdiri dari 100 lantai dan lebih tinggi dari awan. Tapi belum ada informasi resmi berapa tepatnya jumlah lantai di gedung itu. Yang jelas, pembangunan gedung itu adalah untuk memecahkan rekor gedung tempat tinggal atau residensial tertinggi di dunia yang saat ini masih dipegang Central Park Tower di New York, Amerika Serikat.
Central Park Tower memiliki ketinggian mencapai 472,4 meter, mengalahkan bangunan tertinggi sebelumnya yakni 432 Park Avenue dengan tinggi 426 meter. Pembangunan gedung ini merupakan kerja sama pihak Emirat di Binghatti dengan perusahaan jam tangan mewah dan perhiasan terkemuka, Jacob & Co.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengambil langkah berkiprah di bidang properti untuk menegaskan eksistensinya sebagai brand gaya hidup mewah terbaik di dunia. Mereka ingin memperkenalkan era baru kehidupan ultra-mewah, lewat hunian Burj Binghatti Jacob & Co. untuk mencetak rekor baru di jantung distrik keuangan paling makmur di Dubai.
Pencapaian Tertinggi
Menurut CEO Binghatti, Muhammad Binghatti yang merupakan pengusaha properti terkemuka di Dubai, mereka antusias berkolaborasi dengan Jacob & Co yang dianggap punya visi yang sama dengan mereka. "Kami dari bidang yang berbeda, properti dan perhiasan, tapi sama-sama berkeinginan meraih pencapaian tertinggi dan mematahkan segala batasan dan halangan," ujarnya.
Tempat tinggal di gedung ini kemungkinan akan terdiri dari dua dan tiga tempat tidur serta sejumlah penthouse paling mewah dan eksklusif di Dubai. Fasilitas yang melengkapi desain gedung yang terinspirasi berlian ini antara lain, infinity pool yang menghadap ke seluruh cakrawala Dubai, spa mewah, dan gimnasium.
Hypertower ini juga memiliki tim pramutamu khusus, yang menawarkan layanan la carte seperti penitipan anak, pengawal, supir, koki dan layanan pribadi lainnya. Jacob & Co juga akan menawarkan arloji dan perhiasan yang dikuratori secara eksklusif, yang sebagian besar merupakan edisi terbatas atau perhiasan unik, yang dapat dibeli klien bersama dengan tempat tinggal mereka. Gedung yang masih dalam proses pengerjaan ini masih menutup rapat informasi tentang kapan akan selesai dan diresmikan.
Advertisement