Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja memblokir akun bot @Elonjet, yang selalu melacak pergerakan jet pribadi Elon Musk.
Diketahui, akun ini dibuat oleh mahasiswa di University of Central Florida bernama Jack Sweeney dan sudah di follow lebih dari setengah juta orang.
Advertisement
Adapun akun @Elonjet ini hanya membagikan data yang tersedia umum, lalu secara otomatis mengunggah cuitan tiap kali jet pribadi milik bos Twitter itu lepas landas dan mendarat.
Sweeney sendiri mengonfirmasi kabar akun bot buatannya itu ditangguhkan. "Sepertinya akun @Elonjet ditangguhkan," cuit Sweeney di akun Twitter-nya.
Setelah selang beberapa lama mencuitkan kabar tersebut, akun Twitter pribadinya pun ikutan ditangguhkan.
"Ini terkoordinasi dan Elon pasti mengetahui hal ini, saya yakin," tulisnya sebelum akun tersebut dihapus.
Dalam tweet Rabu malam, Musk sendiri mengatakan postingan lokasi orang lain secara real-time telah melanggar kebijakan doxxing Twwitter.
"Tetapi postingan lokasi delay atau tidak secara real-time tidak apa-apa," tulis Elon di akun Twitter-nya.
Informasi, Elon Musk sendiri sudah mengungkap ketidaksukaannya terhadap akun @Elonjet sejak lama.
Elon sendiri sempat menghubungi Sweeney dengan harapan akun itu dihapus, dengan menawarinya uang sebesar USD 5.000 agar akun @Elonjet dihapus.
Sweeney menolak, tetapi minta sang miliarder membayar USD 50.000 atau Tesla baru jika ingin bot tersebut dihapus dari Twitter.
Sejak itu, Sweeney tidak pernah mendapatkan tanggapan dari bos Tesla dan SpaceX tersebut.
Twitter juga meng-update kebijakan informasi pribadinya menyatakan, berbagi informasi lokasi secara real-time merupakan pelanggaran terhadap kebijakan tersebut.
Selain @Elonjet, akun bot Twitter yang melacak jet pribadi seperti Jeff Bezos dan Bill Gates juga telah ditangguhkan.
Elon Musk Ingin Tambah Jumlah Karakter Cuitan di Twitter Jadi 4.000
Sejak kepemimpinan Elon Musk, tidak dimungkiri Twitter telah mengalami sejumlah perubahan. Terbaru, CEO Tesla itu diketahui berencana untuk menambah jumlah karakter dalam sebuah cuitan.
Tak tanggung-tanggung, jumlah karakter yang bisa dicuitkan mencapai 4.000. Dikutip dari Mashable, Selasa (13/12/2022), rencana ini diketahui ketika Elon membalas cuitan seorang warganet.
Ketika itu, ada warganet yang menanyakan pada Elon, apakah benar Twitter akan menambah karakter cuitannya dari 280 menjadi 4.000. Merespons pertanyaan tersebut, Elon hanya menulis balasan singkat, "Yes".
Cuitan itu pun sontak menarik perhatian, karena ada kemungkinan Twitter akan benar-benar menambah karakter dalam sebuah tweet. Kendati demikian, ini bukan kali pertama miliarder itu mengungkap rencana tersebut.
Pada November 2022, ia sempat sempat menjawab pertanyaan tersebut dengan menyatakan menambah batasan karakter di Twitter masuk dalam daftar hal yang harus dilakukan dirinya di perusahaan.
Advertisement
Twitter Tambah Jumlah Karakter Dicuitan
Meski telah beberapa kali menyatakan rencananya, Elon hingga saat ini belum memastikan kapan fitur ini akan digulirkan dan apakah akan berlaku ke semua pengguna.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan, fitur ini bisa menjadi cara untuk menarik pengguna untuk berlangganan layanan Twitter Blue.
Sejak diluncurkan, Twitter memang dikenal memiliki batasan karakter yang bisa dicuitkan. Pada awalnya, jumlah karakter yang bisa dicuitkan pengguna adalah 140, yang didasarkan pada batasan karakter untuk SMS ketika itu.
Baru kemudian, di bawah kepemimpinan CEO Jack Dorsey di 2017, Twitter menambah batasan karakter itu menjadi 280.
Namun jika memang rencana menambah karakter sebuah tweet di Twitter mencapai 4.000 ini diwujudkan, harus diakui akan mengubah wajah layanan tersebut yang dikenal sebagai situs microblogging.
Elon Musk Rilis Ulang Twitter Blue
Di samping itu, Twitter baru saja mengumumkan opsi layanan berlangganan Twitter Blue akan kembali diluncurkan pada Senin 12 Desember 2022.
Rencananya, harga Twitter Blue versi web akan dibanderol senilai USD 8 (Rp 125 ribu) per bulan. Sementara via aplikasi di iOS akan lebih mahal.
Diketahui, pengguna yang berlangganan Twitter Blue via aplikasi iOS akan dibebankan harga USD 11 (Rp 172 ribu) per bulannya.
Adapun kenaikan harga di iOS ini karena, Twitter harus membayar biaya tambahan dibebankan Apple ke pengembang--biaya yang ditentang keras oleh Elon Musk.
Apple membebankan biaya tambahan 30 persen pada pengembang di tahun pertama langganan layanan mereka. Lalu, biaya tersebut akan turun 15 persen di tahun kedua.
Pelanggan Twitter Blue akan menerima tanda centang biru di samping nama mereka, tetapi hanya setelah mereka memverifikasi nomor telepon yang digunakan.
Tidak hanya itu, pelanggan juga harus menunggu dengan sabar hingga akun akun mereka telah ditinjau oleh tim Twitter secara manual.
Pelanggan Twitter Blue juga dapat menggunakan beberapa fitur, seperti edit tweet, posting video beresolusi 1080p, dan Readers Mode.
Bagi pelanggan yang mengubah nama pengguna, nama tampilan, dan foto profil akan kehilangan tanda centang biru untuk sementara hingga akunnya ditinjau kembali.
(Ysl/Isk)
Advertisement