Resmi Tercatat di BEI, Harga Saham VTNY Menguat

Pada perdagangan sesi pertama, Kamis, 15 Desember 2022, saham VTNY ditutup naik 1,11 persen ke posisi Rp 364.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Des 2022, 18:20 WIB
PT Venteny Fortuna International Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham VTNY pada Kamis, (15/12/2022) (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Venteny Fortuna International Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 15 Desember 2022 dengan kode saham VTNY. Perseroan menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang 2022.

Mengutip data RTI, pada perdagangan sesi pertama, saham VTNY ditutup naik 1,11 persen ke posisi Rp 364. Saham VTNY dibuka naik Rp 90 ke posisi Rp 450 per saham dari harga perdana Rp 360. Saham VTNY berada di level tertinggi Rp 450 dan terendah Rp 342 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.428 kali dengan volume perdagangan 1.267.730 saham. Nilai transaksi Rp 45,7 miliar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46 persen ke posisi 6.770. Pada sesi pertama, indeks LQ45 susut 0,53 persen ke posisi 946,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan.

IHSG berada di level tertinggi 6.801,83 dan terendah 6.740,95 pada sesi pertama. Sebanyak 235 saham menguat dan 274 saham melemah. 179 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 652.742 kali dengan volume perdagangan 22,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,4 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.557.

"VTNY tercatat sebagai perusahaan terbuka ke 59 pada tahun ini dan perusahan ke 825 di BEI. Target IPO sebenarnya sudah lewat, karena target tahun ini 55 emiten baru. Jadi perusahaan ini adalah perusahaan keempat sebagai bonus," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam Seremoni Pencatatan Saham VTNY, Kamis (15/12/2022).

BEI berharap, perusahaan tidak hanya melakukan pencatatan saham di Bursa, tetapi juga dapat tumbuh ke depannya.

Sebagai catatan, Iman berpesan investor relation perusahaan agar menjaga kesetaraan informasi yang diberikan kepada pemegang saham dan publik, sehingga harga saham yang tercipta bisa menggambarkan harga yang adil dan tercipta perdagangan yang efisien di BEI.

 


Pesan BEI

PT Venteny Fortuna International Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham VTNY pada Kamis,  (15/12/2022) (Foto: BEI)

 

Iman juga berpesan kepada komisaris dan direksi perusahaan komitmen realisasikan dana yang diperoleh dari IPO sesuai dengan yang disampaikan di prospektus. Sehingga dana yang diperoleh dari IPO menjadi fasilitas untuk perusahaan tumbuh.

"IPO bukan akhir perjalanan tapi ini awal karena kami percaya akan banyak aksi korporasi lagi yang akan dilakukan perusahaan ke depannya. Saya yakin VNTY merupakan perusahaan yang eligiblendan berpotensi investasi bagi investor indonesia terutama investor publik," tutur Iman.

Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide mengatakan, momen bersejarah ini merupakan babak baru bagi VENTENY dalam membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.

"Kami bersyukur, meski di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kami menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan kami. Kami percaya, VENTENY akan tumbuh bersama di Indonesia," kata


Pilih Indonesia

PT Venteny Fortuna International Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham VTNY pada Kamis,  (15/12/2022).

Memiliki operasional di Filipina sejak 2015, Singapura sejak 2016, dan Indonesia sejak 2019, Venteny memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.

Perusahaan melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar.

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), perseroan menawarkan 939.779.100 lembar saham dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338,32 miliar. Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk

PT Venteny Matahari Indonesia (VMI) yang kemudian disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebesar 42 persen. Kemudian untuk pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30 persen. Sisanya 28 persen akan dialokasikan untuk modal kerja group.


Pendatang Baru di BEI

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-59 di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (15/12/2022).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk memakai kode saham VTNY di BEI. Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 6.265.193.445 saham dengan rincian saham pendiri sebesar 5.325.414.345 saham, penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 938.779.100 saham dan employee stock allocation (ESA) sebesar 1.000.000 saham. Nilai nominal saham Rp 5 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO Rp 360 per saham. Dengan demikian, dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 338,32 miliar.

Perseroan akan memakai dana sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu VMI untuk dijadikan modal kerja sebagai modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Kemudian sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja.

Untuk jumlah saham free float per 14 Desember 2022 sebesar 1.267.755.003 saham atau 20,23 persen antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 30 bulan (ESA) sebesar 1 juta saham atua 0,016 persen, jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 1.217.117.860 saham atau 19,42 persen, dan jumlah saham yang di lock-up selama delapan bulan sebesar 49.637.143 saham atau 0,792 persen.

Junichiro Waide sebagai pihak pengendali Perseroan menyatakan bahwa tidak akan mengalihkan pengendaliannya sekurang-kurangnya 12  bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kemudian yang bertindak sebagai penjamin emisi efek yaitu PT Mega Capital Sekuritas.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya