Maroko di Piala Dunia 2022, Memikat Jutaan Mata Hingga Ciptakan Rasa Kekeluargaan

Maroko berhasil memikat jutaan mata dalam penampilannya di Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar.

oleh Qorry Layla Aprianti diperbarui 15 Des 2022, 16:30 WIB
Timnas Maroko berfoto sebelum dimulainya laga babak perempatfinal Piala Dunia 2022 menghadapi Timnas Portugal di Al Thumama Stadium, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) malam WIB. (AP/Petr David Josek)

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan timnas Maroko di Piala Dunia 2022 berhasil memikat mata jutaan orang usai berhasil lolos hingga babak semifinal Piala Dunia 2022.

Kalah dari Prancis dengan skor 2-0 pada babak semifinal, Kamis (15/12/22) dini hari, tak membuat dukungan penggemar di seluruh dunia terhadap tim Singa Atlas itu luntur.

Berbagai dukungan dari penjuru dunia pun ditujukan untuk Maroko, terlebih lagi ketika timnas asuhan Walid Regragui itu berhasil menaklukan salah satu tim raksasa Piala Dunia, Spanyol.

Dilansir Aljazeera, Walid Reragui yang merupakan pelatih dari timnas Maroko pun mengatakan, “Ketika kalian menonton film Rocky, kalian pasti akan mendukung karakter Rocky Balboa dalam film tersebut. Kami rasa bahwa kami tengah menjadi karakter Rocky Balboa dalam pertandingan (Piala Dunia 2022) ini.”

“Melihat dari banyaknya perhatian yang diberikan kepada kami, untuk saat ini sepertinya dunia sedang bersama Maroko,” ujar Regragui menambahkan.

Jurnalis olahraga Oluwashina Okeleji juga mengemukakan pendapatnya terkait bersinarnya timnas asal Afrika-Arab di Piala Dunia 2022 ini. 

“Selama beberapa dekade, tim-tim dari Afrika telah dikritik karena tidak cukup baik atau disiplin, tetapi turnamen ini menunjukkan bahwa Afrika benar-benar bangkit," tutur Okeleji. 

“Dipersenjatai dengan pemain yang sangat brilian dan staf pelatih yang selalu memberikan dukungan penuh, Maroko telah menghidupkan kembali orang-orang yang merasa terabaikan dan tidak dihargai,” Okeleji menambahkan.


Kesuksesan yang Bikin Bangga

Suporter Maroko memberikan dukungan kepada timnya saat laga babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Spanyol yang berlangsung di Education City Stadium, Selasa (06/12/2022). (AP/Ebrahim Noroozi)

Bagi orang Afrika, kesuksesan Maroko merupakan kemenangan bagi seluruh benua dan juga menyoroti beberapa akar dan budaya asli Amazigh dari para pemain.

Amazigh sendiri merupakan etnis asli yang berasal dari kawasan timur lembah Nil di Afrika Utara.

Dalam pernyataanya, Okeleji mengatakan, “Perasaan puas, senang, dan bahagia bercampur menjadi satu ketika mengetahui tim Singa Atlas berhasil meraih kesuksesan di Piala Dunia hingga membuat seantero benua bangga.”

“Penggemar yang berasal dari Ghana, Nigeria, Afrika Selatan dan negara lainnya di benua tersebut percaya bahwa mereka (Maroko) bisa melangkah lebih jauh lagi ke depannya,” ujar Okeleji.


Nilai Keislaman yang Kental

Para pemain Maroko tetap bersujud syukur dan berterima kasih kepada penonton usai pertandingan melawan Prancis pada semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Bayt di Al Khor, Doha, Kamis (15/12/2022). Maroko kalah dari Prancis 2-0 dan gagal melaju ke final Piala Dunia 2022. (AFP/ADRIAN DENNIS)

Bagi pemain sepak bola beragama Islam, aktivitas seperti membaca Al-Fatihah sebelum dimulainya pertandingan dan melakukan sujud syukur setelah pertandingan membuat para pemain timnas Maroko memikat hati jutaan orang, khususnya  supporter muslim.

“Mereka tim yang sangat luar biasa. Foto ketika mereka berdoa bersama, lalu mendengarkan musik bersama, hingga melakukan sujud syukur membuat orang-orang merasakan bahwa kami (supporter) merupakan bagian dari mereka,” ujar Donia, seorang wanita keturunan Mesir-Aljazair-Prancis kepada Aljazeera, Rabu (14/12/22).

“Saya mengungkapkan bahwa kami (supporter) merasa terhubung selayaknya ada ikatan keluarga ketika melihat foto para pemain Maroko merayakan kemenangan dengan ibunya dan juga membawa bendera Palestina,” ungkap Muna Shihabi, seorang pengungsi asal Palestina yang dibesarkan di Maroko.

“Tim Singa Atlas benar-benar memberikan kekuatan dari (dan bagi) orang selatan untuk percaya kepada diri mereka sendiri,” tutup Shihabi.


Jadi Pemersatu

Maroko. Maroko menjadi negara Afrika terbaru alias keempat yang mampu lolos ke perempatfinal di Piala Dunia edisi terbaru pada 2022 di Qatar. Achraf Hakimi dkk bahkan bisa menjadi wakil Afrika pertama yang mampu lolos hingga semifinal bahkan menjadi juara jika mampu memenangi laga perempatfinal melawan Portugal. Pada fase grup, Maroko berhasil memuncaki Grup F di atas Kroasia dan mampu membuat Belgia angkat koper lebih awal. Pada fase knock-out, Spanyol menjadi korban keganasan Maroko di babak 16 besar dengan kemenangan 3-0 (0-0) lewat adu penalti. (AFP/Javier Soriano)

Hadirnya Maroko sebagai negara Afrika-Arab pertama yang mencatat sejarah karena berhasil melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar, membuat orang-orang dari negara kawasan tersebut bersatu memberikan dukungan kepada tim Singa Atlas.

Persahabatan yang terjalin antar anggota timnas Maroko pun bukan hanya sebatas rekan kerja, melainkan sudah seperti adanya ikatan saudara.

Sebanyak 14 dari 26 pemain lahir di luar Maroko, tapi mereka menunjukkan ikatan yang sangat erat. Mulai dari tarian Yassine Bounou hingga persahabatan Zakaria Aboukhlal dan Abdelhamid Sabiri.

Adanya perbedaan latar belakang juga yang membuat tim Singa Atlas menjadi kompak dan membentuk sebuah ikatan yang membawa persatuan bagi para pendukung yang berasal dari Arab, Afrika, dan orang-orang muslim.

Kemudian, terlepas dari adanya perbedaan politik juga, Maroko mampu menjadi agen pengikat orang-orang tersebut melalui bahasa, budaya, dan agama.

Infografis Head to Head Prancis vs Maroko di Semifinal Piala Dunia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya