Pemda Beri Karpet Merah Investor, Sumenep Madura Jadi Peluang Investasi Migas

CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur telah berproduksi

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2022, 16:23 WIB
Indahnya Jembatan Suramadu di malam hari. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo)

Liputan6.com, Jakarta CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur telah berproduksi. Lapangan ini berlokasi di lepas pantai Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengapresiasi proses produksi lapangan MDA-MBH yang sudah berjalan.

"Prinsipnya, kita menyambut dengan karpet merah setiap investasi yang masuk ke Kabupaten Sumenep," ujar Bupati Fauzi saat menerima silaturahmi pejabat SKK Migas Jabarnusa dan pimpinan perusahaan hulu migas HCML di ruang VIP rumah dinas Bupati Sumenep, ditulis Kamis (15/12/2022).

Hadir dalam silaturahmi ini, Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain, Manager MDA, MBH and MDK Development Project HCML Dirzi Zaidan, dan Regional Office and Relation Manager HCML, Hamim Tohari.

Bupati Fauzi mengatakan, dukungan terhadap industri hulu migas diberikan oleh Pemkab Sumenep secara penuh, mengingat ketentuan dalam konstitusi bahwa migas adalah milik negara.

"Migas itu soal negara dan devisa. Sebab, karena negara yang memiliki dan berkuasa penuh atas kekayaan migas," tambahnya.

Di Kabupaten Sumenep, ada sejumlah perusahaan hulu migas yang telah beroperasi dan berproduksi. Selama ini, kata Fauzi, Pemkab Sumenep memberikan support penuh atas aktivitas industri hulu migas.

"Tentang feedback dari K3S diatur pemerintah pusat. Pemerintah daerah tinggal menerima DBH migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi yang ada," kata dia.

Bupati Fauzi mengakui, industri hulu migas merupakan long term invesment atau investasi jangka panjang. Belum tentu dalam tempo 5 tahun, investasi yang ditanamkan sudah balik modal. "Gas itu seperti hantu. Bisa tiba-tiba hilang," ucapnya sembari tergelak.

 


Kapasitas Penuh

Minyak dan Gas Bumi

Sementara itu, Manager MDA, MBH, and MDK Development Project HCML, Dirzi Zaidan mengungkapkan, kapasitas gas yang dihasilkan dari Lapangan MDA-MBH jika penuh (full capacity) mencapai 140 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Saat awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD. Produk gas HCML dari lapangan MDA-MBH di lepas pantai Kabupaten Sumenep dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik (PKG), perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk pertanian dan beroperasi di wilayah Kabupaten Gresik.

"Gas itu dialirkan melalui East Java Gas Pipeline (EJGP)," terang Dirzi Zaidan.

Dirzi melanjutkan, proses konstruksi lapangan ini memakan waktu 14 bulan mulai Juni 2021 dan selesai pada Agustus 2022. Pengerjaan facility processing unit (FPU) Trunojoyo 1 dilakukan di Cina, dengan pemantauan dan monitoring penuh dari jarak jauh dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.

"Kami juga ingat pesan Bapak Bupati untuk menjaga ekosistem terumbu karang," kata Dirzi Zaidan.

Pada fase kegiatan konstruksi, jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 400 orang. Mereka bergerak ke titik lokasi dari dua wilayah yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep dan Pelabuhan Probolinggo.

"Pada fase konstruksi, tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerusakan lingkungan. Kami senang jika Bupati berkenan ke FPU Trunojoyo 1," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Regional Office and Relation Manager HCML, Hamim Tohari menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Fauzi dan Pemkab Sumenep yang telah mendukung kegiatan proyek HCML di Sumenep.

"Kita juga berusaha untuk memberikan manfaat ke daerah atas kegiatan hulu migas HCML," kata Hamim Tohari.

Hamim Tohari berharap bisa terus bekerja sama bersama Pemkab untuk memajukan industri hulu migas, terutama di kawasan Sumenep. Sehingga ketahanan energi nasional dapat terwujud.

 


Rencana Peresmian

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain menyatakan, peresmian Lapangan MDA-MBH (2M) HCML direncanakan berbarengan dengan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro.

"Peresmian Lapangan 2M bersamaan dengan Lapangan JTB, sehingga prosesinya digabung," kata Indra Zulkarnain.

Indra Zulkarnain mengapresiasi kinerja yang telah dijalankan HCML. Sehingga pengerjaan konstruksi dan produksi Lapangan 2M bisa tepat waktu.

"Kami sampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap pembangunan Lapangan 2M sehingga bisa cepat selesai," ucap dia.

Temuan dan produksi gas di Jawa Timur kemungkinan besar masih bisa ditingkatkan dan diserap pelaku industri di provinsi ini. Dia berharap, produksi gas dapat terus ditingkatkan untuk mendukung pasokan energi nasional. *

Keterangan Foto:

1. Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerima miniatur Facility Processing Unit (FPU) Trunojoyo 1 Lapangan MDA-MBH dari HCML

2. Bupati Sumenep Achmad Fauzi berbincang dengan pejabat SKK Migas Jabanusa dan HCML.

3. Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyambut silaturahmi pejabat SKK Migas Jabanusa dan HCML.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya