Anak Kecanduan Game, Orangtua Ini Sewa Pro Gamer untuk Kalahkan Buah Hatinya

Agar anak kembali fokus belajar, orang tua ini sewa pro gamer untuk kalahkan anaknya di dalam game

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 15 Des 2022, 19:15 WIB
Seorang anak bermain game online di salah satu warung internet (warnet) di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Senin (23/7). Kecanduan game online atau gaming disorder dapat berisiko pada penurunan kosentrasi belajar, daya ingat. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Bermain video game hingga lupa waktu bagi anak-anak memang memberi dampak buruk. Apalagi sampai meninggalkan waktu belajar demi bermain game tentu membuat banyak orang tua khawatir. Bahkan tidak jarang para orang tua sampai memarahi hingga menyita ponsel maupun komputer anaknya yang kecanduan game.

Namun tidak sampai disitu saja, demi sang anak kembali fokus belajar, ada orang tua yang rela menyewa pro gamer untuk mengalahkan buah hatinya di dalam game agar membuatnya bosan. Kejadian seperti ini seperti dalam kisah yang dikutip dari Odditycentral, Kamis (15/12/2022).

Seorang pro gamer asal Tiongkok mengaku disewa oleh orang tua untuk mengalahkan anaknya di dalam game agar merasa bosan meyakinkannya untuk berhenti. Padahal sebelumnya, sang anak merupakan anak yang rajin dan siswa teladan. Namun semenjak kecanduan game, ia malah banyak menghabiskan waktunya untuk bermain.

Berikut ulasan orang tua sewa pro gamer untuk kalahkan buah hatinya di game yang Liputan6.com kutip dari Odditycentral, Kamis (15/12/2022)

 

Kecanduan bermain game, siswa teladan ini sampai bikin orang tua khawatir

Ilustrasi/copyright pixabay.com

Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game hingga melupakan belajar bagi siswa tentu membuat banyak orang tua khawatir. Mengutip dari odditycentral, orang tua asal Tiongkok ini pun sampai menyewa pro gamer untuk mengalahkan anaknya di dalam game agar kepercayaan dirinya menurun. 

Menurut Star Video , orang tua anak laki-laki itu mengatakan bahwa dia pernah menjadi siswa teladan dan anak yang penurut sampai kelas empat, setelah kecanduan game hal ini banyak mengubah perilaku sang anak. Bahkan bocah ini memiliki cita-cita untuk menjadi seorang gamer profesional dan menghidupi dirinya sendiri dengan melakukan apa yang paling dia sukai. 

Orang tuanya tidak dapat menerima itu, tetapi mereka juga tidak dapat membujuknya, jadi mereka memutuskan untuk meminta orang lain meyakinkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya