Pasangan di China Bayar Gamer Profesional Untuk Kalahkan Anaknya, Agar Buah Hati Tak Percaya Diri

Seorang gamer China baru-baru ini viral setelah mengklaim bahwa ia dibayar oleh seorang kepala kepala keluarga untuk mengalahkan anak mereka di video game online.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Des 2022, 19:10 WIB
Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Tidak semua orang menyetujui pembatasan bermain game online di China. (GREG BAKER/AFP)

Liputan6.com, Beijing - Seorang gamer China baru-baru ini viral setelah mengklaim bahwa ia dibayar oleh seorang kepala kepala keluarga untuk mengalahkan anak mereka di video game online.

Tujuannya adalah untuk menghancurkan kepercayaan diri anak mereka, dikutip dari laman Oddity Central, Kamis (15/12/2022).

Video game umumnya tidak berbahaya jika dimainkan dalam durasi waktu yang tak lama.

Tetapi dalam banyak kasus, saat ini anak-anak menjadi begitu terobsesi dengan dunia maya sehingga mereka mulai mengabaikan kehidupan nyata, sekolah, dan bahkan keluarga mereka.

Demi membuat mereka kembali ke jalan yang benar, banyak orang tua melakukan sesuatu agar anaknya putus asa.

Di China, misalnya, beberapa orang tua mendaftarkan anak-anak mereka ke kamp dengan gaya militer, sementara yang lain menggunakan teknik licik seperti mempekerjakan pemain game profesional untuk mengalahkan anak-anak mereka di video game favorit-nya dan meyakinkan mereka untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.

Salah seorang "master video game" baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia dibayar oleh orang tua dari seorang gamer muda untuk mengalahkan anaknya di video game dan membuatnya mempertanyakan kemampuannya yang sebenarnya.

Menurut Star Video, orang tua anak laki-laki itu mengatakan bahwa dia pernah menjadi siswa teladan dan anak yang penurut sampai kelas empat.

Kemudian, video game mengubah anak itu sepenuhnya.

 


Mau Jadi Gamer

Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Pejabat China memanggil perusahaan game, termasuk dua yang terbesar yaitu Tencent dan NetEase, untuk membahas pembatasan lebih lanjut pada industri game online. (GREG BAKER/AFP)

Bocah itu kini memilih untuk mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk video game online dan bercita-cita menjadi seorang gamer profesional dan menghidupi dirinya sendiri dengan melakukan apa yang paling dia sukai.

Orang tuanya tidak dapat menerima itu, tetapi mereka juga tidak dapat membujuknya, jadi mereka memutuskan untuk meminta orang lain mengalahkan si anak.

Tidak jelas bagaimana orang tua menghubungi pemain 'pro' tersebut, tetapi dia mengklaim bahwa mereka setuju untuk membayar upah sebesar 50 yuan atau setara Rp 111 ribu per jam untuk menantang putra mereka di video game demi benar-benar menghancurkan kepercayaan diri si anak.

 


Viral Sambil Sertakan Barang Bukti

Sejumlah orang bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). China kini membatasi waktu bermain game online bagi anak-anak dan remaja yang mulai berlaku minggu ini. (GREG BAKER/AFP)

Gamer anonim itu bahkan memposting tangkapan layar percakapannya dengan orang tua bocah itu sebagai bukti.

Gamer pro itu mengatakan bahwa dia melakukan lima game guna melawan si bocah selama lima jam.

Trik ini cukup berhasil dan membuat kepercayaan diri si anak sebagai seorang gamer cukup terguncang sehingga orang tuanya dapat meyakinkannya bahwa dia harus lebih fokus pada studinya.

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya