Strategi Siapkan Masa Pensiun dari Manulife Investment Management

Manulife Investment Management menyebutkan, terlihat jelas kesenjangan yang besar antara perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun yang diyakini.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Des 2022, 17:58 WIB
Manulife Investment Management luncurkan Diverse Asia Retirement Thought Leadership Series, Kamis (15/12/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang melakukan berbagai cara untuk  mempersiapkan masa pensiun secara finansial, antara lain dengan ikut serta dalam  program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta membuat rekening tabungan dan  investasi secara khusus dengan tujuan menciptakan arus pendapatan yang berkelanjutan di  masa pensiun. 

Head of Retirement Proposition, Strategy and Transformation, Asia Retirement,  Manulife Investment Management, Elvin Tharm, mengatakan, terlihat jelas kesenjangan yang besar antara  perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun yang diyakini  dapat dicapai sesuai dengan status keuangan mereka saat ini. 

"Orang-orang di Indonesia,  bahkan di seluruh Asia, sedang menghadapi situasi yang sulit dalam menjembatani  kesenjangan ini. Dengan inflasi, biaya kesehatan, dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari,  daya beli uang tabungan dan pendapatan mereka akan terkikis seiring berjalannya waktu,” kata Elvin dalam 

Elvin mengatakan, orang Indonesia masih memiliki kecenderungan untuk menyimpan uang tunai. Mereka  mengalokasikan 37 persen asetnya dalam bentuk uang tunai dan deposito perbankan. 

Sementara  itu, mereka hanya mengalokasikan 29 persen asetnya ke investasi antara lain reksa dana, saham,  obligasi, ETF, dan real estat. Selain itu, hanya 53 persen penduduk Indonesia yang terdaftar di BPJS  atau telah mengambil dana pensiun dari pihak swasta

"Mereka yang berencana mengandalkan simpanan tabungannya setelah mencapai usia  pensiun akan menanggung risiko tidak memiliki sejumlah dana pensiun yang cukup,” ujar Elvin. 

 


Hasil Riset

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Hal tersebut menunjukkan, ada kebutuhan mendesak bagi masyarakat dalam merencanakan  kesejahteraan finansial mereka dengan lebih baik melalui cara yang efektif untuk menghasilkan  arus pendapatan rutin di masa pensiunnya

Adapun, riset yang dilakukan oleh Manulife Investment Management (MIM) mengungkapkan secara umum, pendapatan pensiun para pekerja di Indonesia  diperkirakan \sebesar 20 persen dari pendapatan mereka saat ini atau bahkan lebih rendah.  

Temuan ini disusun berdasarkan hasil riset Diverse Asia yang baru diluncurkan bersamaan  dengan fitur Retirement Income Forecaster atau Proyeksi Pendapatan Pensiun. 

Fitur tersebut dapat  membantu masyarakat dalam memproyeksi pendapatan pensiun bulanannya di masa depan  berdasarkan usia saat ini, gaji, dan aset yang dapat diinvestasikan saat ini, termasuk  kontribusi BPJS mereka. Retirement Income Forecaster memungkinkan penggunanya untuk melihat bagaimana proyeksi pendapatan pensiun mereka dapat berubah pada tahap kehidupan yang berbeda.

 


Bantu Identifikasi

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

Hal ini dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi kesenjangan  finansial dan tindakan yang diperlukan untuk mengamankan gaya hidup di masa pensiun agar  sesuai dengan impian mereka. 

Head of Strategic Initiatives and Innovation, Multi-Asset Solutions, Manulife  Investment Management, Émilie Paquet mengatakan, Retirement Income Forecaster adalah alat yang  mengintegrasikan asumsi terhadap pasar modal dengan data portofolio investasi terkemuka. 

Berdasarkan pemodelan matematis yang canggih dan beragam simulasi yang  ketat, Retirement Income Forecaster menghitung pendapatan pensiun bulanan yang  diproyeksikan dapat dicapai oleh seorang individu dengan tingkat keakuratan yang tinggi. 

“Kami yakin alat ini dapat membantu penggunanya untuk menyadari seberapa besar potensi  dana yang bisa mereka simpan untuk masa pensiunnya berdasarkan status mereka saat ini.  Setelah itu, mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merencanakan masa  depan keuangannya dengan lebih baik,” kata Émilie Paquet.


Proyeksi

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Dengan menggunakan Retirement Income Forecaster, Manulife Investment Management  melihat lima skenario umum para pekerja di Indonesia, yang menunjukkan pendapatan  pensiun mereka diproyeksikan bisa jauh lebih kecil daripada yang mereka peroleh saat ini: 

• Skenario 1: Seorang individu berusia 32 tahun yang telah memiliki karier yang stabil  dengan penghasilan saat ini sebesar Rp 20 juta per bulan dan memiliki aset investasi  sebesar Rp 10 juta. Berdasarkan hal tersebut, proyeksi pendapatan bulanannya di masa  pensiun adalah Rp 3,52 juta atau 18 persen dari gaji saat ini. 

• Skenario 2: Seorang pekerja berusia 42 tahun di level manajemen tingkat menengah  dengan penghasilan Rp 40 juta setiap bulan dan memiliki aset investasi sebesar  Rp 100 juta. Penghasilan bulanannya di masa pensiun diperkirakan sebesar Rp 4,41  juta, atau 11 persen dari penghasilan saat ini. 

• Skenario 3: Seorang pemilik usaha kecil berusia 47 tahun memiliki gaji bulanan  sebesar Rp 60 juta dan aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanan pasca pensiun yang dapat diterima orang tersebut adalah Rp 9,47 juta, atau 16 persen dari  penghasilan saat ini. 

 


Skenario Lainnya

Ilustrasi Investasi. Foto: Freepik/Funtap

• Skenario 4: Seorang individu berusia 52 tahun dengan penghasilan tinggi yang  menikmati hal-hal terbaik dalam hidup dengan penghasilan Rp 100 juta per bulan dan  memiliki aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanannya di masa pensiun  diproyeksi sebesar Rp 8,70 juta, atau 9 persen dari gaji saat ini. 

• Skenario 5: Seorang individu berusia 57 tahun yang akan pensiun, saat ini penghasilannya Rp 40 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 500 juta,  diproyeksikan akan memperoleh pendapatan pasca pensiun sebesar Rp 8,54 juta per  bulan, atau 21 persen dari gaji saat ini. 

Dalam sebuah survei terpisah yang diadakan oleh Manulife Investment Management terungkap bahwa masyarakat Indonesia memperkirakan mereka membutuhkan rata-rata Rp 16,52 juta  setiap bulannya untuk dapat mempertahankan gaya hidup yang nyaman di masa pensiun, atau sekitar 90 persen dari pendapatan rata-rata mereka saat ini.

Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan yang sangat besar antara  pendapatan pensiun yang ideal dengan kenyataannya adalah karena jumlah aset yang  diinvestasikan orang Indonesia porsinya relatif rendah secara persentase dari pendapatannya  saat ini.

Padahal ini akan menjadi sumber pendapatan utama yang mereka butuhkan di masa  pensiun. Menurut survei yang sama, 68 persen penduduk Indonesia memiliki aset investasi di bawah Rp 600 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya