Liputan6.com, Jakarta - Inflasi kerap kali menjadi masalah utama di masa pensiun, dan baru-baru ini negara-negara di seluruh dunia telah melihat dampak merugikan yang dapat terjadi pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam jangka pendek, Manulife Investment Management memperkirakan inflasi pangan dan energi akan tetap tinggi, sedangkan barang dan jasa yang sensitif terhadap suku bunga dapat mengalami disinflasi.
Advertisement
Selain itu, kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi sedang meningkat, dan tim kami memperkirakan akan terjadi resesi di negara maju dan pemulihan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan di beberapa negara Asia.
Dalam jangka panjang, Manulife Investment Management masih memperkirakan inflasi akan terus meningkat, meskipun secara moderat, terutama didorong oleh faktor global dan dari sisi penawaran. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi bank sentral untuk bekerja keras dan dapat mendorong mereka untuk menghadapi inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan mengatakan, pihaknya memperkirakan inflasi akan tetap tinggi dan pasar akan tetap berfluktuasi untuk jangka waktu yang relatif cukup lama. Ini bukan kondisi makro yang ideal untuk perencanaan pensiun.
Dalam kondisi seperti itu, investor harus mempertimbangkan strategi diversifikasi multi-aset yang berorientasi pada pendapatan jangka panjang saat membuat perencanaan pensiun.
Antisipasi Kondisi Ekonomi
"Di tengah volatilitas pasar yang ada, kita harus menyeimmbangkan return dari hasil investasi itu tetap optimal, volatilitas terjaga, itu dilakukan dengan diversifikasi. Jangan menaruh di satu kelas aset saja, misalnya saham potensinya masih besar return masih baik, tapi volatilitas masih tinggi,” kata Katarina dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/12/2022).
Hal ini memungkinkan investor untuk mencari dan mendapatkan arus pendapatan yang berkelanjutan dari aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi, serta berpotensi mendapatkan keuntungan dari peluang apresiasi modal yang kemungkinan tersebar di berbagai wilayah geografis dan sektor yang dapat menghasilkan imbal hasil riil di atas inflasi.
“Dengan mengantisipasi bahwa kondisi ekonomi makro dalam jangka pendek dan jangka panjang berpotensi tetap menantang, masyarakat harus berinvestasi sejak dini dan tetap berinvestasi, bahkan saat di masa pensiun untuk menciptakan arus pendapatan berkelanjutan yang dibutuhkan di masa pensiun,” kata dia.
Advertisement
Tingkatkan Investasi
Dia menuturkan, masyarakat dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada produk yang menginvestasikan kembali keuntungan yang didapatkan dari modalnya dan pendapatan yang berpotensi menghasilkan pengembalian investasi dan hasil nyata, yang dapat membantu mereka mengatasi masalah umur panjang dan masalah terkait pensiun lainnya.
Sementara itu, Elvin Tharm mengatakan, masyarakat Indonesia harus meningkatkan jumlah persentase dari pendapatannya untuk diinvestasikan. Pemerintah telah meningkatkan batasan usia pensiun sebanyak satu tahun secara bertahap setiap tiga tahun, hingga menjadi 65 tahun.
Hal tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan dan menyimpan uang. Faktanya, mengandalkan tabungan sebagai sarana pengumpulan dana untuk masa pensiun tidak akan cukup.
Alhasil, masyarakat harus meningkatkan alokasi aset mereka ke dalam produk investasi, dan mempertimbangkan untuk membuat skema dana pensiun tambahan yang didedikasikan untuk menciptakan arus pendapatan yang berkelanjutan ketika mereka pensiun.
Kelola Investasi
"Kami mendorong masyarakat untuk menggunakan Manulife Investment Management Retirement Income Forecaster untuk mengetahui perkiraan pendapatan pensiun bulanan mereka, mengidentifikasi kesenjangan finansial antara pendapatan pensiun bulanan dengan gaya hidup ideal yang ingin mereka capai di masa pensiun, menetapkan tujuan, dan mencari solusi investasi yang paling tepat,” kata Elvin.
Elvin juga menyebutkan, dalam mengelola investasi terdapat hal penting yang perlu diperhatikan. Misalnya, ketika memasuki usia pensiun, sebaiknya tidak menarik uang ataupun aset secara sekaligus karena tidak akan mendapatkan keuntungan dari bunga majemuk.
Selain itu, tingkat inflasi tinggi perlu diperhatikan, karena penting bagi masyarakat untuk mengelola investasi lebih cerdas. Sebagai informasi, terkait Retirement Income Forecaster bisa diakses melalui https://diverseasia.reksadana-manulife.com.
Advertisement