Liputan6.com, Jakarta - Eropa mendominasi daftar Destinasi Kota Teratas tahun 2022. Ini merujuk pada sebuah laporan baru oleh sebuah perusahaan riset pasar yang berbasis di Inggris, Euromonitor.
Melansir CNN, Kamis (15/12/2022), laporan tahunan itu membandingkan daya tarik 100 kota di seluruh dunia dalam enam kategori. Indikatornya termasuk kebijakan dan kinerja pariwisata, keberlanjutan, infrastruktur, kesehatan dan keselamatan, serta kinerja ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
Di era pra-COVID, ketika indeks memeringkat tujuan teratas berdasarkan jumlah kedatangan internasional, daftar teratas didominasi kota-kota di Asia, dengan Hong Kong dan Bangkok memimpin. Sekarang, untuk tahun kedua berturut-turut, Paris memegang posisi teratas dalam Indeks 100 Destinasi Kota Teratas.
Sementara, delapan dari 10 kota teratas adalah tetangganya di Eropa. Laporan baru yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN, memuji ibu kota Prancis sebagai "destinasi dengan kinerja terbaik di dunia," karena "kinerja luar biasa di seluruh pilar Kebijakan dan Daya Tarik Pariwisata, Infrastruktur Pariwisata, dan Kinerja Pariwisata."
Dubai sekali lagi menempati urutan kedua dalam daftar, tapi menempati posisi teratas dalam kategori kedatangan internasional. Lebih dari 12 juta perjalanan masuk tercatat di Dubai tahun ini, hampir dua kali lipat jumlah tahun lalu.
Ini sangat terbantu dengan tertundanya Dubai Expo 2020, yang berlangsung dari Oktober 2021 hingga Maret 2022. Secara global, kedatangan masuk meningkat lebih dari 80 persen tahun ini dalam hal jumlah perjalanan.
"Meski 2022 adalah tahun yang positif untuk sektor perjalanan, jalan menuju pemulihan penuh pascapandemi masih panjang, dan dukungan pemerintah tetap penting di semua wilayah," kata Euromonitor.
Didominasi Kota-Kota Eropa
Narasi menunjuk pada inflasi yang meningkat tajam, kondisi ekonomi yang memburuk, dan perang di Ukraina sebagai faktor yang cenderung mempengaruhi kecepatan pemulihan pariwisata. Sebanyak 40 kota Eropa ditampilkan dalam peringkat, dengan Italia (enam kota), Spanyol (lima kota), dan Yunani (empat kota) jadi kota-kota besar di Eropa Barat.
Amsterdam berada di nomor tiga, Madrid di empat, Roma di peringkat lima, dan London naik dua peringkat tahun ini ke nomor enam. Munich dan Berlin juga melompati peringkat dua tempat, masing-masing di posisi ke-7 dan ke-9. New York mencicit ke tempat terakhir di 10 besar, meski laporan itu mencatat bahwa kota-kota AS menunjukkan "rebound kuat dalam kinerja pariwisata" secara keseluruhan.
Asia memiliki kinerja yang beragam secara regional karena pembatasan perjalanan terkait COVID-19, tapi kota-kota di Asia membuat beberapa lompatan terbesar dalam kinerja. Singapura melompati 30 tempat dalam daftar dan dipuji Euromonitor sebagai "tujuan yang paling ramah bisnis, dengan perpajakan yang disederhanakan dan sebagian besar karyawan terampil."
Advertisement
Asia Terdepan ke-2 Setelah Eropa
Sayang, tidak ada kota di Indonesia dalam 10 besar daftar tersebut, bahkan hampir seluruh Asia. Dengan 26 kota dalam Indeks 100 Destinasi Kota Teratas 2022, Asia adalah wilayah terdepan kedua, setelah Eropa.
Meski sejumlah besar kota di Asia ditampilkan dalam Indeks, tidak ada satu pun yang masuk dalam 10 besar pada 2022. Singapura adalah kota Asia terdepan di posisi ke-15, diikuti Tokyo yang berada di peringkat ke-20.
Kebijakan Pariwisata dan Daya Tarik, serta Kesehatan dan Keselamatan jadi pilar dengan peningkatan peringkat terbesar untuk wilayah ini pada 2022. Kemudian, Afrika dan Timur Tengah berkinerja terbaik dalam hal kesehatan dan keselamatan.
Perjalanan intra-regional, pelonggaran pembatasan terkait COVID-19, dan kembalinya perjalanan internasional jadi kunci daya tarik kota-kota yang bersinar tahun 2022. Namun, kata Euromonitor, "Asia adalah wilayah yang harus diperhatikan pada 2023 karena kembalinya perjalanan internasional, baik masuk maupun keluar, pasti akan mengguncang peringkat."
Daftar 10 Besar Destinasi Kota Teratas Tahun 2022:
1. Paris
2. Dubai
3. Amsterdam
4. Madrid
5. Roma
6. London
7. Munich
8. Berlin
9. Barcelona
10. New York
Keberlanjutan Jadi Pusat Pengembangan Wisata Kota
Tahun 2022 telah mencatat penghapusan karantina wajib untuk kedatangan pelancong dan penghapusan tes PCR wajib di banyak wilayah, yang mana pelonggaran ini lebih lambat ditetapkan di Asia. Hal ini mengakibatkan peningkatan dramatis dalam kedatangan masuk di seluruh kota di seluruh dunia.
Pemerintah daerah tetap fokus pada pengembangan infrastruktur kota dan fasilitas pariwisata untuk memenuhi permintaan yang meningkat sambil mengatasi kekurangan tenaga kerja. Inovasi, pariwisata cerdas, dan segmen yang digerakkan pendapatan tinggi sangat proaktif dalam mengeksplorasi segmen pasar baru untuk membantu memastikan ketahanan jangka panjang.
Fokus yang lebih besar dalam mensubsidi sektor MICE, meningkatkan pasokan hotel mewah, dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik perantau digital akan terus menentukan strategi jangka panjang sebuah kota. Banyak destinasi semakin mengadopsi pendekatan kota pintar, yang pada gilirannya bertransisi ke ruang metaverse untuk membantu meningkatkan pengalaman pengguna, mendorong interaksi, dan memungkinkan aksesibilitas bagi pengunjung.
Keberlanjutan akan tetap jadi pusat pengembangan destinasi perkotaan seiring arah pariwisata jadi lebih sadar dan bertanggung jawab. Upaya oleh kota-kota diharapkan mendorong keberlanjutan lebih jauh ke depan, mendorong inovasi lebih lanjut sejalan dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Advertisement