Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin kembali jatuh sejak Kamis, 15 Desember 2022 setelah Federal Reserve AS mengindikasikan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan investor terus memantau dampak dari runtuhnya pertukaran cryptocurrency FTX.
Itu terjadi setelah mata uang digital terbesar di dunia mencapai USD 18.000 (Rp 281,3 juta) pada Rabu untuk yang pertama dalam lebih dari sebulan. Pada Jumat, Bitcoin diperdagangkan 2 persen lebih rendah atau di kisaran USD 17.406 (Rp 272 juta) menurut data Coin Metrics.
Advertisement
Bitcoin berbalik setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,5 poin persentase ke level tertinggi dalam 15 tahun, dan mengindikasikan akan ada kenaikan lebih lanjut tahun depan. Saham AS juga jatuh.
Pendiri Strategi Investasi Lyn Alden mengatakan secara keseluruhan, Bitcoin tetap dalam tren naik setelah pertengahan November.
“Tahun 2022 ditandai dengan Fed yang hawkish dan pengurangan penilaian pada ekuitas dan aset lainnya,” kata .Alden dikutip dari CNBC, Jumat (16/12/2022).
Alden menambahkan, pada 2023, ada perlambatan pendapatan perusahaan, daripada kompresi valuasi, kemungkinan besar akan terus menekan ekuitas sementara berpotensi memungkinkan aset moneter seperti bitcoin dan logam mulia agar lebih stabil.
Sentimen pasar tetap rendah karena investor memantau kejatuhan lanjutan dari keruntuhan tiba-tiba FTX, yang menyebabkan penangkapan dan dakwaan terhadap pendiri pertukaran kripto yang dulu populer, Sam Bankman-Fried. Meskipun begitu, harga kripto relatif stabil sejak awal kehancuran yang disebabkan oleh FTX .
Sementara itu, Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia, telah melihat miliaran dolar dana pelanggan keluar dari platform minggu ini di tengah pengawasan atas cadangannya, meskipun data menunjukkan ketakutan itu mungkin berlebihan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Jumat Pagi 16 Desember 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Jumat (16/12/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali bertengger di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 16 Desember 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 2,79 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 0,69 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 17.334 per koin atau setara Rp 270,9 juta (asumsi kurs Rp 15.629 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut melemah pagi ini. ETH turun 5,67 persen dan1,45 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.263 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih lesu. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 3,87 persen dan 11,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 257,14 per koin.
Kemudian Cardano,harus kembali melemah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 3,84 persen dan 6.49 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,2988 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah dengan pelemahan selama satu hari terakhir sebesar 1,85 persen dan 2,25 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 13,98 per koin.
Sedangkan XRP masih terkoreksi. XRP ambles 2,05 persen dalam 24 jam terakhir dan 4,49 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3772 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 4,61 persen dan 14,00 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,08461 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir mengalami pelemahan ke level USD 845,7 miliar dari sebelumnya di level USD 868,1 miliar.
Terungkap, FTX Ubah Perangkat Lunak untuk Pakai Dana Pelanggan
Sebelumnya, pertengahan 2020, chief engineer FTX membuat perubahan rahasia pada perangkat lunak yang digunakan pertukaran kripto FTX.
Perubahan itu membuat Alameda Research, dana lindung nilai yang dimiliki oleh pendiri FTX Sam Bankman-Fried, dari fitur di platform perdagangan yang akan secara otomatis menjual aset Alameda jika kehilangan terlalu banyak uang pinjaman.
Dalam sebuah catatan yang menjelaskan perubahan tersebut, sang insinyur, Nishad Singh, menekankan FTX tidak boleh menjual posisi Alameda.
"Berhati-hatilah untuk tidak melikuidasi," tulis Singh dalam komentar di kode platform, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (14/12/2022).
Pengecualian tersebut memungkinkan Alameda untuk tetap meminjam dana dari FTX terlepas dari nilai agunan yang menjamin pinjaman tersebut. Perubahan dalam kode itu menarik perhatian Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang menuduh Bankman-Fried melakukan penipuan pada Selasa.
SEC mengatakan, perubahan kode berarti Alameda memiliki jalur kredit yang hampir tidak terbatas.
“Selain itu, miliaran dolar yang diam-diam dipinjamkan FTX ke Alameda selama dua tahun ke depan tidak berasal dari cadangannya sendiri, melainkan dari simpanan pelanggan FTX lainnya,” kata SEC.
SEC dan juru bicara Bankman-Fried menolak berkomentar untuk cerita ini. Singh tidak menanggapi beberapa permintaan komentar.
Advertisement
Ajukan Tuntutan Pidana dan Perdata Terpisah
Regulator juga menuduh Bankman-Fried menyembunyikan FTX mengalihkan dana pelanggan ke Alameda untuk melakukan investasi usaha yang dirahasiakan, pembelian real estate mewah, dan sumbangan politik.
Jaksa AS dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi juga masing-masing mengajukan tuntutan pidana dan perdata yang terpisah.
Polisi di Bahama, tempat FTX bermarkas, menangkap Bankman-Fried pada Senin malam, mengakhiri kejatuhan yang menakjubkan dari mantan miliarder berusia 30 tahun itu.
Perusahaannya runtuh pada November setelah pengguna bergegas menarik simpanan dan investor menghindari permintaannya untuk pembiayaan lebih banyak. FTX menyatakan bangkrut pada 11 November dan Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif.