Donald Trump Jualan NFT, Ada Hadiah Main Golf dan Zoom Call

Mantan Presiden AS Donald Trump ikut terjun ke bisnis NFT.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Des 2022, 11:16 WIB
NFT Donald Trump. Dok: Situs CollectTrumpCards

Liputan6.com, New York City - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan publik ketika mengumumkan NFT versi dirinya sendiri. Harga satu NFT itu mencapai US$ 99 (Rp 1,5 juta). 

Keputusan Donald Trump mengejutkan karena publik AS justru menantikan pengumuman sebagai capres untuk pemilu AS 2024. 

Donald Trump merilis NFT ketika pasar NFT sedang suram. Pada November lalu, situs kripto Decrypt menyebut sedang ada "Musim Dingin NFT".

"Halo semua. Ini Donald Trump, semoga presiden favorit kalian sepanjang masa, lebih baik dari Lincoln, lebih baik dari Washington, membawa sebuah pengumuman penting. Saya merilis koleksi NFT Donald J Trump resmi pertama saya saat ini dan sekarang," ujar Donald Trump pada video sambutan di situs CollectTrumpCards, Jumat (16/12/2022).

Sejumlah NFT tersebut menawarkan hadiah seperti kesempatan makan malam di Miami bersama Donald Trump, Zoom call dengan Donald Trump, hingga bermain golf bersama Donald Trump selama satu jam.

Koleksi NFT Donald Trump. Dok: Situs CollectTrumpCards

Hadiah Zoom call ada yang berupa mengobrol empat mata hingga bersama sesama kolektor kartu NFT Donald Trump.

Konglomerat dari New York itu juga mengajak publik agar membeli NFT Trump untuk hadiah natal.

"Mereka juga hadiah yang sempurna. Jadi kamu bisa membeli mereka dengan kartu kredit atau kripto," ujar Donald Trump.

Keputusan Trump yang menerima kripto juga mengejutkan karena saat menjadi presiden ia tidak mendukung uang kripto seperti Bitcoin dan Libra.

 

Perusahaan Donald Trump Diancam Denda Rp 24,9 Miliar

Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Dilaporkan sebelumnya, perusahaan real estat milik keluarga Donald Trump, Trump Organization menjadi sorotan setelah dinyatakan bersalah atas pelanggaran pajak. Trump Organization dinyatakan bersalah atas semua tuduhan setelah proses pengadilan selama 2 hari di New York.

Perusahaan itu dinyatakan bersalah atas tuduhan memperkaya para eksekutifnya dengan keuntungan-keuntungan yang tidak tercatat selama lebih dari satu dekade. 

Salah satunya adalah tunjangan yang tidak dikenai pajak termasuk mobil mewah dan biaya sekolah swasta, menurut jaksa penuntut, yang menutupi gaji yang lebih rendah dan karena itu mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh bisnis.

Dikutip dari BBC, Rabu (7/12), Trump Organization diperkirakan akan menghadapi denda sekitar USD 1,6 juta (Rp 24,9 miliar) dan mungkin juga menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pinjaman serta pembiayaan di masa depan.

Dua anak perusahaan Trump Organization, yaitu Trump Corp dan Trump Payroll Corp juga dinyatakan bersalah atas 17 tuduhan terkait penipuan pajak dan pemalsuan catatan bisnis.

Jaksa menyebutkan bahwa perusahaan menjalankan skema yang memungkinkan beberapa eksekutifnya "mengurangi kompensasi mereka" sehingga pajak mereka "secara signifikan lebih rendah dari jumlah yang seharusnya dibayarkan".

"Berbagai manfaat dirancang untuk membuat eksekutifnya senang dan setia," sebut jaksa Joshua Steinglass kepada juri selama argumen penutup.

"Selama 13 tahun, Trump Corporation dan Trump Payroll Corporation lolos dengan skema yang memberikan tunjangan dan kompensasi mewah kepada eksekutif tingkat tinggi sementara dengan sengaja menyembunyikan keuntungan dari otoritas perpajakan," kata Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg.


Trump Salahkan Akuntan

Banner Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump. (Dok. AP Photo)

Dalam pernyataannya menanggapi putusan pengadilan, Donald Trump mempertanyakan alasan Trump Organization harus dituntut atas "perilaku pribadi" Allen  Weisselberg dimana dia dituduh "melakukan penipuan pajak atas pengembalian pajak pribadinya".

"Ada kepercayaan oleh kami pada firma akuntansi dan firma hukum yang saat itu sangat dihormati dan berharga, untuk melakukan pekerjaan ini," kata Trump dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Weisselberg (75), bersaksi di pengadilan melawan Trump Organization sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan yang dia buat dengan jaksa yang berarti dia menghabiskan tidak lebih dari lima bulan di penjara.

Weisselberg akan menghadapi hukuman penjara di penjara Pulau Rikers dan harus membayar lebih dari USD 1,7 juta dalam pendapatan tersembunyi.

Setelah putusan, hakim menetapkan tanggal hukuman penjara Weisselberg pada 13 Januari 2023.


Pengadilan di China Akui NFT sebagai Properti Virtual yang Dilindungi Hukum

Presiden AS Joe Biden, kanan, dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan sebelum pertemuan mereka di sela-sela KTT G20, Senin, 14 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia. (Foto AP/Alex Brandon)

Beralih ke China, pengadilan di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang mengatakan koleksi NFT memiliki karakteristik hak milik seperti nilai, kelangkaan, kemampuan kontrol, dan kemampuan untuk diperdagangkan. 

Oleh karena itu, pengadilan Hangzhou baru-baru ini menyimpulkan, koleksi NFT termasuk dalam kategori properti virtual.

Dalam pernyataan yang dikutip oleh jurnalis kripto China Colin Wu, juga dikenal sebagai 'Wu Blockchain' di Twitter, otoritas kehakiman juga menekankan karya seni virtual, koleksi digital NFT itu sendiri memadatkan ekspresi seni asli pencipta dan memiliki nilai hak kekayaan intelektual terkait.

“Pada saat yang sama, koleksi digital NFT adalah aset digital unik yang dibentuk di blockchain berdasarkan mekanisme kepercayaan dan konsensus antara node blockchain,” ujar otoritas kehakiman, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (7/12/2022).

Kesimpulan ini diambil di tengah kasus perselisihan antara pengguna dan platform seni digital lokal yang membatalkan penjualan NFT atas namanya. Pengguna menggugat perusahaan mengklaim operasi dihentikan tanpa persetujuannya.

Platform, yang mengeluarkan pengembalian uang, menjelaskan langkahnya berkaitan dengan informasi pribadi yang tidak akurat yang diterimanya dari penggugat. Menurut prosedur kenali pelanggan, pesanan yang dilakukan tanpa otentikasi nama asli harus dibatalkan.

Tahun lalu, pemerintah China meluncurkan tindakan keras nasional terhadap aktivitas terkait kripto seperti penerbitan, perdagangan, dan penambangan koin digital seperti bitcoin. 

Meskipun begitu, pemerintah China masih mengizinkan NFT, regulator mencoba mengekang spekulasi dengan mereka. Untuk menghindari asosiasi dengan ruang kripto, mereka sering disebut "koleksi digital" daripada "token yang tidak dapat dipertukarkan".

Pada April tahun ini, laporan mengungkapkan aplikasi perpesanan China yang populer, Wechat, menangguhkan akun yang ditautkan ke NFT. Kemudian pada September, diketahui Administrasi Hak Cipta Nasional China (NCAC) telah meluncurkan kampanye untuk menindak pelanggaran hak cipta dan pembajakan melalui koleksi digital.

Infografis 4 Langkah Pulang Umrah Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya