Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku, telah mendapat laporan terkait safari dan kampanye yang dilakukan Anies Baswedan di sejumlah wilayah di Indonesia. Bawaslu menilai, tindakan itu memang kurang etis dan dapat dipandang menjadi kampanye terselubung juga terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon Presiden dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Publik telah mengetahui bahwa Anies Baswaden merupakan bakal calon presiden yang akan diusung oleh gabungan partai tertentu, sehingga aktivitas safari politiknya dapat saja dimaknai sebagai aktivitas mengkampanyekan atau setidaknya mensosialisasikan dirinya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024, terutama dalam rangka meningkatkan elaktabilitasnya nanti di Pemilu 2024,” tulis Bawaslu lewat siaran pers diterima, Jumat (16/12/2022).
Bawaslu menambahkan, tindakan Anies dinilai bertentangan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua pihak yang hendak berkontestasi dalam pemilu. Safari politik, lanjut Bawaslu, hakikatnya memang bertujuan untuk mengenal lebih jauh partai dan calon presiden yang akan diusung.
Meski dinilai kurang etis dan bertentangan dengan prinsip kesetaraan, namun tindakan menyosialisasikan diri para calon sebelum masa kampanye adalah sah. Asalakan ditempuh melalui cara-cara yang dikehendaki UU Pemilu sebagai regulasi yang mengatur tentang pemilihan umum.
Baca Juga
Advertisement
“Bahwa semua orang harus paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kampanye atau sosialisasi diri sebab saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye,” tegas Bawaslu.
Bawalu meminta, agar setiap orang diwajibkan untuk memberikan pendidikan politik dan menciptakan iklim politik yang sejuk dalam penyelenggaraan pemilu.
“Ini untuk mencegah terjadinya dugaan pelanggaran yang dapat mencederai keadilan pemilu dan dalam rangka menjaga dan merawat prinsip-prinsip pemilu yang berintegritas,” Bawaslu memungkasi.
Jawaban Anies Disebut Curi Start
Bakal calon presiden yang diusung oleh NasDem, Anies Baswedan angkat bicara soal koalisi antara PKS dan Demokrat. Menurut dia, peluang itu terbuka untuk bersama-sama di Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikannya usai mengkuti Rapat Akbar dan Silaturahmi Partai NasDem Sulsel di gedung Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 10 Desember 2022.
"Kami selalu mengadakan silaturahmi, dengan pimpinan wilayah, daerah Partai NasDem, Demokrat dan PKS juga itu akan kami lakukan," ujar Anies.
Seperti dilansir dari Antara, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, konsolidasi dan komunikasi terus berjalan dengan Parpol lain. Bahkan biasanya dalam setiap pertemuan-pertemuan tetap mengakomodir unsur dari daerah-daerah.
"Kita berharap yang dibangun ini bukan hanya untuk eksekutif tapi juga legislatif, karena bagaimana pun juga ikhtiar perjuangan ini bersama eksekutif dan legislatif," kata Anies.
Saat ditanyakan dengan gencarnya melaksanakan safari politik di berbagai daerah termasuk di Sulsel hingga dituding pihak tertentu telah berkampanye lebih awal di luar jadwal penyelenggara pemilu, kata dia, belum masuk jadwal dan di undang-undang ada hak warga negara menyampaikan pendapat.
"Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat kapan saja dimana saja. Karena ini negeri demokrasi, kebebasan berpendapat, berserikat dilindungi undang-undang," ucapnya.
Advertisement