Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE), melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK) menandatangani nota kesepahaman bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk menggarap 2,5 juta ton batu bara PTBA yang dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai tahun depan.
Melalui nota kesepahaman ini, grup RMKE atau afiliasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading dan unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang atau barge hingga transshipment menuju mother vessel.
Advertisement
Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Tony Saputra mengatakan kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI dalam mengimplementasikan pengangkutan batu bara yang seamless di Sumatera Selatan.
Dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat mengoptimalkan sumber batu baranya yang melimpah sehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas.
"Kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah Perseroan untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini," kata Tony dalam acara penandatanganan MoU PT RMK Energy Tbk dan PT Bukit Asam Tbk di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Adapun kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik, mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70 persen dan penjualan batu bara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target 2022.
"Kenaikan harga batu bara menjadi katalis bagi bisnis batu bara saat ini, namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batu bara di masa depan. Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut,” imbuh Tony.
RMK Energy Optimistis Jaga Kesehatan Keuangan Berkelanjutan
Dengan upaya tersebut, manajemen RMK Energy semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batu bara yang berkualitas dan terintegrasi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail menyampaikan kerja sama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batu bara.
Saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV 2024.
Di samping itu, dikembangkan pula angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026.
“PTBA mengupayakan pemenuhan energy security yang mendesak di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik dunia. Untuk itu, sinergi antar BUMN dan kolaborasi dengan pihak swasta mendukung PTBA dalam mengoptimalkan sumber batu baranya guna pemenuhan energy security saat ini,” kata dia.
Advertisement
RMK Energy Optimistis Jual 5 Juta Ton Batu Bara hingga 2026
Sebelumnya, PT RMK Energy (RMKE) menargetkan penjualan 5 juta ton batu bara pada 2026. Target tersebut seiring beroperasinya tambang batu bara in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).
Bersamaan dengan itu, Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra mengatakan volume jasa angkut pada 2026 yang ditargetkan mencapai 20 juta ton. Target itu akan direalisasikan secara bertahap.
Pada tahun depan, penjualan ditargetkan pada kisaran 2 juta ton. Kemudian bertambah menjadi 3 juta ton pada 2024, lalu ditargetkan 4 juta ton pada 2025 dan 2026.
"Kita sudah persiapkan alat-alat, infrastruktur, dan lain-lainnya untuk target penjualan 5 juta ton tersebut. Jadi 4 juta to dari tambang kami dan 1 juta ton tambahan dari tambang sekitar. Itu merupakan angka yang cukup realistis,” kata Vincent dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 121,66 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02 persen yoy.
Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 38,36 persen yoy menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022. Dari segmen jasa batu bara, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91 persen yoy.
Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batu bara yang meningkat sebesar 44,54 persen yoy pada kuartal III 2022. Hingga September 2022 volume jasa batu bara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08 persen.
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT RMK Energy Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan usaha dan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (21/11/2022), PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan usaha Rp 1,9 triliun hingga September 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 121,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 859,39 miliar.
Beban langsung tercatat Rp 1,46 triliun hingga kuartal III 2022. Beban langsung itu bertambah 120,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 667,08 miliar. Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 435,89 miliar hingga September 2022. Laba kotor itu tumbuh 126,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 192,3 miliar.
Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik 76,5 persen menjadi Rp 39,5 miliar hingga September 2022. Beban umum dan administrasi pada periode sama tahun sebelumnya tercatat Rp 22,4 miliar. Beban keuangan naik 15,7 persen dari Rp 19,39 miliar hingga kuartal III 2021 menjadi Rp 22,4 miliar hingga kuartal I 2022.
PT RMK Energy Tbk mencatat laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 62,93 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,39.
Total ekuitas naik menjadi Rp 1,09 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 802,70 miliar. Total liabilitas tercatat Rp 503,48 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 597,67 miliar.
Aset perseroan menjadi Rp 1,6 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 14,31 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 66,80 miliar.
Advertisement