Dirut Bulog: 300 Ribu Ton Beras Impor Bakal Masuk Februari 2023 lewat 14 Pelabuhan

Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengimpor 500 ribu ton beras.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Des 2022, 12:54 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengimpor 500 ribu ton beras. Hal itu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras sebanyak 1,2 juta hingga akhir tahun 2022.

Namun, langkah memenuhi beras cadangan ini mengalami kendala. Alasannya, Kementan hanya menyanggupi untuk menyuplai 1 juta ton beras ke Bulog. Karena Kementan tidak mampu, maka sesuai keputusan hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama Presiden, Bulog ditugaskan untuk mengimpor 500 ribu beras, dan sisanya 500 ribu beras rencananya akan disuplai dari dalam negeri.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, sampai dengan akhir Bulan Desember 2022 ini akan masuk beras impor sebanyak 200.000 ton untuk menambah cadangan beras pemerintah ke 14 titik pelabuhan di Indonesia.

Daftar 14 pelabuhan tersebut, yaitu Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), Tenau (Kupang), kemudian sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya.

“Alhamdulillah hari ini Bulog mendapat tambahan stok Cadangan Beras Pemerintah sebanyak 10.000 ton untuk kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba (5.000 ton di tanjung priok dan 5.000 ton di Merak) dan secara terus menerus akan terus bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar yang sudah antri akan bersandar," kata Budi Waseso saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Kemudian sisanya sebanyak 300 ribu ton beras akan diimpor pada Januari hingga Februari. Alasan dibagi menjadi dua tahap, agar tidak mengganggu panen raya di dalam negeri

"Misalkan nanti mendatangkan tahap keduanya yang 300 ribu ton itu saya perkirakan dan saya haruskan pertengahan Februari semuanya 300 ribu ton sudah masuk. Kenapa? Karena supaya tidak mengganggu panennya. Jadi kekurangan yang tadi 300 ribu ton lebih yang dari dalam negeri plus kewajiban kita menyerap dalam masa panen raya ya kita akan tetap melakukan penyerapan ke dalam," jelas Mendag.

 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga mengungkapkan jumlah beras yang akan diimpor adalah sebanyak 500.000 ton, yang akan masuk secara bertahap sampai dengan Februari atau sebelum panen raya.

"Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok BULOG untuk Operasi Pasar makin berkurang sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini" pungkas Zulkifli Hasan.


5 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Sudah Masuk Lewat Tanjung Priok

Kapal yang mengangkut beras impor pesanan Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Sebelumnya, Perum Bulog akan melakukan impor beras 200 ribu ton sampai akhir tahun 2022. Terdapat empat negara pemasok beras impor ke Indonesia, diantaranya Vietnam, Thailand, Mynamar, dan Pakistan.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengungkapkan untuk tahap pertama hari ini diterima kurang lebih 5000 ribu ton beras yang berasal dari Vitenam.

"Per hari ini 4.900 ton atau kurang lebih 5.000 ton asal Vietnam," kata Buwas saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengungkapkan, kegiatan impor beras ini berdasarkan pada penugasan dari hasil keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) beberapa waktu lalu bersama Presiden.

Menurut dia, Bulog tidak bisa bertindak sendiri dalam melakukan impor beras ini. Melainkan perlu persetujuan dari pemerintah. Tujuan impor ini untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras dalam negeri, yakni 1 juta ton.

Sebab, sebelumnya Kementan menyanggupi untuk menyuplai 1 juta ton beras ke Bulog. Namun, dalam prosesnya mengalami kendala, sehingga diperlukan impor secepat mungkin.

"Ini dari ratas yang dipimpin pak presiden tindak lanjut rakortas, 2 kali rakortas menugaskan bulog untuk memenuhi perintah negara untuk CBP makanya diputuskan 500.000 dari dalam negeri, nanti dibantu Kementan pemenuhan dan 500.000 ton diupayakan impor. Sedangkan yang diutamakan dari dalam negeri karena ada jaminan itu mudah didapat," ujarnya.

 


Mutlak

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Buwas menegaskan, kebutuhan pangan tidak bisa ditunda karena kebutuhan pangan merupakan hal yang mutlak, sehingga kecepatan Bulog mengambil langkah karena Kementan tidak bisa memenuhi.

Dalam waktu yang sama, kata Buwas, nanti sore akan ada impor beras di pelabuhan Merak, Banten, sebanyak 5.000 ribu ton.

"Ini sekarang berdatangan bertahap tapi sampai Desember 200.000 ton. Per hari ini kurang lebih 4.900 ton. Nanti ada di Serang, Merak, Merak dari Thailand 5.000 ton nanti ada di beberapa wilayah. Jadi, sesuai kebutuhan wilayah provinsi," pungkasnya.

 

INFOGRAFIS JOURNAL_Konflik Ukraina dan Rusia Ancam Krisis Pangan di Indonesia? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya