IHSG Kembali ke Posisi 6.800 Berkat Saham Bank Kapitalisasi Besar

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 0,89 persen ke posisi 6.812,19 pada Jumat, 16 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Des 2022, 16:01 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona pada penutupan perdagangan saham Jumat, (16/12/2022).  Sektor saham industri dasar dan keuangan memimpin penguatan jelang akhir pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 0,89 persen ke posisi 6.812,19. Indeks LQ45 bertambah 0,94 persen ke posisi 951,18. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.812,19 dan terendah 6.693,76. Sebanyak 219 saham menguat dan 297 saham melemah. 178 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 927.433 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.612. Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 0,88 persen, sektor saham basic menanjak 1,53 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,29 persen.

Selanjutnya sektor saham kesehatan mendaki 0,69 persen, sektor saham keuangan meroket 0,92 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,05 persen.

Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,02 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,96 persen, sektor saham properti susut 0,54 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,06 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,50 persen.

Head of Research PT Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menuturkan, IHSG menguat ditopang sektor perbankan terutama saham bank kapitalisasi besar. Saham bank kapitalisasi besar yang alami koreksi beberapa hari kembali menguat.

Saham BMRI naik 2,02 persen ke posisi Rp 10.100 per saham, saham BBRI menguat 1,43 persen ke posisi Rp 4.980 per saham, dan saham BBCA mendaki 1,18 persen ke posisi Rp 8.600 per saham. Sementara itu, saham BBNI melambung 3,43 persen ke posisi Rp 9.800 per saham.

"Dan juga ditopang oleh naiknya harga komoditas sehingga saham-saham di sektor energi dan bahan baku turut menguat. Investor memanfaatkan pelemahan IHSG untuk beli saham big caps sehingga secara harian juga IHSG berhasil menguat,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, meski pelaku pasar memang masih khawatir terhadap potensi resesi global akibat target suku bunga the Federal Reserve (the Fed) pada 2023 yang lebih tinggi, tetapi kekahwatirannya berangsur reda.

"Pelonggaran ekonomi China turut mendukung peningkatan permintaan komoditas sehingga optimisme pasar kembali naik,” ujar dia.


Top Gainers-Losers pada 16 Desember 2022

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ALKA meroket 16,92 persen

-Saham JKON meroket 14,05 persen

-Saham SLIS meroket 11,76 persen

-Saham BEBS meroket 11,36 persen

-Saham BRNA meroket 10 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MGLV melemah 9,88 persen

-Saham IDEA melemah 8,57 persen

-Saham IFSH melemah 6,96 persen

-Saham SSMS melemah 6,94 persen

-Saham SNLK melemah 6,88 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 2,2 triliun

-Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun

-Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun

-Saham TLKM senilai Rp 783,2 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 396,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham WIFI tercatat 29.264 kali

-Saham DEWI tercatat 25.690 kali

-Saham BSBK tercatat 23.491 kali

-Saham GOTO tercatat 23.299 kali

-Saham JKON tercatat 23.102 kali


Bursa Saham Asia Melemah pada 16 Desember 2022

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat, 16 Desember 2022. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring tumbuhnya kekhawatiran resesi. Di sisi lain, penjualan ritel Amerika Serikat pada November 2022 mengecewakan dan meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,87 persen ke posisi 27.527,12, dan memimpin koreksi di wilayah tersebut. Sementara itu, indeks Topix susut 1,2 persen ke posisi 1.950,21. Indeks Kospi Korea Selatan  melemah 0,04 persen menjadi 2.360,02. Di Australia, indeks ASX 200 tergelincir 0,78 persen ke posisi 7.148,7.

Indeks Hang Seng naik 0,49 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks Shenzhen melemah 0,55 persen menjadi 11.295,03 di China. Indeks Shanghai terpangkas turun 0,02 persen menjadi 3.167,9.

 


Selanjutnya

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Hong Kong akan merilis pembacaan tingkat pengangguran untuk periode September-November 2022. Departemen Perdagangan AS memperlakukan pembatasan pada perusahaan China atas upaya mereka untuk menggunakan teknologi canggih untuk membantu memodernisasi militer China.

Itu terjadi hanya dua bulan setelah pemerintahan Biden mengekang akses China ke semikonduktor canggih. Saham perusahaan teknologi China yang tercatat di China melemah setelah pemerintah AS mengumumkan  daftar perusahaan yang akan hadapi pembatas atas upaya membantu memodernisasi militer China.

Saham Cambricon Technologies yang terdaftar di bursa Shanghai turun lebih dari 4 persen di Asia. Saham China Electronics Technology Group melemah lebih dari dua persen. Saham Hangzhou Hikvision turun 0,7 persen. Saham WuXi Biologics naik lebih dari 5 persen di Asia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya