Liputan6.com, Jakarta - Ali bin Abi Thalib merupakan saudara sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW sebab pernikahannya dengan Fatimah Az-Zahra.
Pada usia remaja Ali banyak belajar langsung dari Nabi Muhammad hingga sangat akrab dengan beliau.
Hal inilah yang menjadi bukti bagi sebagian kaum Sufi bahwa ada pelajaran-pelajaran tertentu masalah rohani atau yang kemudian dikenal dengan istilah tasawuf yang diajarkan Nabi khusus kepada Ali tetapi tidak kepada murid-murid atau sahabat-sahabat yang lain.
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sosok teladan dalam menghadapi banyaknya permasalahan. Dengan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib ini, semoga membuat kamu lebih termotivasi dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga
Advertisement
Ali bin Abi Thalib juga dikenal sebagai seorang yang cerdas dan pemikir. Karena itu, banyak dari buah pemikirannya yang menjelma menjadi kata-kata bijak dan diingat oleh umat manusia hingga hari ini.
Saksikan Video Pilihan ini:
20 Kata Bijak Ali bin Abi Thalib
Berikut kumpulan kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib yang menyentuh dan penuh makna:
- Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu
- Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta
- Jalanilah kehidupan di dunia ini tanpa memikirkan dunia hidup di dalam dirimu, karena ketika perahu berada di atas air, ia mampu berlayar dengan sempurna, tetapi ketika air masuk ke dalamnya, perahu itu tenggelam
- Kehidupan itu cuma dua hari. Satu hari untukmu dan satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Karena keduanya adalah ujian bagimu
- Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasihat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada
- Angin tak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya
- Jika kamu mampu bersabar sebentar pada saat dirimu marah, maka hal itu dapat menghindarkan dari ribuan penyesalan di masa yang akan datang
- Kesabaran itu ada dua macam: Sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini
- Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu
- Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh
- Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena mungkin saja kecantikannya akan membinasakannya. Dan jangan pula kalian menikahi wanita karena hartanya, karena mungkin saja hartanya akan menjadikannya bersikap sewenang-wenang. Akan tetapi, nikahilah wanita itu karena agamanya
- Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia
- Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu
- Diam sampai engkau diminta untuk berbicara, lebih baik daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk diam
- Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri
- Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu
- Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu
- Jangan mengikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi
- Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu
- Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah
Penulis : Putry Damayanty
Advertisement