Garuda Indonesia dan Citilink Sediakan 1,3 Juta Kursi di Puncak Nataru

Optimalisasi kapasitas penerbangan Garuda Indonesia terdiri dari 503,407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116,267 kursi penerbangan untuk rute International.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Des 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink, mempersiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi penerbangan pada periode puncak Nataru (Natal 2022 dan Tahun Baru 2023), yang diproyeksikan akan berlangsung pada 18 Desember 2022-8 Januari 2023.

Optimalisasi kapasitas penerbangan tersebut terdiri dari 503,407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116,267 kursi penerbangan untuk rute International yang akan dilayani oleh Garuda Indonesia. Sementara Citilink mempersiapkan sedikitnya 684,682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34,560 kursi penerbangan untuk rute internasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, periode peak season Nataru tahun ini jadi penanda penting atas pertumbuhan industri transportasi udara.

"Dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk melaksanakan perjalanan di akhir tahun pada masa transisi pandemi ini, tentunya menjadi momentum tersendiri yang akan senantiasa kami optimalkan dengan memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan bermobilitas dapat terpenuhi dengan baik," ujarnya, Jumat (16/12/2022).

Adapun sepanjang Desember 2022 ini, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 2015 frekuensi penerbangan per pekannya. Tumbuh sekitar 20,7 persen dibandingkan bulan November 2022 lalu sebanyak 1670 frekuensi penerbangan per pekannya.

 


Penambahan Frekuensi

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Provinsi Aceh pada 13 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Penambahan frekuensi telah dilaksanakan secara bertahap sejak periode akhir November 2022 pada sejumlah rute penerbangan. Adapun beberapa rute Garuda Indonesia yang telah dioptimalkan melalui penambahan frekuensi diantaranya adalah rute Jakarta-Medan pp, yang sebelumnya dilayani 24 kali per pekan menjadi 35 kali per pekan.

Kemudian, Jakarta-Semarang pp yang sebelumnya dilayani 11 kali per pekan jadi 21 kali per pekan, Jakarta-Surabaya pp dari yang sebelumnya dilayani 45 kali per pekan menjadi 50 kali per pekan, Jakarta-Palembang pp dari yang sebelumnya dilayani 14 kali per pekan menjadi 18 kali per pekan.

Lalu, Jakarta-Batam pp yang sebelumnya dilayani 11 kali per pekan menjadi 14 per pekan, hingga rute penerbangan Jakarta-Makassar pp dari yang sebelumnya dilayani 27 kali per pekan menjadi 35 kali per pekan.

 


Rute Internasional

Pesawat Garuda saat di landasan Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang (8/4/2022). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan frekuensi penerbangan yang semakin positif hingga 30% pada akhir Maret 2022 dibandingkan dengan periode awal Maret 2022. (Liputan6.com)

Garuda Indonesia juga akan menambah frekuensi di beberapa rute internasional untuk menangkap peluang pasar dalam memaksimalkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Sejumlah rute-rute internasional yang frekuensinya ditingkatkan, yakni Jakarta-Singapura pp yang kini dilayani sebanyak 21 per pekan, Jakarta-Kuala Lumpur pp yang dilayani sebanyak 5 kali per pekan.

Selanjutnya, Jakarta-Hong Kong yang dilayani sebanyak 3 kali setiap pekan, Jakarta-Bangkok pp 4 kali per pekan, Denpasar-Sydney pp 2 kali per pekan, dan Jakarta-Melbourne pp yang kini dilayani sebanyak 2 kali setiap pekan.

"Melalui penambahan frekuensi penerbangan khususnya jelang periode peak season tersebut, kami memproyeksikan akan terdapat pertumbuhan penumpang berkisar 30 persen di bulan Desember 2022 jika dibandingkan dengan catatan trafik penumpang hingga November 2022," imbuh Irfan.

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya