Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden yang diusung oleh partai NasDem, Anies Baswedan, mengunggah rekaman video lengkapnya saat berada di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada 10 Desember 2022 lalu, yang saat itu membahas soal batik Indonesia.
Adapun ini dilakukan untuk merespon akun @NUgarislucu yang mengunggah video Anies yang menyebut terjadi pelanggaran penggunaan batik di Indonesia pada Kamis, 15 Desember 2022.
Baca Juga
Advertisement
Dalam video pendek tersebut, Anies menyampaikan fenomena batik dipakai sebagai baju tidak menjalankan pakem sebelumnya. Namun, dari kesalahan itu, batik menjadi pakaian identitas bangsa Indonesia.
"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu," tulis Anies melalui akun Twitternya @aniesbaswedan, Jumat (16/12/2022).
Adapun dalam video lengkapnya, tampak Anies mulanya mengingatkan agar masyarakat menjadi pendorong perubahan kebiasaan. Dia mau agar masyarakat tak hanya menjadi pengikut kebiasaan.
Kemudian, Anies mencontohkan perubahan kebiasaan itu dengan pelanggaran pakem penggunaan batik di zaman dahulu dan sekarang. Dia menunjuk beberapa orang yang saat itu memakai batik.
Anies menyampaikan bahwa zaman dahulu baju tradisional laki-laki tak banyak corak maupun motif yang melekat. Dia juga menjelaskan di zaman dahulu batik dipakai sebagai kain bawahan, bukan baju.
"Dan yang namanya batik itu dipakainya kain. Batik itu dipakainya untuk sarung. Tidak ada orang pakai batik buat baju. Coba ingat-ingat tidak ada. Batik itu dipakainya untuk kain, lalu atasnya kebaya," jelas dia.
Pelanggaran Pakem
Hingga, kata Anies, tiba masa di mana terjadi pelanggaran pakem. Ada yang memutuskan keluar dari kebiasaan memakai batik sebagai kain bawahan. Batik dibuat dan dipakai sebagai baju.
"Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu. Kain itu yang dipakainya di bawah, dipakai untuk baju. Dan ketika pertama kali digunakan orang menengok, ini enggak sopan, ini pelanggaran, enggak ngerti pakem," kata Anies.
"Diikuti banyak orang, sekarang menjadi baju batik identitas Indonesia. Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru," sambungnya.
Lewat ilustrasi itu, di akhir videonya Anies meminta tamu yang hadir untuk mulai membuat pelanggaran-pelanggaran dalam konteks positif di bidang pendidikan agar muncul kebaruan yang membawa manfaat.
"Dan universitas swasta punya ruang terobosan lebih banyak daripada yang lain. Ruang itu lebih besar untuk melakukan inovasi-inovasi. Sehingga muncul terobosan-terobosan di dalam interaksi, di dalam proses pembelajaran," kata dia.
Advertisement