Cegah Stunting, BKKBN dan Kemenparekraf Teken MoU Ciptakan Produk Hewani

BKKBN fokus dalam upaya percepatan penurunan stunting berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang mengamanatkan BKKBN sebagai ketua koordinator percepatan penurunan stunting nasional.

oleh stella maris diperbarui 17 Des 2022, 08:07 WIB
Kerja sama BKKBN dan Kemenparekraf diwujudnyatakan dalam Nota kesepahaman (Memorandum of understanding) pada Kamis (15/12)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Untuk menciptakan produk pangan lokal hewani dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul bebas dari stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of understanding) dalam bidang ekonomi kreatif.

“Kami senang sekali, terima kasih Pak Menteri karena kami telah dibuatkan MoU, kemudian nanti ekonomi kreatif menciptakan produk-produk lokal yang bisa untuk memproduksi protein hewani, itu yang paling penting,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam acara Rapat Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas) Tahun 2023, Kamis, (15/12). 

 

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam acara Rapat Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas) Tahun 2023, Kamis, (15/12).

Dalam kesempatan itu, Hasto pun mengucapkan terima kasih kepada Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno atas kerja sama tersebut. Hasto menjelaskan, saat ini BKKBN fokus dalam upaya percepatan penurunan stunting berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang mengamanatkan BKKBN sebagai ketua koordinator percepatan penurunan stunting nasional. 

Hasto menjelaskan, untuk menciptakan generasi Indonesia unggul maka harus dilakukan revolusi pola pikir mengenai asupan makan. Hal ini lantaran masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi makanan instan ketimbang protein hewani seperti ikan atau telur yang mengandung protein tinggi. 

Kerja sama BKKBN dan Kemenparekraf diwujudnyatakan dalam Nota kesepahaman (Memorandum of understanding) pada Kamis (15/12)/Istimewa.

“Kita harus bekerja sama untuk menyiapkan generasi yang unggul untuk Indonesia Maju di tahun 2045,” ucapnya.

Hasto pun berharap BKKBN dengan Kemenparekraf dapat menurunkan tingkat kehamilan muda yang tinggi di wilayah pariwisata untuk membangun SDM yang berkualitas. Sementara itu Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya berharap Rakornas ini dapat menjadi cerminan semangat bersama untuk bergerak maju dan berubah ke arah yang lebih baik.

Bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkualitas dan berkelanjutan, menjadi momentum yang harus dimanfaatkan untuk penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya demi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.

“Kita semua harus bergandengan tangan berkomitmen untuk bahu-membahu saling menjaga, membantu dan mendukung segala daya upaya demi kemajuan bersama, dalam bingkai 3-si, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi diiringi dengan semangat 3G Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi online),” kata Sandiaga.

Sandiaga berharap dengan adanya kerjasama Kemenparekraf dan BKKBN dapat semakin memacu seluruh stakeholders serta gerakan pentahelix dalam kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif. 

 

(*)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya