Advertisement
Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan, beasiswa pemuda tangguh untuk 13 ribu pelajar tingkat SMA/SMK sederajat segera tuntas pencairannya Desember ini. Saat ini sebanyak 8.000 buku tabungan telah dibagikan kepada para pelajar Surabaya.
"Penyaluran buku tabungan sudah dilakukan sejak satu bulan yang lalu. Dan sekarang ini masih terus berjalan," kata Wiwiek Widayati, Jumat (19/12/2022).
Ia menjelaskan teknis penyaluran buku tabungan tersebut. Pertama, data penerima bantuan pendidikan tersebut dikirim ke Bank Jatim untuk dicetakkan buku tabungan. Setelah tercetak, murid akan diundang untuk mengisi formulir dan menandatangani kelengkapan administrasi serta menerima buku tabungan.
"Jadi murid tinggal datang sekali, tanda tangan dan sudah mendapatkan buku tabungan Bank Jatim. Untuk pengambilannya kita pusatkan di Gedung GNI Bubutan (Gedung Nasional Indonesia (GNI)," jelasnya.
Kepala Bidang Kepemudaan Disbudporapar Kota Surabaya Yanuar Hermawan menyatakan, di dalam buku tabungan terdapat saldo Rp 200 ribu per bulan untuk bantuan pendidikan siswa. Bantuan pendidikan tersebut dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah.
"Bantuan pendidikan ini diberikan kepada pelajar SMA/SMK sederajat dari keluarga tidak mampu," kata Wawan, panggilan lekatnya.
Ia mengungkapkan, pelajar penerima bantuan ini sebelumnya telah mendaftar program beasiswa pemuda tangguh. Dari data pendaftaran tersebut, kemudian disinkronkan dengan data kemiskinan keluarga tidak mampu Dinas Sosial Surabaya.
Sinkronkan Data
"Setelah data kita sinkronkan, kemudian kita kirim ke Bank Jatim untuk dicetakkan buku tabungan. Setelah tercetak, murid kemudian kita undang untuk mengambil," ujarnya.
Sekarang ini, Wawan menyebutkan, bahwa buku tabungan telah didistribusikan kepada 8.000 siswa penerima. Sedangkan sisanya, sebanyak 5.000 buku tabungan dibagikan secara paralel dan tuntas pada Desember 2022. Selama seminggu, pihaknya membuka dua hari jadwal pengambilan.
"Kalau pun ada terlambat dijadwalkan tidak hadir, mungkin karena magang atau sakit, kita buka gelombang pengambilan berikutnya, untuk dia bisa ambil," paparnya.
Advertisement