Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kinerja keuangan positif hingga September 2022. PT Aneka Tambang Tbk mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga akhir kuartal III 2022.
PT Aneka Tambang Tbk meraup penjualan Rp 33,68 triliun hingga September 2022. Penjualan tersebut tumbuh 27,22 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,47 triliun.Beban pokok penjualan tercatat Rp 27,69 triliun hingga kuartal III 2022, tumbuh 28,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 21,47 triliun.
Advertisement
Di tengah tantangan kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan, komoditas pertambangan, Antam meraih laba kotor Rp 5,99 triliun hingga akhir kuartal III 2022. Laba kotor tersebut tumbuh 19,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5 triliun. Beban usaha naik 22,3 persen menjadi Rp 3,24 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,65 triliun.
Dengan demikian, laba usaha perseroan tumbuh 16,7 persen menjadi Rp 2,74 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun.
Total penghasilan lain-lain Antam mencapai Rp 910 miliar hingga akhir kuartal III 2022, tumbuh signifikan dari total penghasilan lain-lain bersih sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp 182 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, PT Aneka Tambang Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,62 triliun hingga akhir September 2022. Laba tersebut meroket 53,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,71 triliun.
Laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi 109,31 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 71,18.
Aset
Total ekuitas perseroan tercatat Rp 22,56 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,83 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 11,22 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,07 triliun.
Perseroan mencatat aset Rp 33,79 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 32,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,61 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,06 triliun.
Hingga September 2022, Perusahaan mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt) yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp1,65 triliun.
Tingkat pinjaman ber-bunga ANTAM pada akhir periode 9M22 mencapai Rp4,22 triliun, turun 28 persen dari posisi pinjaman pada 31 Desember 2021 sebesar Rp5,87 triliun. Soliditas posisi keuangan ini juga diapresiasi oleh pihak independen yang tercermin dari Corporate Credit Rating S&P Global ANTAM tahun 2022 dengan capaian rating “B+/outlook Positif”.
Advertisement
Kinerja Produksi
Perseroan membukukan penjualan Rp 33,68 triliun hingga September 2022. Kontribusi dominan penjualan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp 26,96 triliun. Jumlah itu setara 80 persen dari total penjualan bersih Antam hingga akhir September 2022.
Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit.
Pada periode kuartal III 2022 (Juli – September 2022 atau kuartal III 2022) kinerja penjualan bersih mencapai Rp14,91 triliun, tumbuh 65 persen dibandingkan capaian penjualan bersih pada kuartal II 2022 (April – Juni 2022, kuartal II 2022) sebesar Rp9,03 triliun.
Hal ini didukung realisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM yang solid di tengah stabilisasi harga komoditas logam dasar (nikel) serta pemulihan penyerapan produk-produk logam dasar pasca kebijakan lockdown penanganan pandemi COVID-19 di kawasan Asia Timur yang turut berdampak pada pembatasan aktivitas perdagangan ekspor pada periode kuartal II 2022.
Selain itu, kondisi pemulihan ekonomi nasional yang positif serta peningkatan minat masyarakat dalam berinvestasi emas mendukung tumbuhnya tingkat penyerapan produk emas Logam Mulia ANTAM di pasar domestik sepanjang periode 3Q22.
Hingga September 2022, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 70 persen terhadap total penjualan perseroan dengan nilai penjualan sebesar Rp23,53 triliun. Tercatat pada sembilan bulan pertama, 2022, volume penjualan logam emas mencapai 25,93 ton, tumbuh 31 persen jika dibandingkan capaian penjualan pada sembilan bulan pertama 2021 sebesar 19,87 ton.
Penjualan Emas
Pada kuartal III 2022, Antam mencatatkan penguatan kinerja penjualan emas dengan capaian sebesar 12,46 ton, tumbuh 81 persen jika dibandingkan periode 2Q22 sebesar 6,89 ton.
Pada sembilan bulan pertama 2022, produksi logam emas yang berasal dari tambang Perusahaan mencapai 967 kg. Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil serta peningkatan perfoma penjualan, Segmen Logam Mulia dan Pemurnian berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp1,75 triliun atau tumbuh 45 persen YoY pada akhir kuartal III 2022 sebesar Rp1,20 triliun.
Sejalan dengan strategi peningkatan nilai tambah produk emas Logam Mulia, pada Oktober 2022, perseroan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III yang menghadirkan empat motif batik budaya Indonesia yakni Batik Bokor Kencono, Batik Huk, Batik Srimanganti, dan Batik Mahkota Siger. Selain di kemas dalam bentuk emas batangan, keempat motif batik ini juga hadir dalam bentuk emas batik perhiasan berupa liontin.
Selain itu, guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan, ANTAM menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace.
Advertisement
Produksi Perseroan Lainnya
Hingga akhir kuartal III 2022, penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp4,91 triliun atau 15 persen dari total penjualan konsolidasian ANTAM.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2022, penjualan feronikel ANTAM mencapai 17.069 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan capaian penjualan pada kuartal III 2022 sebesar 7.446 TNi, tumbuh 88 persen dibandingkan volume penjualan feronikel pada kuartal II 2022 sebesar 3.962 TNi. Sedangkan produksi feronikel pada 9M22 tercatat sebesar 18.088 TNi sejalan dengan pemenuhan target produksi 2022 sebesar 24 ribu ton nikel.
Produksi bijih nikel ANTAM pada 9M22 tercatat sebesar 6,22 juta wet metric ton (wmt) yang diperuntukan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik pihak ketiga.
Capaian produksi bijih nikel pada 3Q22 mencapai 1,82 juta wmt atau tumbuh 23 persen dibandingkan produksi kuartal II 2022 sebesar 1,48 juta wmt. Penjualan bijih nikel ANTAM hingga September 2022mencapai 4,75 juta wmt dengan capaian penjualan bijih nikel pada kuartal III 2022 sebesar 1,71 juta wmt, tumbuh 142 persen dari volume penjualan kuartal II 2022 sebesar 708 ribu wmt sejalan dengan pemulihan tingkat serapan bijih nikel domestik pelanggan pihak ketiga serta stabilisasi harga nikel.
Profitabilitas Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) ANTAM terjaga tetap solid pada 9M22. Kontribusi penjualan segmen nikel pada sembilan bulan pertama 2022 mencapai Rp8,48 triliun, tumbuh 12 persen YoY dari penjualan sembilan bulan pertama 2022 sebesar Rp7,60 triliun. Tercatat laba bersih periode berjalan segmen nikel hingga September 2022 mencapai Rp2,93 triliun.
Segmen Bauksit
Hingga September 2022, segmen bauksit dan alumina ANTAM memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas Perusahaan. Produksi bauksit pada 9M22 tercatat sebesar 1,34 juta wmt dengan tingkat penjualan bauksit mencapai 936 ribu wmt, atau meningkat 3 persen jika dibandingkan volume penjualan 9M21 sebesar 910 ribu wmt.
Pada 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan penjualan bauksit di pasar dalam negeri.
Terkait dengan produk Chemical Grade Alumina (CGA), pada periode hingga September 2022 tingkat produksi alumina mencapai 115.875 ton alumina, tumbuh 108 persen dari produksi alumina hingga September 2021 sebesar 55.814 ton alumina. Sedangkan capaian penjualan produk alumina pada 9M22 mencapai 114.422 ton alumina, tumbuh 22 persen dibandingkan volume penjualan hingga akhir September 2021 sebesar 93.869 ton alumina.
Hingga akhir September 2022, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina mencapai Rp1,44 triliun, tumbuh 50 persen YoY dari periode sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp959,24 miliar.
Penguatan profitabilitas segmen tercermin pula pada capaian laba bersih periode berjalan Segmen Bauksit dan Alumina yang mencapai Rp227,16 miliar hingga September 2022, di mana Perusahaan berhasil membalikkan arah dari keadaan rugi bersih hingga September 2021 sebesar Rp507,38 miliar.
Advertisement