Liputan6.com, Jakarta Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sampe L. Purba mengajak generasi muda untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan guna memberikan solusi atas isu masa kini dan mendatang. Salah satunya adalah isu ketahanan energi dan mitigasi perubahan iklim.
Hal tersebut diungkapkan Sampe dalam wisuda XXIII Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di ICE BSD.
Advertisement
Sampe mengawali pemaparannya dengan fakta bahwa saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil, seperti minyak bumi dan batubara. Masalahnya, harga energi fosil di pasar energi global terus berfluktuasi dan diperparah oleh krisis energi di Eropa akibat konflik Rusia - Ukraina.
“Karena masalah ini, pemerintah kerap dituntut untuk menjaga ketahanan dan keamanan energi nasional dengan menjaga keseimbangan tiga aspek trilemma energi, yakni kesetaraan, ketahanan energi, dan keberlanjutan lingkungan,” ungkap Sampe.
Sampe melanjutkan pemaparannya mengenai upaya pemerintah dalam mengembangkan energi yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca.
Upaya yang disebut transisi energi ini didukung dengan potensi kekayaaan sumber daya alam yang ada di Indonesia, yang sebagian besarnya merupakan energi surya. Proses digitalisasi juga menjadi catatan Sampe sebagai solusi berbagai masalah modern, termasuk isu transisi energi ini. Teknologi digital dan upaya modernisasi infrastruktur merupakan pendorong terkuat untuk transisi energi.
Terakhir, Sampe mengungkapkan faktor utama dalam melihat potensi dan peluang energi terbarukan di Indonesia yaitu sumber daya manusia (SDM). SDM harus terus disiapkan untuk menghadapi transisi energi. Di masa depan, cara kita menyediakan, memanfaatkan, dan mengelola energi akan jauh berbeda dengan sekarang.
“Sinergi dan kolaborasi dari semua kalangan sangat dibutuhkan, terutama dari kalangan anak muda. Pemuda memiliki peran yang unik sebagai agen perluasan informasi dan budaya transisi energi kepada masyarakat luas. Saya mengajak anda semua, pemuda disini untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia,” tutup Sampe.
Bergantung ke Energi Fosil
Sebanyak 1130 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali di wisuda di ICE BSD. Terus membekali mahasiswa dengan isu terkini, wisuda UMN selalu mengangkat tema-tema aktual, yang berguna untuk mempersiapkan lulusan masuk ke dunia kerja.
Di wisuda XXIII kali ini, UMN mengajak wisudawan untuk melihat potensi dan peluang energi terbarukan di Indonesia.
Rektor UMN, Dr. Ninok Leksono, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa masalah energi baru dan terbarukan tidak saja bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia semakin mendesak. Ini mengingat emisi karbon sebagai komponen utama gas rumah kaca masih sulit dibendung, padahal pemanasan global semakin kritis.
“Waktu sudah hampir habis. Jadi, tiap orang harus berkontribusi pada upaya penurunan suhu permukaan bumi melalui energi terbarukan,” ungkap Ninok.
Di akhir sambutan, Ninok juga mengungkapkan harapannya kepada seluruh wisudawan agar terus mencari peluang meningkatkan kualitas hidup, bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Hal ini bisa dilakukan mulai dari diri sendiri; dengan cepat mendapat pekerjaan, dengan membuka lapangan pekerjaan, dengan berkarier dengan penuh integritas, dan dengan menjaga nama baik almamater.
Advertisement
Wisuda XXIII UMN Luluskan 1130 Mahasiswa
Disambut baik oleh mahasiswa, sebanyak 1130 wisudawan terdaftar dalam wisuda kali ini. Mereka berasal dari Fakultas Bisnis dengan total 134 wisudawan, Fakultas Teknik dan Informatika dengan total 199 wisudawan, Fakultas Ilmu Komunikasi dengan total 373 wisudawan, Fakultas Seni dan Desain dengan total 413 wisudawan, dan Magister Manajemen Teknologi dengan total 11 wisudawan.
Ketua Panitia Wisuda XXIII UMN, Markus Adhi Priyandito, S.E. dalam sambutannya menyampaikan isu aktual yang menjadi dasar tema yang dipilih oleh panitia. Panitia ingin membuka pandangan dan membawa kondisi optimis; bahwa di tengah kondisi yang sangat sulit ini, Indonesia masih memiliki peluang untuk lebih menggali potensi dari energi terbarukan seperti melalui air, angin, tenaga surya, dsb. Energi baru ini memiliki keunggulan, antara lain lebih ramah lingkungan dan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.
“Wisudawan dapat mengaplikasikan dan mengembangkan kemampuan yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dalam dalam dunia usaha/dunia kerja. Saya juga berharap Wisudawan dapat memiliki kepekaan dalam melihat permasalahan yang terjadi dan menawarkan solusi yang menjawab tantangan tersebut,” ungkap Adhi.
Pada wisuda kali ini, terdapat dua Wisudawan Terbaik Universitas, jenjang S2 dan jenjang S1. Terbaik Universitas S2 diraih oleh Mawar Mustika dari Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00. Terbaik Universitas S1 diraih oleh Ryukin Aranta Lika dari Program Studi Teknik Komputer dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Para Wisudawan Terbaik ini tak hanya berprestasi dalam bidang akademik, namun juga aktif dalam berbagai kegiatan di luar kelas yang ada di UMN, seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM), seminar, workshop, dan sertifikasi.
Diwawancarai setelah wisuda, Mawar Mustika yang kini bekerja sebagai Human Resources di Harian Kompas mengaku merasa senang dan tidak menyangka mendapat penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik. Ia mengaku tidak menyangka sebab selama ini hanya berusaha melakukan sesuatu sebaik mungkin tanpa ambisi mengejar sesuatu.
Setelah lulus, Mawar mengaku ingin menjadi dosen dan melanjutkan karier di bidang akademik. Hal ini merupakan cita-citanya sejak kecil yang belum terwujud. Pada kesempatan ini, ia juga berpesan kepada adik-adik untuk tidak mengeluh dengan banyaknya tugas kuliah.
“Tugas kuliah itu salah satu cara untuk menempa diri supaya mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Terapkan time manajemen yang baik, hindari prokrastinasi (menunda pekerjaan sampai waktu penghabisan) dan selalu bersemangat mengejar cita-cita dan harapan,” ungkap Mawar.
Pekerjaan
Ditemui di tempat lain di lokasi wisuda, Ryukin Aranta Lika menyampaikan keinginannya mencari kerja diluar negeri sebagai Backend Software Engineer. Dengan kompetensi yang didapat selama kuliah, ia percaya diri bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Cobalah banyak hal yang baru dan temukan apa yang ingin kamu fokuskan setelah lulus dari kuliah. Gunakan kesempatan yang disediakan oleh kampus sebaik mungkin,” pesan Ryukin kepada adik-adik kelasnya.
Tak hanya wisudawan terbaik, pada kesempatan kali ini diberikan juga penghargaan Cendekia Utama untuk beberapa mahasiswa yang selama kuliah aktif dalam berbagai kegiatan dan mampu mempertahankan nilai akademis. Cendekia Utama dalam wisuda kali ini diraih oleh Vania Hefira dengan IPK 4,00 dari Program Studi Manajemen Teknologi (S2), Felicia Hennita dengan IPK 3,95 dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (S1), dan yang terakhir Flowrencia dengan IPK 3,69 dari Program D3 Hotel Operations (D3).
Mengangkat Daerah Aceh dalam Tema Wisuda
Seperti periode sebelumnya - sekaligus sebagai tradisi - wisuda UMN selalu dihiasi dengan mengangkat tema kedaerahan. Hal ini menjadi salah satu komitmen yang sejalan dengan pesan pendiri, Dr. (H.C.) Jakob Oetama untuk menjadikan UMN sebagai kampus berwawasan nusantara. Kali ini, wisuda UMN mengangkat tema daerah Aceh, dimana panitia menggunakan seragam batik dengan motif Aceh yang juga diterapkan di berbagai dekorasi acara.
Dari sini panitia berharap seluruh pihak yang terlibat dalam wisuda ini bisa selalu menyadari keberadaan nilai-nilai luhur dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga sebagai representasi bahwa UMN terdiri dari mahasiswa, dosen, dan karyawan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement