Dunia Usaha dan Teknologi jadi Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023

Pentingnya kesadaran bagi seluruh pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi dalam membantu merealisasikan pertumbuhan ekonomi hingga 5,3 persen di tahun 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2022, 17:15 WIB
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Memperkuat perannya untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, OY! Indonesia resmi menunjuk Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016, sebagai dewan komisaris yang baru sejak November 2022.

Sebagai perusahaan financial technology yang berfokus pada layanan money moving, OY! Indonesia siap melanjutkan komitmennya dalam mengakomodir segala proses perputaran transaksi finansial bisnis di Indonesia. Melalui jajaran kepemimpinan yang semakin kuat dan inovatif, OY! Indonesia siap menjawab perubahan masa depan ekonomi global yang kian menantang.

Pemerintah Indonesia kerap mengupayakan berbagai dukungan untuk memulihkan sekaligus memperkuat pertahanan ekonomi nasional.

Salah satu bentuknya adalah mendorong pertumbuhan industri bisnis di Indonesia, baik untuk bisnis UMKM hingga korporasi yang memiliki peranan penting pada pendapatan nasional.

Seperti pada industri e-commerce yang menjanjikan dengan nilai transaksi lebih dari Rp 700 triliun di Indonesia, dan diprediksi akan terus meningkat. Di samping itu terdapat industri logistik dan ritel yang juga tumbuh hingga 20 persen terutama pada momen Natal dan tahun baru 2023 ini.

Pertumbuhan ini tentunya memerlukan sebuah sistem pendukung yang dapat membantu mereka terus berkembang, salah satunya berupa dukungan layanan teknologi finansial digital yang dapat membantu mereka menjangkau lebih banyak konsumen, mengatur, sekaligus memantau proses perputaran transaksinya.

Hal itu yang turut menjadi perhatian bagi OY! Indonesia untuk mendedikasikan keahliannya dalam menghadirkan layanan teknologi finansial untuk transaksi tunai dan non-tunai yang terintegrasi.

Merespon hal tersebut, Ronald Waas melihat pentingnya kesadaran bagi seluruh pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi dalam membantu merealisasikan pertumbuhan ekonomi hingga 5,3 persen di tahun 2023.

“Prakiraan situasi ekonomi global yang semakin menantang harus menjadi motivasi bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan, bertumbuh positif dan menjadi pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan perubahan situasi," ujar Dewan Komisaris OY! Indonesia, Ronald Waas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).

"Di era digitalisasi saat ini, penggunaan teknologi merupakan jawaban tepat untuk melancarkan segala proses bisnis, baik secara perniagaan maupun transaksi finansial yang semakin mempercepat perputaran pendapatan bisnis,” lanjut dia.

 


Maksimalkan Teknologi

Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016 Ronald Waas. (Istimewa)

Jika melihat dua tahun ke belakang, saat awal pandemi terjadi seluruh lapisan masyarakat mulai diharuskan untuk memaksimalkan teknologi di kehidupan sehari-hari, termasuk bagi seluruh pelaku bisnis. Pada fase tersebut, tentunya banyak trial dan error yang terjadi, bahkan turut mempengaruhi hingga 77 persen menurunnya pendapatan bisnis.

"Di tahun 2023 ini sudah saatnya mulai mengoptimalkan implementasi teknologi pada setiap proses dan transaksi bisnis untuk mengimbangi perubahan pola belanja dan konsumsi konsumen sekaligus bertahan pada situasi ekonomi di masa depan, salah satunya dengan memaksimalkan teknologi keuangan dengan layanan yang terintegrasi," tutur dia.

Selaras dengan rencana pemerintah untuk mendorong pemulihan dunia usaha pada 20235, OY! Indonesia siap mendukung penuh program pemerintah melalui layanan teknologi finansial yang mudah diakses secara lengkap bagi para pelaku bisnis pada produk-produk unggulan OY! Bisnis seperti layanan kirim uang (Multitransfer, API Kirim Uang, API Pembayaran Tagihan, Kirim Refund), layanan terima uang (Link Pembayaran, API E-Wallet, Virtual Account), serta Manajemen Tunai dan Kelola Pengeluaran.

Sejak kehadirannya, OY! Indonesia telah dikenal sebagai aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan finansial dan transaksi masyarakat secara non-tunai maupun tunai.

Melalui transformasi dan ekspansi yang terus dilakukan, OY! Indonesia turut memperkuat layanannya sebagai money movement yang menjembatani proses finansial segala kebutuhan transaksi individu sehari-hari hingga keperluan operasional bisnis dari berbagai sektor industri.

 


Produk Finansial

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

OY! Indonesia berkontribusi menjadi penyambung terintegrasi antara berbagai institusi finansial dengan konsumen individu maupun pelaku bisnis melalui sarana penyediaan produk finansial yang dapat membantu efisiensi transaksi finansial.

Konsumen individu dapat menghemat waktu dan biaya bertransaksi; sementara para pelaku bisnis tidak perlu khawatir terkait perputaran transaksi finansial mereka dengan customer sehingga dapat fokus pada hal lain untuk mendukung perkembangan bisnis.

Menjadi bagian dari OY! Indonesia, Ronald Waas akan turut serta mendedikaskan pengalaman dan pengetahuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ronald Waas merupakan sosok yang sudah tidak diragukan lagi namanya terutama di bidang sistem pembayaran tunai maupun non tunai di Indonesia.

Dengan berbekal latar belakang pendidikan antara lain dalam bidang Economic Policy Management dari Columbia University, Ronald ditunjuk sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016 silam.

Hingga saat ini, Ronald masih dipercaya menjadi komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kredit Biro Indonesia Jaya, dan PT Berdikari Manajemen Investasi.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya