Penemuan Sepotong Puing MH370 Jadi Bukti Pesawat Sengaja Jatuh?

Sebelumnya, ada teori beredar bahwa Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot veteran Malaysia Airlines, sengaja menjatuhkan pesawat MH370 ke laut.

oleh Asnida Riani diperbarui 17 Des 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Malaysian Airlines MH370 (Joshua Paul / AP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta - Sepotong puing berasal dari pesawat penumpang MH370 disebut jadi bukti bahwa salah satu pilot sengaja menurunkan roda pendaratan pesawat. Penemuan baru ini kemudian mendukung teori bahwa pesawat itu jatuh secara sengaja.

Melansir 9news.com.au, Sabtu (17/12/2022), pesawat Boeing 777 itu hilang pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya. Apa yang terjadi pada pesawat penumpang itu tetap jadi salah satu misteri penerbangan terbesar.

Kerusakan pada pintu roda pendaratan dari pesawat Malaysia Airlines, yang ditemukan seorang nelayan di Madagaskar dan tercatat pada bulan lalu, adalah bukti fisik pertama yang menunjukkan bahwa salah satu pilot sengaja menjatuhkan pesawat tersebut.

Nelayan itu tidak menyadari betapa pentingnya potongan rongsokan itu. Dilaporkan, istrinya telah menggunakannya sebagai papan cuci sejak ia menemukannya di pantai pada 2017, tiga tahun setelah MH370 menghilang.

Penemuan itu terungkap dalam laporan baru yang dirilis pekan ini oleh insinyur Inggris Richard Godfrey dan pemburu rongsokan MH370 asal Amerika, Blaine Gibson. Mereka menyebut, puing-puing roda pendaratan, yang dikenal sebagai pintu trunnion, kemungkinan ditembus dari dalam oleh mesin pesawat yang pecah akibat benturan.

Hal ini menunjukkan roda pendaratan mungkin sedang turun saat pesawat diduga jatuh ke Samudra Hindia, delapan tahun lalu. Selama pendaratan darurat di atas air, pilot dilatih menarik roda pendaratan pesawat dan menurunkan tutupnya untuk memastikan pendaratan yang terkendali, serta berkecepatan rendah.


Teori yang Beredar

Keuarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 berdoa di Metro Park Hotel in Beijing. (AFP)

Lebih lanjut dicatat bahwa sayap pada MH370 diyakini tidak ditarik untuk memperlambat kecepatan pesawat. Juga, memperpanjang peralatan pendaratan akan menyebabkan hancurnya badan pesawat begitu pesawat menghantam permukaan laut dengan kecepatan tinggi.

Menurunkan roda pendaratan pun akan meningkatkan kemungkinan sebuah pesawat tenggelam dengan cepat, mengurangi waktu evakuasi bagi para penyintas. Dalam laporan baru mereka, Godfrey dan Gibson menyatakan bahwa pesawat itu sengaja dijatuhkan.

"Fakta kerusakan terjadi dari sisi interior ke sisi eksterior mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendaratan sangat diperpanjang saat terjadi benturan, yang pada gilirannya mendukung kesimpulan bahwa ada pilot aktif hingga akhir penerbangan," bunyi laporan tersebut.

Mereka menyambung, "Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi ekstrem yang menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan bahwa akhir penerbangan didesain sebagai penyelaman berkecepatan tinggi yang dirancang untuk memastikan pesawat sehancur mungkin."

Salah satu teori yang beredar tentang bagaimana penerbangan MH370 jatuh adalah bahwa Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot veteran Malaysia Airlines, sengaja menjatuhkan pesawat ke laut.


Konten Viral

Mobil berdebu di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) yang viral karena disangka milik penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370.

Mei lalu, video TikTok seorang pria Malaysia tentang mobil tertutup debu yang diparkir di tempat parkir di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) sempat viral. Pasalnya, warganet berasumsi bahwa kendaraan itu milik seorang penumpang yang berada di dalam pesawat MH370.

Di video berdurasi 24 detik, unggahan akun @yourjiranstory tersebut memperlihatkan mobil berdebu yang dimaksud. Si pemilik akun menambahkan keterangan di klip tersebut antara lain "sejarah hitam," "semoga dirahmati semuanya, ditempatkan bersama orang-orang beriman," dan "Al-Fatihah."

Rekaman ini pun mendatangkan berbagai komentar. Tidak sedikit yang terbawa haru suasana dengan menulis, "Mereka semua hanya parkir di sana berharap untuk kembali, tapi tidak pernah (kembali). Bayangkan mereka bergumam, 'Hore!! Saya mendapat tempat (parkir) yang bagus,' hanya untuk tidak pernah kembali lagi."

"Semoga tenang dan berbahagia di langit abadi," imbuh yang lain, sementara ada juga yang berkomentar, "Saya tidak akan mengatakan 'Beristirahatlah dengan tenang,' karena saya masih berharap suatu hari mereka akan kembali.

Ada juga yang beranggapan bahwa itu bukanlah mobil misterius itu bukanlah milik salah satu penumpang pesawat MH370. "MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Tanda (parkir) itu kedaluwarsa tanggal 15 Juni 2015, jadi (kemungkinan diparkir) tanggal 17 Juni 2014. Jadi bagaimana bisa jadi korban MH370?" komentar seorang pengguna.

Terkait itu, si pengunggah video memberi keterangan tambahan. Di unggahan berikutnya, ia berkata, "Pertama-tama, saya ingin meminta maaf atas video yang viral. Saya tidak punya niat untuk mengarang apa pun."

"Saya juga tidak bermaksud mengatakan bahwa mobil itu milik korban (MH370 atau MH17). Saya hanya merekam video karena mobil tampak dipenuhi debu. Di akhir video, kalian melihat MH370 tertulis jelas di mobil itu... banyak yang salah paham dan mengira itu mobil korban. Bahkan, saya tidak tahu mobil itu milik siapa. Jadi itu salah saya, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ia menambahkan.


Misteri Hampir Terpecahkan

Seorang relawan membagikan balon bergambar MH370 pada acara Day of Remembrance MH370 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 3 Maret 2019. (Foto AP/Vincent Thian)

 

Pada Desember 2021, Express.co.uk melaporkan bahwa Andre Milne dari Unicorn Aerospace meyakini bahwa ia dan timnya mungkin hampir memecahkan misteri jatuhnya pesawat MH370. Menurut penyelidik, ia telah menemukan citra satelit dari apa yang digambarkan sebagai "peristiwa terdampak" berada jauh di dalam hutan Kamboja.

Milne menyebut dirinya melakukan referensi silang gambar dengan kontaknya di Pentagon AS dan Gedung Putih, dan bermaksud meluncurkan misi pengintaian helikopter pada awal tahun 2022. Komunikasi terakhir awak MH370 direkam di atas Laut China Selatan, sekitar 38 menit setelah lepas landas.

Tidak lama setelah itu, pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat, tapi masih dilacak radar militer selama sekitar satu jam. Data radar menunjukkan pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan dan menghilang sekitar 200 mil laut barat laut Penang, Malaysia.

Milne percaya pesawat itu mungkin jatuh di atas Kamboja, yang terletak di timur laut Malaysia, di antara Thailand dan Vietnam. Dugaan ini muncul setelah beberapa bukti mengemuka menunjukkan bahwa pesawat yang hilang itu terakhir kali mengirim sinyal ping ke seluruh negeri, tapi informasi itu awalnya diabaikan.

Ini bukan pertama kali ada kabar bahwa pesawat MH370 ditemukan di hutan belantara Kamboja. Pada 2018, ada kabar serupa, namun dibantah pemerintah negara itu. 

Infografis Menguak Tabir Misteri Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya