Jokowi ke Bawaslu: Jangan Jadi Badan Pembuat Was-was Pemilu

Jokowi menyampaikan hingar-bingar pemilu harus tetap terasa sebagai bagian dalam berdemokrasi. Dia menuturkan setiap aturan yang dibuat harus jelas.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Des 2022, 18:52 WIB
Presiden Joko Widodo bertindak sebagai inspektur upacara dalam Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara melantik dan mengambil sumpah calon perwira remaja (capaja) yang berjumlah 754 orang dari matra TNI dan Kepolisian. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tegas dalam menegakkan aturan kepada peserta pemilu. Namun, Jokowi mengatakan jangan sampai Bawaslu menjadi badan yang membuat Pemilu 2024 menjadi menakutkan.

"Bawaslu harus tegas dalam menegakan aturan, tidak boleh ragu. Tapi juga jangan sampai Bawaslu malah menjadi badan pembuat was-was pemilu," kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).

Menurut dia, Bawaslu sangat ditakuti dan disegani oleh para peserta pemilu. Jokowi sendiri mengaku dirinya takut dan grogi ketika dipanggil oleh Bawaslu terkait dugaan pelanggaraan pemilu.

"Bapak itu ditakuti dan disegani loh, jangan jadi badan pembuat was-was pemilu. Yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi," ujarnya.

Jokowi menyampaikan hingar-bingar pemilu harus tetap terasa sebagai bagian dalam berdemokrasi. Dia menuturkan setiap aturan yang dibuat harus jelas dan disosialisasikan kepada semua pihak.

"Jangan sampai selenggarakan pemilu senyap. Kelihatan enggak ada apa-apa. Kuncinya aturan main harus jelas dan disosialisasikan. Kalau ada aturan main disosialisasikan," tutur Jokowi.

Disamping itu, dia meminta Bawaslu untuk bekerja cepat, responsif, dan selalu berada pada koridor hukum. Jokowi mengingatkan Bawaslu segera merespons pengaduan terkait pelanggaran pemilu.

"Pegangannya memang koridor hukum, merespons pengaduan dengan cepat, menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas," ucapnya.

"Tidak usah ragu-ragu. Tidak boleh ragu. Pegang teguh integritas dan sekali lagi lakukan secara adil dan tidak memihak," imbuh Jokowi.

 


Jokowi Minta Bawaslu Segera Lapor Jika Ada yang Hambat Penyusunan DPT

Presiden Jokowi dalam Rapimnas Kadin, Jumat (2/12/2022). Dia menegaskan, Indonesia harus tetap optimis pertumbuhan ekonominya bisa terus tumbuh positif, di tengah ekonomi global yang diprediksi 2023 akan bergejolak.

Jokowi pun juga meminta Bawaslu segera melaporkan ke dirinya apabila ada pihak-pihak yang menghambat proses penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024.

Pasalnya, kata Jokowi, DPT selalu menjadi polemik setiap penyelengaraan Pemilu.

"Oleh sebab itu, saya berharap Bawaslu benar-benar bekerja keras mengawasi proses penyusunan DPT ini. Kalau ada yang menghambat. Apalagi dari pihak pemerintah yang tidak kooperatif. Nanti Pak Rahmat Bagja (Ketua Bawaslu) laporkan ke saya," kata Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).

Dia menyampaikan bahwa DPT merupakan masalah krusial di setiap Pemilu. Pasalnya, DPT kerap menjadi bahan untuk menuding ada kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu.

"Dari tahun ke tahun selalu (DPT) ini terus yang menjadi bahan dan sangat mempengaruhi trust, mempengaruhi kepercayaan masyarakat kita," ujarnya.

Jokowi menyadari bahwa Indonesia sangat lemah apabila terkait masalah data. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang sangat panjang dan beragam.

"Untuk itu, Bawaslu harus selalu hadir untuk memastikan proses pemilu bebas dan rahasia serta jujur dan adil," ucap Jokowi.


Jokowi: Proses Demokrasi, Kepercayaan Adalah Kunci

Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Merdeka.com)

Menurut dia, kualitas pemilu merupakan pondasi politik yang penting dalam bernegara dan berpemerintahan. Oleh sebab itu, pengawasan di semua tahapan Pemilu harus dilakukan Bawaslu untuk menjaga integritas pesta demokrasi.

"Seluruh prosesnya harus diawasi dengan sangat hati-hati untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Saya ingin mengingatkan bahwa dalam proses demokrasi, kepercayaan adalah kunci," tuturnya.

Jokowi juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan pemilu yang terpercaya akan membuahkan sebuah legitimasi yang kuat. Dia meyakini semua peserta pemilu akan menerima hasilnya apabila proses pemilu dilakukan dengan adil.

"Ibarat pertandingan bola, semua akan menerima dan mengakui hasil pertandingan jika prosesnya dilakukan secara adil dan berintegritas," pungkas Jokowi.

Infografis Jokowi Terbitkan Perppu Pemilu. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya