Liputan6.com, Trenggalek - Petugas gabungan dari berbagai satuan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, rutin menggelar patroli laut hingga ke pulau-pulau terluar untuk mengantisipasi keamanan perairan setempat dari aktivitas pencurian ikan (illegal fishing) maupun penyelundupan manusia (human trafficking).
"Patroli semacam ini kita lakukan berkala untuk menangkal dan mencegah kejahatan di laut," kata Kapolsek Watulimo AKP Suyono di Trenggalek, dilansir dari Antara, Sabtu (17/12/2022).
Advertisement
Patroli laut biasanya dilakukan pada sore atau malam hari, dengan rute sepanjang kawasan perairan di selatan Kabupaten Trenggalek.
Menggunakan kapal jenis porsein dengan kapasitas mesin 20-30 GT, petugas gabungan biasanya menyisir hingga pulau-pulau terluar yang secara geografis masih masuk wilayah Kabupaten Trenggalek.
"Selain itu patroli ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada nelayan kita serta memantau aktivitas di pulau terluar," lanjutnya.
Pulau itu adalah Pulau Sekel dan Pulau Panehan. Pulau Sekel terletak di Samudra Hindia dan berbatasan dengan negara Australia.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo dengan luas 300 m2 dan tidak berpenghuni. Secara geografis Pulau Sekel berada pada koordinat 080 24` 350” LS ; 1110 42` 547” BT.
Pulau Tak Berpenduduk
Sedangkan Pulau Panehan secara administrasi terletak di sebelah selatan Desa Munjungan dan Singgihan dengan luas pulau 0,0535 kilometer persegi dengan panjang pantai 1,8 kilometer.
Secara geografis pulau ini berada pada koordinat 080 22` 17” LS ; 1110 30` 41” BT. Pulau Panehan dikelilingi oleh pulau-pulau kecil lainnya, yaitu di sebelah barat terdapat Pulau Prenjana dan Pulau Kalungan.
Pulau Panehan tidak berpenduduk, namun terdapat dua orang yang ditugaskan sebagai penunggu lampu suar.
Advertisement