Sandiaga Uno Pastikan Razia Hotel Buntut KUHP Baru Hoax

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan, razia hotel buntut KUHP baru adalah tidak benar alias hoax.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Des 2022, 15:22 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat roadshow program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ke Desa Wisata Sudaji di Kabupaten Buleleng, Bali (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan, razia hotel buntut KUHP baru adalah tidak benar alias hoax. Hal itu disampaikan Sandiaga melaui sosial media pribadinya.

"Razia Hotel buntut di Bandung buntut KUHP baru Hoax," tulis Sandi melalui akun Twitternya, seperti dikutip Minggu (18/12/2022).

Menurut dia, penegasan tersebut dilakukan guna menjawab isu yang yang beredar di masyarakat. Dia memastkan, pengecekan kamar hotel oleh Dinas Pariwisata Kota Bandung terhadap pengecekan kamar hotel adalah tidak tidak betul.

"Kemarin beredar isu yang disampaikan Dinas Pariwisata Kota Bandung terhadap pengecekan kamar hotel itu tidak betul," jelas Sandiaga.

Pernyataan serupa juga disampaikan Sandiaga melalui akun Instagramnya. Menurut dia, Indonesia sangat menghormati ranah privat wisatawan domestik maupun mancanegara. Sehingga tindakan merazia ruang privat adalah tidak dibenarkan.

"Kita bangsa berbudaya, menjaga tamu itu sebagai layaknya tamu istimewa. Wisatawan kita berlakukan dengan karpet merah," urai Sandiaga.

Sandiaga memastikan, setiap wisatawan yang berkunjung ke Ineomesia dipastikan bebas, aman, dan nyaman. Dia juga mendorong agar mereka berwisata menghabiskan momen liburan Natal dan Tahun Baru 2023 di Indonesia saja.

"Destinasi Indonesia siap menyambut wisatawan, peluang usaha dan lapangan kerja akan tercipta sebanyak-banyaknya. Kami targetkan kunjungan wisatawan mancanegara bisa mencapai 5,2 juta orang hingga akhir tahun ini," pungkas Sandiaga.

 

 


Sandiaga Pastikan Tak Ada Pembatalan Perjalanan Wisata dari Australia karena UU KUHP

Anak-anak berjalan dengan papan selancar mereka di pantai Kuta di pulau resor Bali (4/10/2021). Pemerintah melonggarkan secara bertahap PPKM berjenjang dengan membuka Bandara Internasional Ngurah Rai untuk kedatangan internasional mulai 14 Oktober. (AFP/Sony Tumbelaka)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan pariwisata Indonesia tetap baik baik saja usai pengesahan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang HUkum Pidana (RUU KUHP) menjadi Undang-Undang.

Sandiaga Uno menegaskan tak ada pembatalan perjalanan wisatawan asal Australia. Bahkan justru ada dua tambahan penerbangan Melbourne-Denpasar pada 2023.

"Tidak ada pembatalan, dan kita bertemu dengan semua stakeholder. Kami justru baru mendapatkan berita bahwa ada 2 penerbangan baru yang melayani Melbourne-Denpasar yanga akan kick off Januari 2023," ujar Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (12/12/2022).

Sandi menyampaikan, saat ini tim Deputi Pemasaran Wisata Kementerian Parekraf masih berada di Australia untuk menyampaikan penjelasan sekaligus berkomunikasi dan sosialisasi kepada pemerintah Australia dan wisatawan tentang saah satu pasal yang menjadi perhatian lebih calon wisman adalah pasal perzinaan.

Sebagaimana diketahui, pasar utama Wisman untuk wisata Indonesia adalah Australia, disusul Singapura, dan Malaysia.

Sandi menambahkan, sentimen positif Australia terhadap wisata Indonesia khususnya Bali, juga ditunjukkan pemesanan tiket penerbangan.

"Booking sampai Februari itu penuh. Catatan dari kita, kapasitas penerbangan masih belum cukup sehingga lonjakan penumpang ini belum bisa tertampung padahal Australia ini memiliki keinginan sangat tinggi untuk berwisata ke Indonesia," pungkasnya.

Selain Australia, Sandi menuturkan bahwa sentimen positif terhadap pariwisata Indonesia pasca pengesahan KUHP juga ditunjukkan oleh Malaysia dan Singapura. Menurutnya, dua negara tetangga tersebut tetap menaruh minat tinggi terhadap pariwisata Indonesia.

Infografis PBB Kritik KUHP Baru, Pasal Zina hingga Hina Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya