Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan merupakan makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta. Kepadatan lalu lintas terjadi saat jam berangkat kerja dan pulang kerja.
Kondisi demikian tentu tidak diharapkan oleh pengendara di jalan raya. Dalam situasi demikian pengendara diharuskan untuk dapat bisa mengendalikan emosi saat berkendara, mulai dari cara pengoperasian sepeda motor hingga etika dalam berkendara.
Advertisement
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ludhy Kusuma menjelaskan, yang harus diperhatikan untuk pengendara yang terpenting adalah bisa lebih sabar dan dapat mengendalikan emosi saat berkendara ketika berada di tengah kemacetan yang memang menjadi situasi yang tidak nyaman bagi pengguna jalan raya.
Saat menghadapi situasi kemacetan, kita harus selalu bijak dan pahami etika berkendara, alangkah baiknya tidak terpancing oleh situasi atau pengendara lain
“Sebaliknya, tidak memancing emosi pengendara lain, misalnya tidak membunyikan klakson yang berlebihan, tidak memotong antrian, dan peduli keamanan sekitar sesama pengendara," ujar Ludhy.
Khusus Motor Matic
Dalam kesempatan ini, Ludhy memberikan tips khusus motor matic agar berkendara aman dan nyaman ketika berada di tengah kemacetan.
Untuk pengguna sepeda motor matic atau skutik, di antaranya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan throttle atau gas tidak ditarik secara spontan atau sekaligus tetapi di ayun secara perlahan dan harus hati-hati menggunakan jari-jemari dalam mengoperasikan handle/tuas rem.
Penggunaan rem saat antrian kemacetan lebih baik menggunakan salah satu rem, pengendara bisa memakai rem belakang saja atau rem depan saja atau bergiliran penggunaan rem depan dan rem belakang.
Posisi Jari
Wajib diperhatikan ketika menarik throttle gas pastikan posisi jari tidak menekan handle/tuas rem secara bersamaan, hal ini supaya pergerakan sepeda motor tidak tertahan serta tidak merusak bagian komponen atau part rem berikut kelistrikannya sesuai usia pakai
Perhatikan juga faktor kenyamanan pengendara untuk bisa lebih rileks dan nyaman saat berkendara, dengan menempatkan 7 poin postur berkendara.
Salah satunya pandangan mata ke depan memprediksi potensi bahaya, perhatikan pergerakan dan sinyal dari tiga atau empat lebih kendaraan di depan.
Posisi Rileks
Poin kedua, sebaiknya pundak rileks atau tidak kaku, dan sikut membentuk sudut sebagai peredam getaran dan gaya pegas saat penambahan kecepatan atau pengereman.
Selanjutnya tangan mengepal ringan atau rileks pada karet pedal gas, dan pastikan jari tangan tidak menarik handel rem ketika tidak dioperasikan.
Pinggul di posisikan pada tengah jok atau pinggul membuat duduk agak tegak, duduk tidak miring ke salah sari sisi jok, tidak terlalu belakang atau terlalu ke depan dari jok.
Lutut dan Kaki
Sementara itu lutut atau betis untuk tipe matic maupun bebek berada di dalam sayap motor. Hal ini untuk menghindari benturan dari arah depan dan samping.
“Ujung kaki menghadap ke depan , untuk matic di dalam dek atau sayap,” imbuh Ludhy.
Dengan selalu menerapkan ke-7 poin postur berkendara ini selama di perjalanan diharapkan setiap pengendara akan lebih aman dan nyaman selama diperjalanan.
Sumber: Otosia.com
Advertisement