Liputan6.com, Jakarta Mantan bintang Manchester United atau MU, Roy Keane, mengkritik sikap kiper Timnas Argentina Emiliano Martínez selama adu penalti final Piala Dunia 2022 Qatar di Lusail Iconic Stadium, Senin dini hari WIB (19/12/2022).
Argentina memenangkan Piala Dunia ketiga sejak 1986, mengalahkan Prancis 4-2 melalui adu penalti. Penentuan pemenang dilakukan lewat penalti setelah kedua tim main imbang 3-3 setelah perpanjangan waktu.
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan itu akhirnya memberi Lionel Messi satu-satunya trofi yang dia dambakan. Dia sekarang diabadikan sebagai pemain terhebat sepanjang masa.
Messi tampil sebagai jimat Argentina sepanjang turnamen, mencatatkan tujuh gol dan tiga assist. Itu termasuk dua gol selama final dan kemudian penalti yang sangat tenang dalam adu penalti.
Namun, dia juga harus berterima kasih kepada Martinez karena membantu Argentina mengangkat hadiah terbesar sepak bola. Penjaga gawang Aston Villa melakukan penyelamatan luar biasa mementahkan tendangan Randal Kolo Muani dan Kingsley Coman saat adu penalti.
Tak Suka
Tapi, Keane mengkritik Martinez karena ulahnya saat pertandingan. Dia tampak melakukan selebrasi dengan menari setelah pemain Prancis gagal mengeksekusi penalti. “Permainan yang dia mainkan, kami tidak suka melihatnya," kata Keane.
Penilaian berbeda diutarakan rekan Keane, Garry Neville. "Dia sepertinya selalu pergi ke jalan yang benar," ujarnya. “Tapi kami selalu berpikir Argentina adalah favorit jika terjadi adu penalti karena dia," ucap Neville.
Advertisement
Setuju
Neville setuju dengan Keane tetapi juga memuji Martinez karena berhasil menebak arah tembakan hampir setiap saat.
“Dia sepertinya selalu bergerak ke arah yang benar,” tambah mantan bek Manchester United itu. “Dia mengotak-atik kepala para pemain Prancis untuk bersikap adil, dan wasit seharusnya menghentikannya. Tapi tim Argentina ini akan melakukan apapun untuk menang.”
Rahasia
Kiper Aston Villa itu mengungkapkan rahasia keberhasilan dirinya menggagalkan tendangan penalti lawan. Dia menyebut rahasianya cuma ketenangan.
"Itu adalah pertandingan yang sangat rumit, mereka bangkit untuk menyamakan kedudukan dalam pertandingan, tetapi takdir kami untuk menderita," kata Martinez, dilansir NDTV.
"Kunci saya bisa menggagalkan dua tendangan penalti pemain Prancis karena saya berusaha bersikap tenang setelah kebobolan tiga gol di waktu normal," tambahnya.
Advertisement
Takdir
Lebih lanjut, Martinez menyebut keberhasilan Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 adalah karena takdir.
Martinez juga mempersembahkan gelar Piala Dunia ini untuk keluarga yang selalu mendukungnya. "Saya pergi sangat muda ke Inggris. Saya mendedikasikan kemenangan ini untuk seluruh keluarga saya," ucapnya.
Lupakan
Di sisi lain, kiper Prancis Hugo Lloris mengalami malam yang panas. Dia gagal menyelamatkan satu pun dari sembilan penalti yang dia hadapi dalam adu penalti untuk Prancis di turnamen besar.
Jelas, ada seni menjaga gawang dalam adu penalti dan Martinez adalah masternya. Lloris mungkin sudah menjadi pemenang Piala Dunia dari 2018, tetapi dia ingin melupakan semua tentang pertandingan malam ini.
Advertisement