Liputan6.com, Jakarta - Milarder ternama, Elon Musk, kembali menjadi sorotan warganet karena menggunggah sebuah jajak pendapat atau polling di akun Twitternya pada Senin (19/12/2022).
Polling yang diunggah Musk itu menanyakan apakah ia harus mundur sebagai pimpinan Twitter, raksasa media sosial yang dibelinya beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Haruskah saya mundur sebagai kepala Twitter?," tulis akun Twitter @elonmusk, dikutip Senin (19/12/2022).
Miliarder itu juga menambahkan, "Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini."
Setelah diunggah sekitar 3 jam, hasil polling tersebut menunjukan pilihan Yes mencapai 57 persen, dibandingkan pilihan No yang hanya 43 persen.
Hingga berita ini ditulis, polling tersebut masih akan berjalan hingga sekitar 8 jam lagi sampai ditutup.
Beberapa menit sebelum unggahan polling, Musk menuliskan permintaan maaf terkait perubahan kebijakan Twitter.
"Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Saya minta maaf. Kesalahan tak akan terjadi lagi," ungkapnya.
Selain itu, Elon Musk juga mengaktifkan kembali akun Twitter beberapa jurnalis yang ditangguhkan selama sehari.
Penangguhan itu terjadi karena kontroversi penerbitan data publik tentang pesawat jet sang miliarder.
Jajak pendapat Twitter yang dibagikan Elon Musk juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden menginginkan agar akun jurnalis yang ditangguhkan segera dipulihkan.
"Orang-orang telah berbicara. Akun yang melakukan doxxing lokasi saya akan dicabut penangguhannya sekarang," terangnya di Twitter pada Jumat (18/12).
Elon Musk Kembali Jual Saham Tesla Rp 56,24 Triliun
CEO Tesla Elon Musk menjual sekitar 22 juta lebih saham Tesla senilai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 56,24 triliun (asumsi kurs Rp 15.623 per dolar AS).
Aksi jual tersebut ditunjukkan dalam laporan keuangan Rabu malam, 14 Desember 2022. Transaksi berlangsung pada Senin dan Rabu, menurut pengumuman ke Komisi Sekuritas dan Bursa. Awal 2022,Elon Musk mengumumkan kepada jutaan pengikutnya di media sosial kalau dirinya tidak merencanakan penjualan saham Tesla lebih lanjut setelah 28 April. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (15/12/2022).
Menurut firma riset keuangan VerityData, Elon Musk telah menjual 94.202.321 saham sepanjang 2022 dengan rata-rata harga USD 243,46 per saham sebelum pajak sekitar USD 22,93 miliar atau sekitar Rp 358,26 triliun.
Direktur riset VerityData, Ben Silverman melalui surat elektronik kepada CNBC menyampaikan penjualan Musk sebelumnya hingga November 2021 diatur waktunya dengan tepat. “Jadi pemegang saham Tesla perlu memperhatikan tindakan Musk dan bukan kata-katanya atau kekurangannya ketika terjadi aksi jual baru-baru ini,” ujar dia.
Namun, Elon Musk terus menjual sebagian dari kepemilikannya yang cukup besar di Tesla setelah setuju membeli Twitter dalam sebuah kesepakatan senilai USD 44 miliar. Akuisisi ditutup pada akhir Oktober 2022. Musk yang juga CEO SpaceX langsung menunjuk dirinya sebagai CEO perusahaan media sosial tersebut.
Setelah pengambilalihan Twitter, ia memberitahu kepada karyawan Twitter kalau menjual saham Tesla untuk “menyelamatkan” bisnis mereka. Saham Tesla telah turun pada 2022, dan semakin merosot sejak Elon Musk mengambil tanggung jawab baru itu.
Saham Tesla ditutup turun 2,6 persen pada Rabu, 14 Desember 2022 ke posisi USD 156,80 sehingga memangkas kapitalisasi pasar perusahaan menjadi USD 495 miliar atau sekitar Rp 7.737 triliun. Saham Tesla merosot 55 persen year to date (ytd) pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini.
Advertisement
Usai Bersih-bersih, Elon Musk Mau Lelang Barang Kantor Twitter
Setelah menyediakan ruang beristirahat untuk karyawan, penguasa Twitter Elon Musk kembali menjadi sorotan karena aksi barunya.
Diketahui Musk sedang membersihkan kantor pusat Twitter yang berlokasi di San Fransisco. Dia ingin melelang beberapa barang-barang, seperti patung burung yang mencirikhaskan Twitter dan penanam patung "@" raksasa.
Selain itu, bahkan dia pun akan menjual beberapa item yang kurang menarik termasuk proyektor, layar iMac, dan meja berdiri. Ada juga beberapa mesin espresso dan stasiun pengisian sepeda listrik.
Bukan di akhir tahun ini, lelang barang Twitter nantinya akan diadakan pada tahun mendatang atau tepatnya 17 Januari 2023. Menurut perusahaan yang memfasilitasi penjualan Heritage Global Partners, acara lelang akan ditutup keesokan harinya atau 18 Januari 2023.
Adapun tawaran pembukaan untuk semua item berkisar antara USD 25 sampai dengan USD 50.
Pemotongan Biaya
Setelah pembelian Twitter Elon Musk senilai USD 44 miliar, miliarder itu memberlakukan sejumlah langkah pemotongan biaya. Dia bahkan juga memberhentikan sekitar setengah dari staf perusahaan. Hal itu mengakibatkan sekelompok mantan karyawan menggugat, menuduh PHK massal melibatkan beberapa pelanggaran hak-hak buruh.
"Twitter mengalami penurunan pendapatan yang besar karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada yang berubah dengan moderasi konten dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis," kata Musk dalam sebuah tweet pada 4 November seperti melansir CNN, Selasa (13/12/2022).
Akan tetapi, presiden HGP Nick Dove mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fortune bahwa siapa pun yang menganggap pelelangan adalah bagian dari menjaga keuangan adalah "orang bodoh".
"Kami tidak menentukan aset mana yang tidak dibutuhkan perusahaan," kata Dove kepada CNN. "Sama seperti broker real estat yang tidak menentukan rumah atau bangunan mana yang perlu dijual oleh klien mereka."
Advertisement