YouTube Hapus Saluran Pornhub, Ini Alasannya

Saluran YouTube Pornhub, yang memiliki hampir 900.000 subscribers sebelum dihapus Google, memposting konten yang dianggap 'aman'.

oleh Iskandar diperbarui 19 Des 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Tampilan YouTube (Photo by Szabo Viktor on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - YouTube telah menghapus saluran Pornhub karena dinilai melanggar pedoman komunitas. Menurut Google, akun Pornhub melanggar kebijakan tautan eksternal YouTube, yang melarang pengguna menautkan ke konten yang tidak diizinkan di platform, seperti pornografi.

“Setelah ditinjau, kami menghentikan saluran Pornhub Official setelah beberapa pelanggaran Pedoman Komunitas kami,” kata juru bicara YouTube Jack Malon kepada The Verge, dikutip Senin (19/12/2022).

“Kami menegakkan kebijakan dengan setara untuk semua orang, dan saluran yang berulang kali melanggar atau didedikasikan untuk konten yang melanggar akan dihentikan,” ucapnya.

Saluran YouTube Pornhub, yang memiliki hampir 900.000 subscribers sebelum dihapus, memposting konten yang dianggap 'aman' yang mempromosikan situs web dan para bintangnya.

Perusahaan juga menerapkan batasan usia pada video yang diposting ke YouTube, mengharuskan pemirsa berusia 18 tahun atau lebih, dan "dengan keras menyangkal" klaim bahwa itu diposting atau ditautkan ke konten dewasa.

“Pornhub mempertahankan langkah-langkah kepercayaan dan keamanan terbaik mutlak di internet dan berhati-hati untuk memastikannya tidak melanggar Pedoman Komunitas YouTube mana pun,” kata juru bicara Pornhub kepada The Verge, yang meminta untuk tetap anonim karena alasan keamanan terkait doxing.

“Sayangnya, ini hanyalah contoh terbaru dari diskriminasi terhadap orang-orang di industri dewasa, sebuah tren yang terlihat di media sosial dan semua aspek kehidupan lainnya, terutama karena kelompok-kelompok yang secara tidak jujur mencampurkan konten dewasa konsensual dengan eksploitasi,” sambung juru bicara tersebut.

 


Diblokir Instagram

Kali ini, PornHub menciptakan sebuah robot mainan yang mengusung konsep imajinasi dan stimulasi penggunanya.

Berita penghapusan Pornhub oleh YouTube dilakukan beberapa bulan setelah Instagram secara permanen memblokir akun Pornhub, terkait pelanggaran aturan tentang ketelanjangan, konten dewasa, dan ajakan seksual.

Seperti YouTube, Instagram juga mengklaim Pornhub mendorong pengguna Instagram masuk ke situs untuk melihat konten dewasa.

Pornhub menanggapi pemblokiran itu dengan surat terbuka yang mengkritik Instagram karena menghapus akun sepenuhnya, sementara kreator lainnya terus memposting konten dengan "ketelanjangan dan seksualitas terbuka tanpa akibat".

Tekanan seputar Pornhub dan perusahaan induknya yang berbasis di Luksemburg, MindGeek, terus meningkat, dengan beberapa orang menuduh situs tersebut gagal memoderasi konten dan mengizinkan video berisi materi pelecehan anak dan subjek yang tidak menyetujuinya muncul ke permukaan.

Kekhawatiran ini menyebabkan pengunduran diri CEO Pornhub Feras Antoon dan COO David Tassillo, serta juga memengaruhi hubungan Pornhub dengan perusahaan lain.

Pada tahun 2020, Visa dan Mastercard menghentikan transaksi di Pornhub karena adanya "konten yang melanggar hukum" di situs tersebut, meskipun kedua perusahaan masih menghadapi tuntutan hukum yang menuduh mereka berniat membantu MindGeek memonetisasi pornografi anak.


YouTube Mau Larang Pengguna Berkomentar 24 Jam Jika Tulis Komentar Toxic

Google sedang mengembangkan aplikasi video livestreaming terbaru yang diberi nama YouTube Connect. (Sumber: Venture Beat).

YouTube baru-baru ini mengumumkan upaya terbaru mereka untuk memerangi komentar toxic, dan kebencian di platform yang kerap membuat pusing para kreator dan pengguna.

Platform milik Google itu sebelumnya telah memperkenalkan fitur seperti menampilkan peringatan pada seseorang, jika mereka mau mengunggah komentar semacam itu, sehingga diharapkan akan mempertimbangkannya.

Sekarang, YouTube memperkenalkan fitur baru lebih agresif kepada mereka yang menuliskan komentar kasar serta mengambil langkah lebih luas.

Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (17/12/2022), YouTube menyatakan bakal mengirimkan pemberitahuan kepada pengirim komentar kasarnya telah dihapus, karena melanggar aturan platform.

Jika pengguna terus mengunggah komentar toxic meski sudah mendapatkan peringatan, YouTube akan melarang mereka untuk mengunggah komentar YouTube selama 24 jam.

Perusahaan mengklaim sudah menguji fitur ini sebelum diluncurkan, dan menemukan cara ini serta langkah "timeout" tersebut berhasil secara material.

Deteksi komentar kebencian saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris. Namun, layanan streaming tersebut berencana untuk menghadirkan lebih banyak bahasa di masa yang akan datang.

"Tujuan kami adalah untuk melindungi kreator dari pengguna yang mencoba memberikan dampak negatif pada komunitas melalui komentar," tulis YouTube.

"Serta menawarkan lebih banyak transparansi kepada pengguna yang mungkin telah menghapus komentar karena pelanggaran kebijakan dan semoga membantu mereka memahami Pedoman Komunitas kami," imbuhnya.

Dalam sebuah unggahan di forum, YouTube juga mengungkapkan bahwa mereka sedang bekerja untuk meningkatkan sistem deteksi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Sistem itu disebut sudah menghapus 1,1 miliar komentar spam di paruh pertama 2022. YouTube juga mengklaim telah meningkatkan sistem untuk mendeteksi dan menghapus bot dengan lebih baik, dalam live chat video.


Infografis: 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya