Liputan6.com, Yogyakarta - Festival Produk Industri Kreatif DIY 2022 sudah selesai digelar selama tiga hari di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Jumat sampai Minggu (16-18/12/2022). Sebanyak 76 industri kecil dan menengah (IKM) sudah mempresentasikan produknya dan memamerkan dalam pameran tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Syam Arjayanti, Festival Produk Kreatif DIY 2022 merupakan strategi promosi yang terintegrasi. Pandemi di Indonesia yang terjadi sejak Maret 2020 dan sampai dengan saat ini belum berakhir telah menyebabkan hampir semua bidang usaha terpengaruh dan terdampak serta menjadikan pergerakan ekonomi semakin lambat, termasuk bidang ekspor.
“Promosi produk sangatlah penting apalagi dengan adanya penyesuaian strategi pemasaran saat ini yang telah mengalami banyak perubahan akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pengembangan ekonomi kreatif menjadi potensi unggulan yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi DIY. Predikat DIY sebagai pusat pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, menjadikan DIY memiliki modal sosial dan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
Baca Juga
Advertisement
Empat hal strategis yang menjadi faktor sukses dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi DIY, antara lain, relatif terkendalinya Covid-19 di DIY, adanya semangat gotong royong demi pemulihan ekonomi, dan keberhasilan TPID DIY dalam menjaga inflasi serta komitmen bersama untuk transformasi digital.
Forum promosi khususnya pada sektor industri produk, dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat daerah dan pelaku usaha di industri pendukungnya, dalam menghadapi potensi industri sehingga memberikan dampak yang positif terhadap arus perdagangan ke berbagai daerah.
Data ekspor DIY menunjukkan nilai ekspor pada 2020 mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan 2019. Penyebabnya, pengaruh pendemi yang berlangsung di dunia.
Pada kuartal IV 2020, nilai ekspor DIY mulai mengalami kenaikan. Pada Desember 2020 nilai ekspor DIY sebesar US$45,5 juta naik 33,43 persen ketimbang November 2020. Nilai perdagangan luar negeri periode Januari–Desember 2020 surplus sebesar US$274,2 juta. Pada 2021, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar US $ 122,85 juta atau sebesar 29,45 persen jika dibandingkan 2020.