Liputan6.com, Jakarta Menunggu-nunggu kehadiran jabang bayi tak jarang membuat para pasangan suami istri lupa untuk tetap enjoy atau menikmati seks. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu kunci terpenting dari keberhasilan program hamil (promil).
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi RS EMC Tangerang Pekayon, Marinda mengungkapkan bahwa bagi perempuan yang hendak menikah atau baru menikah, tips hamil darinya adalah harus enjoy.
Advertisement
"Kalau yang baru mau menikah, enjoy aja kali ya. Tips dari saya sebenarnya kalau mau program hamil itu enjoy your life. Masalahnya kalau pasangan-pasangan yang sedang menunggu itu suka enggak enjoy. Jadinya stres sendiri," ujar Marinda dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare, Senin (19/12/2022).
Marinda menjelaskan, sehat secara fisik maupun psikologis tersebutlah yang menjadi prinsip untuk promil. Mengingat kedua hal tersebut justru seringkali terlupakan terutama jika sudah terfokus untuk merencanakan kehamilan.
"Karena hal itu sering kita lupakan. Misal, kalau secara psikologis, kalau dalam seks, itu bukan making love lagi, tapi making child. Banyak sekali pasangan kalau sedang promil itu sangat tidak enjoy," kata Marinda.
Begitupun bagi wanita yang menikah pada usia di atas 30 tahun keatas. Menurut Marinda, enjoy itulah yang masih menjadi kuncinya. Mengingat potensi keberhasilan kehamilan pada usia tersebut masih sama saja dengan wanita yang berusia di bawah 30 tahun.
Keberhasilan Promil Tak Ditentukan Usia
Marinda mengungkapkan bahwa potensi kehamilan pada wanita yang berusia di atas maupun di bawah 30 tahun tetap sama. Keberhasilan promil lebih bergantung pada kondisi kesehatan pasutri termasuk soal cadangan telur.
"Sama saja sebenarnya. Jadi kalau saya, ada tuh yang umurnya 36, 37. Itu bukan patokan dia hamil. Asalkan saat kita cek, cadangan telurnya masih oke. Sometimes kita juga ada pasien yang umurnya 26 tahun, eh cadangan telurnya sudah habis. Nah soal itu lebih baik dicek," ujar Marinda.
Menurut Marinda, saat sudah banyak berpikir bahwa akan ada berbagai kesulitan untuk hamil, maka justru akan membuat lebih sulit. Bahkan membuat pasutri berpotensi memikirkan hal-hal lain yang kurang tepat untuk hamil.
"Jadi waktu making love itu banyak mikir gaya-gaya yang bisa bikin cepat dapat anak. Andaikan ada cara khusus, jadi nanti bisa KB nasional. Enggak kan, makanya enjoy your life saja sambil diperiksa. Kadang-kadang ada beberapa faktor dari gizi dari pria maupun wanitanya itu ada trouble," kata Marinda.
Advertisement
Pentingnya Tetap Sehat Psikis dan Fisik
Lebih lanjut Marinda mengungkapkan bahwa sehat secara fisik harus diperiksakan, yang mana salah satunya berkaitan dengan rahim sehat.
Namun dari segi psikis, akan erat kaitannya dengan sexual habit pasutri yang mana tetap harus menikmati hidupnya masing-masing maupun kehidupan seksnya.
"Jadi untuk pasangan promil, enjoy your life. Sambil itu juga harus dicek kesehatannya, salah satu kesehatan dari rahim."
Menurut Marinda, kesehatan rahim sangat penting karena akan menjadi tempat tidur janin. Sehingga harus dipastikan kenyamanan, kesiapan, dan kesehatannya lewat pemeriksaan.
"Saya selalu bilang ke pasien, itu tempat tidur janin. Karena itu tempat tidur janin harus bagus dong. Kita saja yang dewasa kalau tidur harus nyaman, apalagi jamin yang mau implantasi. Jadi harus kita siapkan tempat tidurnya dengan baiknya," ujar Marinda.
Kesehatan Rahim untuk Rumah Janin
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir dokter spesialis kebidanan dan kandungan subspesialis fertility dan hormon reproduksi RS EMC Pulomas, Caroline Tirtajasa. Dirinya pun setuju bahwa kesehatan rahim sangatlah penting untuk kehamilan.
Ada pula faktor yang memengaruhi kehamilan. Menurut Caroline, penyebab sulit hamil paling sering adalah adanya tumor kandungan. Terutama bila benjolan mengganggu rongga dalam rahim dan saat kesuburan sudah terganggu.
"Seperti polip misalnya, ukurannya kecil tapi letaknya di dinding dalam rahim. Ini bisa menghambat implantasi atau tertanamnya janin di dinding dalam rahim," kata Caroline.
Sehingga penting bagi para pasutri untuk memeriksakan kondisi terkait tumor kandungan tersebut. Tumor kandungan sendiri dapat terbagi menjadi miom, kista, polip, maupun adenomiosis.
Advertisement