Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menegaskan komitmen dan kontribusi dalam mendorong peningkatan sektor pertanian, guna mendukung ketahanan pangan nasional pada beragam komoditas.
Hal ini diwujudkan melalui penyediaan pupuk berkualitas secara memadai, hingga jalinan kerjasama dengan para petani dan pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia untuk pendampingan langsung tata kelola pertanian secara terintegrasi.
Advertisement
VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, mengungkapkan Pupuk Kaltim senantiasa berupaya meningkatkan dukungan terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia, baik melalui edukasi tata kelola pertanian dan penyediaan pupuk berkualitas hingga program pendampingan seperti Agrosolution. Hal ini terus didorong Pupuk Kaltim, agar hasil komoditas pertanian mampu ditingkatkan secara signifikan dan memberi dampak terhadap perbaikan perekonomian petani.
Salah satunya kerjasama Agrosolution dengan petani dan Pemkab Ponorogo Jawa Timur, yang dilaksanakan untuk mendorong produktivitas jagung hingga dukungan terhadap program 'Ponorogo Mandiri Benih' dalam menghasilkan bibit jagung unggulan.
Program ini secara berkala memberikan edukasi dan pendampingan di berbagai kegiatan bersama para petani, sehingga pemahaman tata kelola pertanian dan penggunaan pupuk secara tepat semakin terimplementasi dengan baik oleh para petani dalam meningkatkan daya dukung lahan.
"Sesuai dengan tujuan program, Agrosolution digagas untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui pendampingan secara optimal. Hal ini direalisasikan Pupuk Kaltim secara berkesinambungan, hingga berbagai komoditas pertanian mampu mencapai hasil maksimal," ujar Indah ditulis, Senin (19/12/2022).
Petani Lebih Sejahtera
Pada kesempatan itu, Pupuk Kaltim turut menandatangani kesinambungan kerjasama Agrosolution bersama Pemkab Ponorogo, guna mendorong petani lebih sejahtera melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian di berbagai komoditas dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dijelaskan Indah, Agrosolution merupakan salah satu program Kementerian BUMN yang dilaksanakan Pupuk Indonesia Grup bersama anak perusahaan, guna mendorong produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Program ini melibatkan stakeholder terkait melalui sinergi BUMN, sebagai kesatuan ekosistem berkelanjutan dalam mendukung pertanian di Indonesia.
"Mulai dari pembiayaan, asuransi, benih, pupuk, pestisida, dan mekanisasi pertanian, hingga offtaker yang sangat dibutuhkan para petani untuk jaminan pembelian dengan harga yang baik," tandas Indah.
Sejauh ini, realisasi Agrosolution Pupuk Kaltim di Ponorogo dilaksanakan pada komoditas jagung seluas 573,17 Hektare (Ha) di Kecamatan Jetis, Kecamatan Ngrayun, dan Kecamatan Siman. Program ini mampu mencapai hasil rata-rata 14 ton/Ha. Selanjutnya komoditas kacang tanah di Kecamatan Jambon, yang diawali edukasi pengomposan menggunakan produk Biodex bagi para petani, untuk memaksimalkan lahan garapan dengan meningkatkan unsur hara pada tanah. Program ini pun sudah bermitra dengan Garudafood, sebagai offtaker pasca panen.
Dari kesinambungan Agrosolution, diharap hasil maksimal terus diraih petani secara signifikan, didukung kepastian pembelian serta asuransi untuk solusi gagal panen. Hal ini juga upaya Pupuk Kaltim menekan ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi, dengan menyediakan beragam produk non subsidi yang telah teruji kualitasnya.
Advertisement
Kombinasi Produk
Kombinasi produk Pupuk Kaltim seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, Ecofert dan Biodex terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan dengan berbagai jenis lahan. Disamping juga produk terbaru NPK Pelangi JOS, yang merupakan perpaduan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Dimana penyerapan unsur hara akan lebih efisien karena terbantu mikroba, sehingga mampu melarutkan fosfat dan mengikat nitrogen.
Keunggulan produk ini pun telah teruji di berbagai daerah dengan beragam komoditas, mulai dari kubis di Cianjur Jawa Barat dengan peningkatan produktivitas 18 persen atau naik 5 Kg/kantong. Serta komoditas padi di Bojonegoro yang meningkat 36 persen atau mencapai 8,736 ton/ha, dari sebelumnya maksimal 6,416 ton/ha.
"Untuk itu, kolaborasi yang baik antara Pupuk Kaltim dengan para petani dan pemerintah melalui Agrosolution akan terus dilanjutkan di Ponorogo, dalam rangka memberikan manfaat optimal bagi sektor pertanian," lanjut Indah.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, berharap melalui program Agrosolution dapat mendorong peningkatkan produktivitas pertanian dengan lebih optimal agar kesejahteraan petani pun semakin tercapai. Menurut dia, pertanian hebat merupakan salah satu visi misi dari 10 Nawa Darma Nyata yang dilaksanakan Pemerintah Daerah.
"Sampai saat ini ada penambahan lahan baru seluas 150 Ha, yang diharap tahun depan dapat terus ditingkatkan. Dan sektor pertanian di Ponorogo ini harus hebat,” ucap Sugiri Sancoko.
Dirinya pun menyebut Agrosolution dapat menjadi jawaban dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi yang selama ini selalu menjadi persoalan petani di daerah, sehingga kedepan tidak ada lagi ketergantungan dan hasil maksimal bisa dirasakan oleh seluruh petani Ponorogo. Dirinya berharap Agrosolution dapat semakin diperluas hingga ke seluruh wilayah, dan Pemkab pun telah merencanakan program hilirisasi pertanian untuk mendukung pengembangannya.
"Dengan perluasan Agrosolution maupun program Makmur, maka ketergantungan petani Ponorogo akan pupuk subsidi bisa terus ditekan. Begitu juga dengan hilirisasi pertanian, dapat mendorong UMKM petani dapat ikut terserap oleh pasar," pungkas Sugiri Suncoko.