Liputan6.com, Jakarta Pagelaran Tari dan Musik Nusantara bertema Indonesia, Beautiful sukses dipentaskan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, 16 Desember 2022. Pagelaran yang diinisiasi sanggar tari Gema Citra Nusantara atau GCN berlangsung sukses.
Pertunjukan tahunan yang diisi sekitar 65 murid sanggar GCN ini memperlihatkan tarian tradisi Indonesia yang sudah dimodifikasi dengan sentuhan dan gaya yang modern dan menghibur.
Tarian tersebut meliputi Tari Dewangga (Betawi), Tari Belibis (Bali), Tari Giring-Giring (Kalimantan Tengah), Tari Merak (Jawa Barat), Tari Pakarena (Sulawesi Selatan), Tari Zapin Payung (Kepulauan Riau), Tari Nagekeo Bangkit (NTT), Tari Muda Mudi (Papua), Tari Seudati Inong (Aceh) dan Tari Ratoh Jaroe (Aceh)
Sementara pada bagian overture dimunculkan lagu-lagu instrumental Tanah Air yang dimainkan dengan alat tradisional, seperti beragam jenis gendang, juga gamelan. Para musisi mengenakan kostum nasional dari berbagai daerah dengan megah dan indah.
Baca Juga
Advertisement
Perlihatkan Hasil Latihan
Produser Eksekutif Mira Arismundar, mengakui pertunjukan Indonesia, Beautiful memang sengaja digarap lebih ringan dan menghibur, terutama jika dibanding dengan drama musikal Keumalahayati Inong Bale, garapan GCN bersama Papatong Artspace yang dipentaskan Maret 2022.
“Indonesia, Beautiful adalah pentas pertanggungjawaban GCN kepada para murid penari yang telah giat dan gigih berlatih. Kami menyiapkan panggung untuk memperlihatkan hasil latihan mereka,” kata Mira Arismunandar.
Advertisement
Maestro Tari
Namun, Mira Arismunandar tentu tak sekedar memanfaatkan panggung untuk murid sanggar tarinya. Karena di tengah itu, dengan sangat smooth, ia bersama Djoko Histi Maryono (sutradara) memperlihatkan misi lain, yakni terus menghormati para maestro tari, dengan menampilkan Marzuki Hasan (Maestro Seudati Aceh) dan Irawati Durban (Maestro Tari Merak Jawa Barat).
Tari Merak yang diciptakan Raden Tjetje Soemantri tahun 1955, kemudian digubah Irawati Durban pada tahun 1965, sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek, sebagai Warisan Tak Benda. “Kami ingin memberi kesempatan Tari Merak bisa mendapat anugerah yang sama ke tingkat UNESCO,” ungkap Mira Arismunandar.
Budaya Lokal Betawi
Marzuki Hasan menyebut ide Mira Arismunandar mempertemukannya sepanggung dengan Irawati sebagai sebuah ide langka dan cerdas. “Dalam kolaborasi itu, saya akan melantukan lagu dalam bahasa Aceh, sementara Ibu Irawati meresponsnya lewat gerak tari Jawa Barat!” kata Marzuki.”
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Puspla Dirdjaya, dalam kata sambutannya mengapresiasi digelarnya acara Indonesia, Beautiful. "Kegiatan pelestarian kebudayaan nusantara, apalagi budaya lokal Betawi seperti yang disiapkan GCN sore ini, sangat kami dukung," kata dia.
Advertisement