WhatsApp Perkenalkan Fitur Accidental Delete di iOS dan Android

WhatsAppp memperkenalkan fitur baru bernama Accidental Delete, dimana pengguna dapat membatalkan pesan yang telah terhapus.

oleh Yuslianson diperbarui 30 Des 2022, 17:57 WIB
Fitur Baru WhatsApp Accidental Delete. (Doc: WhatsApp)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsAppp memperkenalkan fitur baru bernama Accidental Delete, dimana pengguna dapat membatalkan pesan yang telah terhapus.

Sempat diuji secara terbatas, kini pengguna iOS dan Android dapat menggunakan fitur baru WhatsApp ini.

Pastinya kamu pernah tanpa sengaja menghapus chat untuk semua orang, malah menekan opsi "hapus untuk saya" atau sebaliknya.

Nah, fitur baru ini bertujuan untuk membantu pengguna mengatasi situasi ini dengan menyediakan opsi untuk "undo" atau membatalkan penghapusan jika ada kesalahan.

Perlu diingat, opsi ini hanya tersedia dalam rentang waktu lima detik untuk menghentikan proses dan memungkinkan kita mengambil kembali pesan itu.

Lalu bagaimana bila sudah lewat dari lima detik? Sayangnya, kamu tidak dapat menggunakan fitur Accidental Delete ini.

Informasi, WhatsAppp juga baru-baru ini memperkenalkan fitur panggilan dalam grup.

Fitur ini dihadirkan mengingat makin banyak orang menggunakan WhatsApp sebagai cara terhubung menggunakan panggilan video dan suara.

"Itu lah alasan selama setahun ini kami meluncurkan beberapa peningkatan pada panggilan di WhatsApp agar Anda dapat menghubungi orang tercinta, kolega, dan komunitas dengan aman," tulis WhatsApp dalam siaran pers yang diterima, Jumat (16/12/2022).

Deretan fitur yang dihadirkan pun beragam, sehingga pengguna aplikasi WhatsApp bisa menikmati panggilan lebih menyenangkan. Untuk mengetahuinya, simak daftar lengkapnya berikut ini:

 


Panggilan hingga 32 Orang

Ilustrasi WhatsApp / WA. (Image by Tumisu from Pixabay)

Sama halnya dengan panggilan suara, pengguna kini dapat melakukan panggilan video di perangkat seluler dengan hingga 32 orang. Jumlah ini naik empat kali lebih banyak dari sebelumnya.

Berkirim Pesan atau Membisukan Peserta Pangilan

Dengan menekan lama pada peserta, pengguna dapat memperbesar feed video atau audio. Pengguna juga dapat membisukan atau mengirimkan pesan pada peserta tersebut secara terpisah sambil terus melakukan panggilan.

Tautan Panggilan

Pengguna kini dapat dengan mudah mengundang seseorang dalam panggilan grup untuk membagikan tautan panggilan.

Tidak hanya fitur baru, aplikasi chatting milik Meta ini juga melakukan perubahan desain untuk menciptakan panggilan lebih baik. Apa saja perubahan tersebut? Simak daftarnya:

Waveform Penuh Warna

Dengan waveform yang penuh warna, pengguna WhatsApp tetap bisa mengetahui siapa yang sedang berbicara apabila kamera mereka mati.

Notifikasi Banner dalam Panggilan

Pengguna nantinya juga akan mendapatkan notifikasi apabila ada orang yang bergabung dalam panggilan grup.

Picture-in-Picture di iOS

Fitur baru WhatsApp ini sedang dalam pengujian beta dan dijadwalkan meluncur pada tahun depan. Sesuai namanya, layar video dalam panggilan dapat diminimalkan.

"Seperti biasa, semua panggilan di WhatsApp terenkripsi end-to-end secara default untuk melindungi keamanan dan privasi semua orang," tulis perusahaan. Ke depannya, WhatsApp juga berencana untuk terus melakukan penyempurnaan.

 


Pengguna WhatsApp Kini Bisa Bikin Avatar

Fitur avatar yang kini hadir untuk para pengguna WhatsApp. (Dok: WhatsApp)

Sebelumnya, Meta resmi mengumumkan kehadiran fitur avatar untuk seluruh pengguna WhatsApp. Sebelumnya, fitur avatar ini tersedia untuk layanan Meta lain, seperti Facebook dan Instagram.

Meta mengumumkan avatar yang dipersonalisasi ini dapat digunakan sebagai foto profil di WhatsApp, termasuk dikirimkan menjadi stiker. Ada 36 stiker yang bisa dipilih dengan desain avatar ini.

"Kami menghadirkan Avatar di WhatsApp! Sekarang Anda bisa menggunakan Avatar diri Anda sebagai stiker di dalam obrolan. Dan akan lebih banyak gaya akan hadir di aplikasi," tutur CEO Meta Mark Zuckerberg dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (7/12/2022).

Menurut Meta, fitur avatar ini akan digulirkan secara bertahap untuk seluruh pengguna. Karenanya, ada kemungkinan belum semua pengguna WhatsApp bisa mengakses fitur ini sekarang.

"Bagi kebanyakan orang, ini merupakan kali pertama mereka membuat avatar dan kami akan terus memberikan penyempurnaan gaya termasuk pencahayaan, bayangan, tekstur gaya rambut, dan banyak lainnya yang akan membuat avatar makin baik ke depannya," tulis Meta.

 


Kembangkan Avatar Bagi Pengguna

Meta akan bawa avatar ke Reels dan WhatsApp. (Doc: Meta/ Digital Trends)

Dilansir Digital Trends, Meta saat ini mengembangkan cara agar pengguna dapat memakai avatar ketimbang video diri mereka secara langsung saat video call di WhatsApp dan Messenger.

Perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itu mengatakan, pengguna nanti dapat pakai avatar ini layaknya mode ketiga antara 'video on' dan 'video off'.

Diharapkan, Meta akan mulai meluncurkan fitur Avatar ke Reels, WhatsApp, Messenger ini pada tahun depan. Selain itu, perusahaan juga kembali menungkap komitmen mereka dalam pengembangan teknologi dan fitur di metaverse.

Meta pertama kali memperkenalkan avatar 3D ke Instagram Stories dan DM pada awal tahun 2022 lalu, untuk beberapa pengguna di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Meta juga memperbarui tampilan avatar di Facebook dan Messenger.

 


Upaya Mewujudkan Metaverse

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Dimitri Karastelev/Unsplash

Manajer Umum Meta untuk Avatar dan Identitas Aigerim Shorman mengatakan, avatar versi baru akan mencakup bentuk wajah, perangkat bantu seperti implan koklea, alat bantu dengar, dan kursi roda lebih inklusif bagi pengguna penyandang disabilitas.

"Kami telah menyesuaikan bentuk wajah dan menyesuaikan shader kulit untuk membuat avatar Anda lebih autentik," kata Shorman mengutip The Verge. Lebih lanjut dia berkata, kehadiran Avatar di seluruh platform adalah upaya Meta untuk mewujudkan metaverse.

"Meluncurkan avatar di seluruh platform kami adalah langkah awal untuk mewujudkan metaverse. Kami berharap, diri virtual baru ini memungkinkan untuk mewakili Anda secara online," katanya.

Shorman menggambarkan avatar ini sebagai bagian dari dunia digital yang saling terhubung, dunia yang menjembatani VR dan AR tetapi juga platform yang lebih akrab seperti ponsel dan komputer.

(Ysl/Isk)

Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya