Jelang Akhir Tahun, Ini 10 Tips Agar Kamu Tidak Impulsif Saat Berbelanja

Beberapa tips ini dapat membantu Anda terjebak dalam pembelian impulsif. Berikut faktanya!

oleh Sefan Angeline Reba diperbarui 21 Des 2022, 07:04 WIB
Ilustrasi belanja (Foto: unsplash.com/JP Valery)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki akhir, biasanya toko-toko akan melakukan promo besar-besaran. Entah itu barang elektronik, busana, makeup, hingga alat-alat rumah tangga.

Budaya akhir tahun ini tanpa disadari membuat kamu mengeluarkan uang tanpa pikir panjang. Hal tersebut dapat diartikan impulsive buying atau belanja impulsif.

Namun, jika kamu memiliki pola pikir yang benar dan tidak terburu-buru, pasti akan selalu mengatur keuangan sebaik mungkin.

Kebanyakan orang mungkin berpikir seolah-olah "mumpung lagi promo", padahal barang tersebut juga tidak dibutuhkan. Hanya saja kemakan oleh harga diskon dan strategi marketing dari toko tersebut.

Dilansir dari Ramseysolutions, pada Selasa (20/12/2022), ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari godaan untuk mengeluarkan uang terlalu banyak terlebih di akhir tahun.

1. Buat anggaran

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah buat budget per bulan dan harus mematuhi anggaran tersebut agar tidak melebihi batas. Apalagi sekarang banyak aplikasi yang mengatur keuangan secara efektif.

Hal tersebut sangat dapat membantu Anda mengatur keuangan agar tidak terseret dalam kebiasaan impulsive buying.

2. Beri sedikit self-reward

Tips pertama memang benar, buat anggaran dan wajib mematuhinya. Namun, penting juga untuk menyisihkan sedikit uang untuk Anda bersenang-senang. Alih-alih self-reward, karena Anda sudah bekerja keras setiap harinya.

Walaupun begitu, tak lupa dengan budget yang sudah ditentukan. Anda sudah menganggarkan sebagian kecil dari pengeluaran uang untuk itu, sehingga hadiah bukan lagi pembelian impulsif.


3. Batasi waktu per hari untuk melakukan pembelian

Ilustrasi Belanja Secara Cashless Credit: pexels.com/pixabay

Salah satu cara untuk membantu mengatasi impulsive buying adalah memberi diri Anda waktu satu atau dua hari untuk menenangkan diri saat pembelian impulsif membuat Anda terkejut.

Setelah Anda berpikir menggunakan kepala dingin dan membuat perspektif baru, tanyakan pada diri Anda apakah Anda benar-benar akan butuh barang ini atau hanya sekedar suka dengan warna atau hal lainnya.

4. Berbelanja yang sudah direncanakan sebelumnya.

Mencari tahu barang apa yang ingin Anda beli sebelumnya dan berapa banyak yang akan Anda belanjakan sebelum mulai berbelanja adalah salah satu cara untuk mengatasi pembelian impulsif.

Dengan adanya rencana, Anda akan cenderung tidak menyerah pada pengeluaran berlebihan.

5. Jangan melibatkan email Anda di aplikasi belanja.

Ketika Anda telah melakukan yang terbaik untuk mempertahankan anggaran, dengan semua yang direncanakan dan dipertanggungjawabkan. Namun kemudian, Anda memeriksa kotak masuk dan menemukan 20 email berbeda yang menawarkan promosi produk.

Hal tersebut bisa menggoyahkan iman Anda untuk berbelanja.


6. Jangan berbelanja saat sedang emosi

Ilustrasi belanja (Foto: unsplash.com/christiann koepke)

Jangan biarkan emosi Anda mengendalikan kebiasaan belanja Anda. Anda mungkin mengalami hari yang menyenangkan dan melakukan pembelian impulsif dalam perasaan saat itu.

Atau mungkin Anda mengalami hari yang buruk, sehingga Anda berkata pada diri sendiri bahwa Anda pantas mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau barang yang akan dibeli ini membuat Anda merasa lebih baik.

7. Ajak seseorang saat berbelanja

Biasanya dengan membawa orang lain, seperti teman, dapat menghemat uang yang ingin dikeluarkan. Teman yang baik biasanya tahu apa yang temannya butuhkan dan tidak. Dengan begitu, pembelian secara impulsif akan tertahan.

8. Ambil uang tunai secukupnya.

Perkirakan berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk barang yang ingin Anda beli dan ambil saja jumlah itu secara tunai.

Jika Anda tetap pada rencana belanja Anda dan tidak membawa uang tambahan selama beraktivitas di luar rumah, Anda tidak dapat melakukan impulsive buying. Dan tidak lupa untuk meninggalkan kartu debit atau jenis kartu lainnya.


9. Stop membanding-bandingkan

Ilustrasi belanja tanaman hias online. (dok. Unsplash.com/Brook Lark)

Ini adalah pengaturan permainan dalam hal impulsive buying. Jika Anda selalu membandingkan apa yang Anda miliki atau yang tidak dimiliki dengan orang lain, maka Anda tidak akan pernah puas.

Ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain, maka kita memainkan permainan yang tidak akan pernah kita menangkan. Alih-alih melihat apa yang dimiliki orang lain dan berpikir, “oh ya, saya juga membutuhkannya”. Mulai sekarang, belajarlah untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki.

Jika Anda mengubah perspektif Anda, maka Anda aan menyadari bahwa Anda sudah memiliki banyak hal untuk disyukuri.

10. Keluar dari media sosial.

Jika Anda mengalami masalah dengan perbandingan, media sosial tidak akan membuatnya lebih baik. Jika Anda tahu bahwa Anda kesulitan merasa puas saat melihat postingan orang lain, maka keluarlah dari sumber masalahnya.

Faktanya memang benar media sosial adalah salah satu sarana promosi yang ampuh dan tepat untuk melakukan pembelian impulsif. Dimana pun Anda bergulir, seseorang dapat mencoba membuat Anda menghabiskan uang.

Tetapi jika Anda tidak menggunakan media sosial, Anda tidak akan melihat semua promosi bisnis dengan penjualan menarik dan produk yang sedang diskon.

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya